Penjualan Turun, Isuzu: Kami Tak Lakukan Efesiensi Karyawan
JAKARTA – Dampak pandemi COVID-19 membuat ekonomi Indonesia turun drastis. Termasuk sektor industri otomotif. Penjualan otomotif – roda empat, roda dua, maupun komersial – harus tergerus lantaran melambatnya ekonomi, menurunkan daya beli, dan Pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Sejak akhir Maret hingga awal Juni, pabrikan harus menunda bahkan menghentikan produksinya. Pabrik tak berjalan, karyawan dirumahkan sementara. Beberapa pabrikan bahkan mengumumkan tidak lagi memperpanjang karyawannya yang berstatus kontrak. Hal ini terpaksa dilakukan demi melakukan efesiensi.
Bagaimana dengan pabrikan lain? PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) sebagai pemegang merek Isuzu menegaskan hingga saat ini belum melakukan pengurangan karyawan baik di kantor pusat maupun pabrik. Attias Asril, General Manager Marketing PT Isuzu Astra Motor Indonesia mengatakan sampai saat ini pihaknya masih terus melihat kemungkinan kondisi ke depannya terkait pandemi COVID-19.
“Belum ada terjadi pengurangan (karyawan), tapi tetap kondisinya kita masih melihat seperti apa. Sehingga kita tetap memantau apakah terjadi perubahan yang membaik atau tidak, kita belum tahu,” jelas Attias, dalam video conference bersama Forum Wartawan Otomotif (FORWOT) hari Jumat (26/6/2020) sore.
Terkait dampak yang ditimbulkan oleh pandemi ini, proses produksi Isuzu Indonesia sempat mengalami penurunan. Pasalnya, dengan pemberlakukan PSBB yang dibuat pemerintah, mengharuskan stakeholder untuk mengatur lagi mengenai jumlah karyawan yang masuk serta harus menjaga jarak.
Namun, meski ditempa dengan situasi seperti saat ini, Isuzu Indonesia memiliki prioritas bahwa aset tenaga kerja harus menjadi yang utama. “Mengenai produksi, terutama market begitu tiba-tiba drop, yang utama bagaimana kondisi karyawan terutama dealer prioritas,” jelasnya lagi.
Penjualan Isuzu
Sepanjang Januari hingga Mei 2010, penjualan Isuzu Indonesia mengalami penurunan seperti brand otomotif lainnya. Sampai dengan YTD Mei 2020, Isuzu melakukan penjualan sebesar 6.792 unit, turun 27.9% dibandingkan YTD 2019. Meski dilihat dari besaran market share naik dari 2.4% menjadi 2.6%. Walaupun seluruh produk Isuzu mengalami penurunan penjualan, akan tetapi dari sisi market share, Isuzu justru mengalami kenaikan. Seperti Isuzu Traga dengan market share 24.8%, Isuzu Elf di 22.5% dan Isuzu GIGA di 15.5%.
Attias Asril mengatakan cukup gembira dengan kondisi ini. Kondisi ini menujukkan jika produk-produk Isuzu semakin diterima di kalangan para pebisnis logistik. “Karena di tengah pandemi, segmen yang masih tetap berjalan seperti segment logistic dan distributor retail justru tumbuh pesat,” katanya.
Ia berharap pandemi COVID-19 segera berakhir sehingga ekonomi kembali berjalan. “Sektor komersial sangat tergantung tumbuhnya ekonomi,” katanya. “Ekonomi tumbuh, bisnis jalan, maka komersial juga akan ikut jalan.” (Hrf/Raju)
Artikel Unggulan
- Terbaru
- Populer
Artikel yang direkomendasikan untuk anda
Mobil Isuzu Unggulan
- Populer
Artikel Mobil Isuzu dari Carvaganza
Artikel Mobil Isuzu dari Oto
- Berita
- Artikel Feature
- Road Test