Tiongkok Siapkan Larangan Gagang Pintu Tersembunyi
Otoritas regulasi otomotif di Tiongkok tengah merancang kebijakan baru yang berpotensi mengubah arah desain kendaraan secara drastis. Fokusnya adalah pelarangan penggunaan gagang pintu model tersembunyi atau retractable penuh, fitur yang selama ini menjadi ciri khas mobil listrik modern. Jika regulasi ini disahkan, maka mobil-mobil baru yang dijual di China setelah Juli 2027 tidak lagi diperbolehkan menggunakan desain tersebut.
Langkah ini bukan tiba-tiba. Sejak Mei 2025, Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi (MIIT) telah memulai revisi terhadap standar nasional Persyaratan Teknis Keselamatan untuk Gagang Pintu Mobil. Tujuannya jelas: mengatasi kelemahan desain yang sepenuhnya bergantung pada tenaga listrik.
Diskusi intensif tengah berlangsung, dan draf regulasi dijadwalkan rampung bulan ini, dengan masa transisi selama satu tahun sebelum penerapan penuh. Gagang pintu semi-retractable dan model tradisional masih diperbolehkan, asalkan memiliki mekanisme cadangan manual untuk memastikan akses darurat tetap tersedia.
Kritik Publik dan Data Kecelakaan
Kritik terhadap gagang pintu tersembunyi semakin menguat setelah munculnya berbagai insiden yang menghambat proses evakuasi. Data dari China Insurance Automotive Safety Index (C-IASI) menunjukkan bahwa kendaraan dengan gagang pintu elektrik hanya berhasil membuka pintu 67% dalam uji tabrak samping, jauh di bawah 98% pada sistem mekanis.
Lebih mencemaskan lagi, laporan dari National Accident In-depth Investigation System (NAIS) mencatat kenaikan 47% kecelakaan akibat kegagalan gagang pintu pada 2024, dan 82% di antaranya melibatkan model tersembunyi. Kasus ekstrem seperti pintu membeku di musim dingin di Changchun membuat penumpang terjebak di dalam kendaraan, memperkuat urgensi regulasi.
Klaim Aerodinamika Dipertanyakan
Meski gagang pintu tersembunyi sering dipuji karena tampilan futuristik dan manfaat aerodinamis, data teknis menunjukkan sebaliknya. Penurunan koefisien drag hanya berkisar 0,005–0,01 Cd, jauh dari klaim produsen yang menyebut 0,03 Cd. Penghematan energi pun minim, hanya sekitar 0,6 kWh per 100 km, dan bobot tambahan dari motor serta mekanisme justru bisa mengurangi efisiensi.
Gagang pintu elektrik tercatat tiga kali lebih mahal dibanding versi mekanis, dengan tingkat kegagalan delapan kali lebih tinggi. Data internal dari salah satu merek mobil energi baru menunjukkan bahwa 12% dari total kasus perbaikan berkaitan dengan kerusakan gagang pintu, dan sebagian besar memerlukan penggantian unit secara penuh.
Keluhan konsumen juga meningkat, terutama terkait jari anak yang terjepit gagang pintu otomatis. Laporan menyebutkan kenaikan 132% dalam setahun, termasuk kasus serius hingga patah tulang.
Beberapa pabrikan mulai mengambil langkah antisipatif. Volkswagen dan Audi memilih menggunakan model semi-retractable yang tetap bisa dibuka manual saat darurat. Audi bahkan menambahkan micro-switch dan tali merah yang muncul saat terjadi tabrakan, sebagai solusi akses manual.
Ketua Great Wall Motor, Wei Jianjun, secara terbuka menyebut bahwa gagang pintu tersembunyi “tidak berguna, berat, punya segel buruk, menimbulkan kebisingan, dan terlalu bergantung pada listrik”.
Kekhawatiran terhadap tren desain ekstrem tak hanya datang dari China. Euro NCAP telah menetapkan bahwa mulai 2026, kendaraan yang mengintegrasikan fungsi vital seperti lampu sein, klakson, wiper, dan panggilan darurat ke dalam layar sentuh tanpa tombol fisik tidak akan mendapat rating keselamatan bintang lima. (Hfd)
Baca Juga: Tiongkok Bangun Stasiun Pengisian Truk Listrik Terbesar Dunia
Artikel Unggulan
- Terbaru
- Populer
Artikel yang direkomendasikan untuk anda
Mobil Unggulan
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Artikel Mobil dari Carvaganza
Artikel Mobil dari Oto
- Berita
- Artikel Feature
- Advisory Stories
- Road Test