Audi Concept C, Menandai Kebangkitan Desain Audi
Audi resmi membuka lembaran baru dalam sejarah desain dan strategi produk mereka dengan memperkenalkan Concept C, sebuah roadster listrik dua penumpang yang pertama kali dipamerkan dalam acara eksklusif di Milan, sebelum debut publiknya di Munich Motor Show 2025. Model ini bukan sekadar konsep, melainkan cikal bakal mobil produksi yang akan meluncur pada 2027, dengan desain yang nyaris identik dengan versi prototipe.
Setelah menghentikan produksi Audi TT dan mengakhiri era R8 bermesin V10, Audi sempat kehilangan representasi di segmen sportscar. Concept C hadir sebagai jawaban atas kekosongan tersebut, namun bukan sebagai suksesor TT. CEO Audi, Gernot Döllner, menegaskan bahwa mobil ini menempati posisi baru: “Tepat di antara TT dan R8,” ujarnya.
Di bawah arahan Massimo Frascella, mantan desainer Range Rover dan Defender, Audi mengusung filosofi desain baru: simplicity. Tidak ada ornamen berlebihan, hanya garis tegas dan proporsi bersih yang menonjolkan karakter. Nama “Concept C” sendiri merujuk pada dua hal: clarity sebagai prinsip desain, dan penghormatan terhadap Auto Union Type C 1936, mobil balap legendaris yang menjadi inspirasi.
Mid-Engined Style ala EV
Concept C dibangun di atas platform PPE hasil kolaborasi dengan Porsche, dengan baterai yang diposisikan di tengah bodi. Konfigurasi ini menciptakan titik gravitasi rendah dan distribusi bobot yang ideal, menyerupai mobil bermesin tengah. Versi konsep menggunakan satu motor di roda belakang, sementara versi produksi akan tersedia dalam opsi dual motor AWD.
Desain luar Concept C menampilkan grille vertikal baru yang tidak berfungsi sebagai pendingin, melainkan sebagai rumah sensor teknologi. Logo empat cincin Audi tampil lebih menonjol, dan lampu LED mengusung signature baru dengan empat elemen horizontal di depan dan belakang. Retractable hardtop dua bagian menjadi fitur perdana pada roadster Audi, menggantikan kanvas konvensional.
Kabin dirancang dengan pendekatan “shy tech”—teknologi yang hadir saat dibutuhkan, tidak mendominasi. Layar infotainment 10,4 inci tersembunyi di dashboard dan hanya muncul saat diperlukan. Kontrol fisik berbahan aluminium anodised memberikan sensasi mekanis khas “Audi click”, sementara setir bulat klasik dengan logo logam asli menegaskan otentisitas.
Frascella menyebut TT sebagai inspirasi personal: “TT bukan sekadar mobil. Ia menyampaikan pesan: Anda tidak perlu berteriak untuk didengar. Anda hanya perlu kemurnian dan keberanian untuk mengikutinya,” ungkapnya.
Audi menargetkan Concept C untuk pengemudi yang mencari keterlibatan emosional, bukan sekadar kecepatan sirkuit. Untuk itu, mereka mempertimbangkan fitur suara sintetis dan gearbox virtual, mirip dengan pendekatan Hyundai Ioniq 5 N. Tujuannya: menghadirkan sensasi berkendara analog dalam format EV. (Why)
Baca Juga: Mansory Ubah Audi RS7 Jadi Lebih Eksklusif
Artikel Unggulan
- Terbaru
- Populer
Artikel yang direkomendasikan untuk anda
Mobil Audi Unggulan
- Terbaru
- Populer
Artikel Mobil Audi dari Carvaganza
Artikel Mobil Audi dari Oto
- Berita
- Artikel Feature