Geely Xingyuan Tampil GIIAS 2025, EV Kompak dengan Baterai 410 Km dan Fitur ADAS
Pasar city car listrik di Indonesia semakin aktif menyambut gelombang elektrifikasi. Segmen ini dinilai strategis bagi konsumen yang baru pertama kali menjajal kendaraan ramah lingkungan. Selain dimensinya yang compact dan cocok untuk mobilitas perkotaan, harganya pun mulai mendekati angka psikologis mobil konvensional. Tak heran jika banyak merek mulai melirik ceruk ini, termasuk Geely Auto Indonesia yang memperkenalkan model Xingyuan untuk kali pertama di ajang GIIAS 2025.
Kehadiran Xingyuan bukan sekadar pameran konsep. Model ini direncanakan akan resmi hadir pada kuartal keempat 2025 dan langsung mengusung status knock-down atau CKD. Bagi pasar domestik, rencana tersebut tentu menarik, karena memberi peluang harga lebih bersaing dibanding produk CBU.
Geely juga percaya diri dengan positioning Xingyuan. Mengutip data dari The EV Report, hatchback mungil ini tercatat sebagai model terlaris di segmen urban EV Tiongkok pada paruh pertama 2025, dengan penjualan tembus 204.940 unit. Klaim ini sekaligus memberi sinyal bahwa Xingyuan bukan hanya model perkenalan, tapi sudah memiliki rekam jejak penjualan.
Secara desain, Xingyuan tampil unik dan jenaka. Bagian depannya mengusung konsep “Smile Face”, diracik dengan garis bodi minimalis dan pilihan warna pastel yang lembut. Dimensinya ringkas, panjang 4.135 mm, lebar 1.805 mm, tinggi 1.570 mm, dan wheelbase 2.650 mm. Rasio efisiensi kabin terhadap bodi disebut mencapai 85 persen, dengan total 36 titik kompartemen penyimpanan. Ini termasuk ruang bagasi depan alias frunk—fitur yang jarang ditemukan di segmen sekelasnya.
Di sektor teknologi, versi Tiongkok Xingyuan sudah mengadopsi platform Geely Electric Architecture (GEA) dengan sistem e-drive 11-in-1 yang diklaim mampu memberikan distribusi tenaga dan efisiensi tinggi. Paket baterai CATL yang digunakan sudah mendukung pengisian cepat, dengan konfigurasi penggerak roda belakang. Radius putar juga dibuat kecil untuk kebutuhan manuver sempit, khas mobilitas urban.
Mobil ini juga telah lolos uji Moose Test dengan kecepatan 75,8 km/jam. Tes ini dikenal sebagai simulasi manuver mendadak untuk menghindari rintangan, biasanya menguji stabilitas dan kemampuan kendali kendaraan dalam kondisi ekstrem. Hasil tersebut menjadi bukti bahwa desain dan platform Xingyuan tidak hanya fokus pada efisiensi, tapi juga aspek keselamatan dan kontrol.
Soal tenaga, ada dua varian motor listrik. Versi entry-level memakai motor TZ160XS001 dari GLB Power dengan output 58 kW atau 78 hp, top speed 125 km/jam. Sementara varian lebih tinggi menggunakan motor TZ160XS002 yang mampu menghasilkan tenaga 85 kW atau 114 hp, dengan kecepatan maksimal 135 km/jam.
Pemasok baterai dari CATL juga memberikan dua pilihan kapasitas. Baterai LFP 30,12 kWh yang bisa menjelajah hingga 310 km dan 40,16 kWh untuk jarak tempuh hingga 410 km—keduanya berdasarkan siklus CLTC. Artinya, konsumen bisa memilih varian sesuai gaya mobilitas: harian jarak dekat atau kebutuhan luar kota.
Sektor infotainment juga mendapatkan perhatian. Di pasar asalnya, Xingyuan sudah memakai sistem Flyme Auto yang mendukung perintah suara dua zona dan konektivitas penuh ke ponsel pengguna. Dari sisi fitur keselamatan, ADAS yang tertanam sudah mencapai level 2. Artinya sudah mendukung adaptive cruise control, traffic sign recognition, lane departure warning, serta automatic emergency braking sebagai standar.
Meski Xingyuan baru diperkenalkan, lanskap urban EV di Indonesia sudah cukup ramai. Ora 3 dari GWM dan Aion UT dari GAC sudah hadir lebih dulu. Dua model ini tampil dengan desain retro modern yang tak jauh dari konsep yang dipakai Xingyuan. Dimensinya sedikit lebih besar, tapi tetap berada di kelas hatchback perkotaan. Keduanya juga menawarkan fitur ADAS dan jarak tempuh mirip—meski Aion UT menawarkan varian long range hingga 500 km.
Dari sisi harga, Ora 3 telah menetapkan banderol Rp379 juta OTR Jakarta. Aion UT masih dalam fase pre-booking dengan kisaran harga Rp330 juta-an untuk semua varian. Sementara Geely belum mengumumkan harga resmi Xingyuan, tapi jika ingin bersaing langsung di segmen ini, strategi harga akan menjadi penentu.
Bagi konsumen yang mempertimbangkan EV sebagai mobil harian atau kendaraan pertama, kehadiran Xingyuan tentu menarik. Ia membawa kombinasi efisiensi, fitur lengkap, desain atraktif, dan potensi harga kompetitif. Kalau strategi CKD berjalan sesuai rencana, bukan tak mungkin Xingyuan bakal jadi pilihan masuk akal untuk mobilitas urban yang efisien dan berorientasi masa depan. Kita tunggu saja realisasi dan angka resminya di penghujung tahun. (Sta)
Baca Juga: Geely Geome Xingyuan: City Car EV Futuristik yang Berpotensi Hadir di Indonesia
Artikel Unggulan
- Terbaru
- Populer
Artikel yang direkomendasikan untuk anda
Mobil Geely Unggulan
- Terbaru
- Yang Akan Datang
Artikel Mobil Geely dari Carvaganza
Artikel Mobil Geely dari Oto
- Berita
- Artikel Feature
- Road Test