Test Ride: Triumph Street Triple 675R ABS
JAKARTA, 30 Juli 2015 – Idul Fitri 1 Syawal 1436 H punya kenangan khusus bagi Motovaganza. Pasalnya, lebaran tahun ini kami punya kesempatan menjajal dua sepupu Triumph yaitu Street Triple 675R dan Daytona 675R. Nah, kali ini, kami akan bercerita soal pengalaman menjajal Street Triple 675R.
Dari segi tampilan, meski satu frame, namun Street Triple dan Daytona lumayan berbeda jauh. Bahasa simpelnya, Street Triple adalah tipe naked-nya Daytona. Tampilannya bergaya jalanan. Menggunakan arm yang terbuat dari alumunium berbentuk asimetris dengan perhitungan kalkulasi yang matang dari Triumph. Selain swingarm velg Street Triple 675R pun terbuat dari bahan yang sama.
Tampilan depannya rada unik berkat lampunya. Dual headlamp bergaya split seperti mata belalang, unik. Dudukannya yang tidak menempel di kemudi, membuat lampu tetap dalam posisi lurus saat berbelok.
Penempatan 2 silincer knalpot yang berbeda di bandingkan model sebelumnya, menjadikan Street Triple lebih slim dan stylist. Sedangkan panel indikatornya memberikan informasi lengkap. Desainnya boleh simpel tapi informasi speedometer, tripmeter, odometer, jam digital dan indikator bensin di sisi kiri, ditampilkan secara digital. Di bagian kanan ada takometer yang mudah dibaca. Di dalam panel takometer ini terdapat lampu indikator sistem injeksi, oli, gigi netral juga lampu jauh.
Oke, cukup dulu soal tampilan, kami sudah tidak sabar untuk menjajal roadster galak ini.
Kami langsung duduk di jok. Posisi duduk pengendara cukup tegak, tidak terlalu nungging seperti Daytona 675R. Plus tinggi tempat duduk sekitar 830 mm membuat Street Triple lebih ramah dikendarai. Stang FatBar Allumunium Alloy dengan ketinggian yang lebih tinggi juga menambah kemudahan pengendalian.
Ketika kunci kontak diputar, suara mesin langsung terdengar gahar. Sebenarnya cukup halus, dominan suara siulan terdengar saat gas diputar. Tapi jika gas ditarik lebih dalam, putaran mesin makin tinggi, barulah suara mesin terdengar melengking.
Mesin -- 675 cc, liquid-cooled, 12 valve, DOHC, in-line 3-cylinder -- menjadi salah satu alasan motor ini dikenal gahar. Kami langsung bisa menikmati tenaga yang dihasilkan 106PS pada 11.850 rpm dan torsi 68Nm pada 9.750 rpm. Tenaga yang ditransfer lewat ban belakang ini ditunjang transmisi 6-percepatan.
Saat mulai jalan, bobot Street Triple 675R yang sekitar 182 kilogram ternyata tidak terlalu menyulitkan. Masuk gear 2, motor ini kian melaju. Beruntung, kawasan Senayan, Jakarta Selatan, cukup lengang siang itu. Kondisi ini memberikan kami kesempatan melesat hingga di atas 120 km/jam. Ah, cakep….
Handlingnya juga termasuk kategori nyaman. Suspensi depan upside down milik Showa dan Showa monoshock untuk bagian belakang, cukup mampu mengatasi bobot motor. Apalagi ban dengan Pirelli Corsa softcompound membuat kami makin pede untuk membawa motor ini cukup rebah saat membabat tikungan.
Oh ya, meski masuk kategori moge, dengan dimensi panjang, lebar dan tinggi 2.055mm x 740mm x 1.110mm, motor ini bisa diajak nyelap-nyelip di jalanan yang ramai. Apalagi tanpa fairing, kami jadi tak khawatir dengan mobil atau motor di sebelah. Beberapa kali kami mencoba akselerasi motor ini saat kesempatan memungkinkan.
Cukup puas juga menjajal motor ini meski siang cukup terik. Meski terik dan macet plus panas mesin membuat paha terasa panas. Ah, nggak masalahlah. Yang jelas, street Triple 675R yang dibanderol dengan harga Rp 326 juta (off the road), motor ini sangat layak jadi pertimbangan.
ANDHIKA KRESNA
Berita Terkait:
Test Ride: Triumph Daytona 675R ABS
Triumph Street Triple 675R ABS, Macho dan Agresif
Artikel Unggulan
- Terbaru
- Populer
Artikel yang direkomendasikan untuk anda
Motor Unggulan
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Artikel Motor dari Oto
- Berita
- Artikel Feature
- Advisory Stories
- Road Test