Kelahiran Hyundai Palisade mengundang keriuhan. Bahkan mulai dari gosip awal, foto mata-mata, sampai kemunculan selalu saja ramai diperbincangkan. Ini bukti antusiasme pecinta otomotif terhadap SUV mewah ini. Semakin mengejutkan ketika Hyundai memasukkan untuk pasar Indonesia. Bukan hanya SUV Jepang yang merasa terancam, tapi juga kompetitor asal Eropa.
Tidak main-main, Palisade ditetapkan untuk membuka segmen baru di lini produk Hyundai. Sekaligus menjadi flagship model SUV menggantikan Santa Fe. Dimensinya besar dan menawarkan interior luas. Desainnya berani meninggalkan pakem bahasa desain Fluidic Sculpture, yang sudah diterapkan selama dua generasi terakhir. Inilah faktor utama yang bikin kami terkejut. Tangan dingin di belakang terciptanya gaya baru ini adalah Luc Donckerwolke. Sosok yang pernah menghasilkan desain menawan Audi dan Lamborghini.
Banyak yang mengira Palisade ditargetkan untuk menyasar segmen full-size SUV macam Chevrolet Suburban. Namun itu tidak sepenuhnya benar, meski ada sejumlah elemen desain yang bisa dibilang mengarah ke sana. Hyundai justru membuat Palisade untuk memiliki aura aristokrat, layaknya SUV premium Range Rover atau bahkan Bentley Bentayga.
Lebih dari itu, Donckerwolke merancang Palisade agar tidak hanya bisa dinikmati oleh pasar di wilayah tertentu. Formula baru digunakan untuk meracik desain SUV dengan sebuah kemasan menawan yang membungkus kemewahan. Sisi ini memberi nilai baru bagi mereka yang berjiwa petualang. Selain itu, Hyundai nampak mengembalikan esensi dasar dari sebuah SUV: Ketangguhan
Di Indonesia sendiri, eksistensi The All-new Palisade berhasil menggoda para konsumen untuk naik kelas. Sebelumnya didominasi oleh model SUV diesel bersasis ladder frame. Seakan harga berbicara, Palisade mengandalkan gaya yang atraktif dan dinamis, serta menekankan kesan gagah jika dilihat dari luar.
Coba perhatikan fascia depannya. Kombinasi desain grille dan lampu menjadi identitas kuat Palisade untuk stand out di antara SUV lain di jalan raya. Kombinasi elemen chrome dan aluminium brush pada grille menampilkan status seakan sebuah mahkota. Kemudian kombinasi LED bar sebagai daytime running light (DRL) melintang dari area positioning light di atas, sampai ke rumah lampu utama di sisi bawah. Hyundai menjuluki gaya ini sebagai Crocodile Eyes.
Lekukan body masih memberi kesan berotot dan atletis. Namun tetap elegan, menghiasi sekeliling bodi. Belum lagi saat dipertunjukkan lampu belakang yang besar, seakan menjadi pengakuan Hyundai akan status SUV sebenarnya. Jika banyak pabrikan membuat produknya lintas segmen seperti seragam, tidak dengan Palisade. Yang dirancang tidak terasosiasi dengan Santa Fe atau Tucson. Sebutan “Sensuous Sportiness” merasuk menyelaraskan elemen desain dasar proporsi, arsitektur, gaya dan teknologi, sehingga menciptakan sinergi antara estetika dan kinerja.
Kabin Palisade memiliki keunggulan dari tiga elemen; kemewahan, kenyamanan, kepraktisan. Bahkan Hyundai memberi peluang kepada konsumen untuk tidak cuma memilih warna body eksterior, tapi tersedia juga opsi memilih warna interior. Sesuai pilihan varian tentunya, lapisan Nappa Leather pada jok dibuat berbeda untuk varian Prime, Signature 4x2 dan Signature AWD. Kasta tertinggi Palisade mengadopsi lapisan kulit dengan warna burgundy.
Walau hadir mengisi kelas baru, tatanan kabinnya mudah dimengerti. Karena sebagian besar yang disajikan masih identik dan familiar dengan model SUV Hyundai lain. Rangkaian tombol shift-by-wire untuk mengendalikan transmisi membuat tampilan konsol tengah tampak clean, modern dan mewah, sekaligus menjadi penanda gaya desain baru Hyundai. Begitu juga layar infotainment berdimensi delapan inci dengan posisi dan sistem operasi yang mudah diakses baik oleh pengemudi maupun penumpang.
Kami harus acungi jempol untuk tim desain Hyundai. Sebab mampu membuat seluruh bagian kabin bukan hanya nyaman, tapi juga praktis diakses. Jok baris kedua punya gaya captain seat bak business class di pesawat terbang. Dengan hanya sentuhan tombol, jok baris kedua bisa terlipat untuk memberi akses masuk ke jok baris ketiga. Sementara saat butuh ruang bagasi lebih, jok baris ketiga juga bisa dilipat lewat tombol.
Dengan segala sentuhan di bagian desain, tak perlu heran kalau Hyundai Palisade pernah meraih beberapa penghargaan bergengsi terkait desain. Misalnya Red Dot Design Award 2019 dan iF Design Award 2019. Maka dari itu, bukan tanpa alasan ia juga memenangkan The Best Design Award 2021 dari Carvaganza Editors’ Choice Award powered by Intersport Automotive. (Why)
Hak Cipta © Zigwheels 2014-2024. Semua Hak Cipta Dilindungi.