Renault Kwid Climber: Kesan Pertama yang Menggoda

Renault Kwid Climber

Saya memarkir Renault Kwid Climber di salah satu kedai kopi di bilangan Fatmawati, Jakarta. Saya memilih meja di area terbuka tidak jauh dari tempat saya parkir. Harum wangi semerbak mendekat. “Vietnam Drip satu mbak,” pesan saya kepada pramusaji bertubuh sintal. Ia pun pergi dengan seberkas senyum yang membekas.

“Cyin Ini mobil apa sih? Cucok deh!” Belum datang pesanan, tak sangka mobil mungil ini sudah jadi perhatian beberapa orang yang melintas. Dua orang perempuan berbusana kerja tampak asik membincangkannya. Lumrah saja sih, keduanya belum mengenal Renault Kwid Climber. Maklum mobil ini bentuknya belum familiar. Selain masih hangat karena belum lama dijual, juga karena brand Renault memang kurang populer di sini.

Bagus, mobil ini berhasil mencuri perhatian. Desainnya yang khas mobil Eropa bikin mobil ini pantas parkir sejajar dengan Mini Cooper. Terutama bagian depannya. Dimensinya mungil tapi berkesan maskulin dan gagah. Kesan stylish dan youthfull ditampilkan oleh pilihan warna kontras.

Renault Kwid Climber

Wajah Menarik

Wajahnya kelihatan cukup banyak ornamen memang. Karena ada dua pasang rumah lampu. Lampu utamanya terletak di bagian bumper dengan ukuran yang agak besar dan ada rumah lampu dari bahan plastik hitam dengan aksen merah. Masih pakai halogen. Tapi di atasnya ada lampu berkendara siang hari LED. Lampu ini seakan tersambung garis lurus dengan ornamen chrome di grille.

Bumper depannya juga bergaya SUV dengan cover plastik berwarna hitam. Menariknya lagi, ada ornamen sport berwarna abu-abu di dagunya. Di bagian samping, banyak cladding khas SUV juga sebagai pelindung bodi. Rumah kaca spionnya memang sederhana. Gak ada lampu sein terintegrasi. Tapi dibuat lucu karena berkelir beda dari warna bodi. Di atap ada ornamen roof rail ala-ala crossover. Desain velgnya pun cukup menarik, meski ukurannya cukup kecil, yakni ring 14 dengan tiga baut roda. Ya, tiga baut roda saja.

Bagian belakangnya minimalis. Lampu kombinasi belakang juga berdesain menarik meski belum LED. Di celah logo belakangnya tersembunyi kamera parkir, penempatannya unik! Sayangnya, masih harus pakai anak kunci untuk buka bagasinya dari luar karena belum ada knop untuk membuka pintu bagasi.

Renault Kwid Climber interior

Interior Penuh Kejutan

“Silahkan mas ini pesanannya,” pelayan yang manis mengagetkan saya yang sedang asyik memandang layar laptop. Tambah terkejut lagi, kopi Vietnam drip yang saya pesan agak berbeda. Biasanya pakai gelas kaca berisi susu kental manis dan sari kopi murni menetes dari saringan di atasnya. Tapi ini hanya segelas kopi berwarna agak cokelat. “Lagi Corona kak, kopinya sudah ditetesin di dalam,” tanpa ditanya dengan sigap ia menjelaskan.

“Tapi ada susunya kan?” saya memastikan. Ia mengangguk malu sambil berlalu. Maklum, saya memang suka yang manis. Sama seperti desain mobil ini. Menariknya, interior mobil ini tak semanis luarnya karena menyimpan sejuta kejutan.

Kejutan pertama, begitu masuk kita akan disambut lingkar kemudi yang bagian atasnya dibalut kulit lengkap dengan jahitan berwarna kontras. Aneh ya, kenapa tak dibalut seluruhnya. Tapi ya oke lah. Setirnya juga tak bertombol. Padahal kompetitor di kelasnya sudah banyak yang pakai tombol pengaturan audio.

Renault Kwid Climber panel

Fitur Interior

Kejutan kedua, di balik kemudi terpasang panel instrumen digital. Tak ada jarum analog penujuk kecepatan. Gimmick menarik walau jujur saja, menurut saya indikator petunjuk putaran mesin jarum analog masih lebih akurat ketimbang balok digital model seperti ini.

Waktu ingin buka jendela, jangan kaget kalau tak ada tombol power window di door trim. Letaknya berpindah ke konsol tengah. Repotnya, kalo mau buka-tutup jendela penumpang dan belakang dari kursi pengemudi. Pengaturan pendingin kabin masih konvensional tanpa indikator digital. Untungnya bentuknya dibuat modern. Tapi yang paling mengejutkan, tak ada tuas transmisi di mobil ini. Terus pindah giginya bagaimana?

Unit yang kami uji ini versi otomatis. Fungsi tuas transmisi itu digantikan knop putar ala Jaguar Land Rover. Cuma versi Kwid Climber lebih sederhana saja. Hanya ada tiga fungsi, R atau mundur, N atau Netral dan D atau jalan.

Renault Kwid Climber head unit

Infotainment System

Head unit miliknya sederhana. Namun sudah ada konektivitas bluetooth untuk menerima panggilan telepon. Paling hebat, ia dapat terhubung dengan smartphone secara Android Auto maupun Apple CarPlay. Jadi bisa membuka beragam aplikasi dari smartphone di mobil, termasuk navigasi GPS.

Akomodasi penumpang bagian depan cukup memadai. Meski dimensinya ringkas, ruang kabin yang ditawarkan tak terlampau sempit. Mungkin karena joknya tak terlalu tebal. Begitupun dengan kursi baris keduanya. Ada sandaran tangan kalau kursi di bagian tengahnya tak digunakan. Tapi sayangnya, hatchback 5-penumpang ini hanya menawarkan dua sandaran kepala saja di belakang. Itupun modelnya menyatu dengan sandaran punggung.

Renault Kwid Climber

Performa

“Berapa mbak?” tanya saya kepada pelayan tadi yang sekarang menjadi kasir. Usai membayar saya berjalan keluar menuju mobil. “Kak!” serunya mengejar saya dari belakang. Tiba-tiba jantung ini berdebar. Saya menoleh ke arahnya. Sambil terengah Ia menunduk lemas. Rambut panjangnya agak terurai menutupi wajah. Ia bangun, menyeka rambut yang menutupi wajahnya lalu mengulurkan kedua tangannya. “Kembaliannya ketinggalan,” katanya masih berusaha untuk tersenyum manis.

Aduh mbak, kok malah saya yang jadi lemas melihatnya. Saya ambil kembalian dan segera meluncur di dalam Renault Kwid Climber. Untungnya performa mobil ini tak lemas.

Posisi berkendara mobil ini cukup terbatas. Lingkar kemudi tak bisa diatur posisinya. Posisi duduk pengemudi pun hanya bisa maju-mundur maupun reclining. Untungnya bidang pandang tak menyulitkan saat bermanuver keluar dari parkiran.

Renault Kwid Climber

Pengendalian

Menyalakan mesin masih harus pakai kunci konvensional. Putar kenop persneling ke posisi D, injak gas dan mobil melaju. Di balik kap mesinnya, tersedia mesin 1,0 liter 3-silinder bertenaga 68 PS pada 5.500 rpm dengan torsi puncak 91 Nm pada 4.250 rpm. Figur performanya kecil memang.

Tapi ternyata, asyik juga naik mobil ini. Jujur saja saya sempat khawatir tenaganya kurang, tak kuat menanjak dan sebagainya. Ya memang, tak bisa samakan performanya dengan mobil yang bermesin lebih besar. Kata yang paling pas untuk menggambarkan performanya, memadai. Buktinya, berhenti sejenak di tanjakan curam, seperti namanya, Renault Kwid Climber memanjat tanjakan perlahan tapi pasti.

Keunggulan utama mesinnya jelas efisiensi bahan bakar. Saat diuji di jalan tol dengan kecepatan rata-rata 55 kpj, konsumsi bbm yang dihasilkan 19,5 kpl. Kalau di dalam kota, hasil pengujian mencatat sekitar 15,6 kpl. Sudah murah, hemat bahan bakar pula. Mobil Prancis yang satu ini memang menarik.

Renault Kwid Climber transmisi

Transmisi

Ini tak luput dari penggunaan transmisi otomatis jenis Automated Manual Transmssion, transmisi manual yang diotomatiskan. Memang lantaran ini, kenyamanan berkendara sedikit berkurang. Karena jeda di setiap pergantian giginya cukup lambat.

Tapi dengan cara berkendara yang tepat, bila sudah terbiasa, pasti bisa menemukan selahnya. Maksudnya, jeda pergantian gigi yang lambat tadi bisa diminimalkan dengan permainan pedal gas yang pas.

Renault Kwid Climber

Lantas bagaimana dengan stabilitas berkendaranya? Nah ini terus terang saja kualitas bantingan suspensinya memang didesain mengejar kenyamanan berkendara. Lumayan lembut untuk ukuran mobil sekelasnya. Konsekuensinya, gejala body roll cukup terasa saat menikung di kecepatan tinggi. Sayangnya, getaran mesin yang lumayan kencang cukup mengurangi kenyamanan di dalam kabin.

Gerak kemudi yang dibantu electronic power steering juga cukup ringan. Semakin meringankan beban saat menyelinap keluar area parkir atau bermanuver di padatnya lalu-lintas perkotaan.

Renault Kwid Climber bisa ditebus dengan harga Rp 158,9 juta, alasan mengapa banyak ketidaksempurnaan mobil ini. Meski begitu, hatchback buatan brand asal Prancis yang berbusana stylish ini cukup meninggalkan kesan pertama yang menggoda. (RS)

Baca Juga: Toyota Corolla Cross Hybrid: Seberapa Irit Sih?

Model Mobil Renault

Mobil Renault
  • Renault Triber
    Renault Triber
  • Renault KWID
    Renault KWID
  • Renault Kiger
    Renault Kiger
Baca Semua

Artikel Unggulan

Mobil Renault Unggulan

Tren Hatchback

  • Yang Akan Datang

Artikel Mobil Renault KWID dari Carvaganza

  • Ketika Renault Kwid Jadi Kanvas Lukisan
    Ketika Renault Kwid Jadi Kanvas Lukisan
    TitoListyadi . 15 Des, 2016
  • Renault Kwid, Crossover Termurah Tapi Punya Segudang Fitur Unggulan
    Renault Kwid, Crossover Termurah Tapi Punya Segudang Fitur Unggulan
    TitoListyadi . 28 Okt, 2016
  • Renault KWID untuk Pasar Entry Level India
    Renault KWID untuk Pasar Entry Level India
    Raju Febrian . 05 Jun, 2015

Artikel Mobil Renault KWID dari Oto

  • Berita
  • Artikel Feature
  • Road Test
  • Renault Kwid Climber Punya Selektor Transmisi Tidak Lazim, Seberapa Aman?
    Renault Kwid Climber Punya Selektor Transmisi Tidak Lazim, Seberapa Aman?
    Ahmad Karim . 22 Mei, 2020
  • Ini Detail Ubahan Renault Kwid Climber Facelift
    Ini Detail Ubahan Renault Kwid Climber Facelift
    Muhammad Hafid . 21 Mei, 2020
  • New Renault Kwid Climber Meluncur, Banderol Setara LCGC
    New Renault Kwid Climber Meluncur, Banderol Setara LCGC
    Muhammad Hafid . 20 Mei, 2020
  • Mobil Listrik Murah Berbasis Renault Kwid Meluncur, Cuma Rp 100 jutaan
    Mobil Listrik Murah Berbasis Renault Kwid Meluncur, Cuma Rp 100 jutaan
    Ardiantomi . 01 Okt, 2019
  • Tampilan Baru, New Renault Climber Siap Tantang Suzuki S-presso
    Tampilan Baru, New Renault Climber Siap Tantang Suzuki S-presso
    Anjar Leksana . 24 Sep, 2019
  • 14 Fakta Penting Soal Renault KWID
    14 Fakta Penting Soal Renault KWID
    Ivan Hermawan . 26 Okt, 2016
  • Road Test Renault Kwid Climber: Kesan yang Membekas
    Road Test Renault Kwid Climber: Kesan yang Membekas
    Rizki Satria . 14 Sep, 2020