Suzuki XL7

Suzuki akhirnya ikut bermain di segmen sport utility vehicle (SUV). Kehadiran mereka ditandai dengan peluncuran Suzuki XL7. Tak hanya tampilan, XL7 juga datang dengan banderolnya yang menarik. Harganya terbilang kompetitif jika melihat spesifikasi dan fitur yang diusung.

Suzuki All New Xl7 hadir dalam tiga varian utama: Zeta, Beta dan Alpha. Masing-masing bisa dipilih transmisi manual atau otomatis.

Semua varian XL7 menggendong mesin K15B, 4-silinder 1,462 cc. Menghasilkan daya 105 PS / 6.000 rpm dan torsi maksimal 138 Nm / 4.400 rpm. Output itu disalurkan melalui transmisi manual (MT) 5-speed atau otomatis (AT) 4-speed, dengan pembeda harga Rp 10,5 juta lebih mahal untuk pilihan AT.

Nah, kita coba lihat apa saja spesifikasi dan perbedaan tiap variannya. Zeta menjadi varian terbawah yang ditawarkan Suzuki. Tapi jangan salah. Meski varian bawah, XL7 Zeta dilengkapi berbagai perangkat. Mulai dari eksterior dengan cahaya LED disematkan pada lampu depan utama, lampu siang hari (DRL) auto-on dan lampu belakang. Tampilannya ditambah palang kromium di grille, lower bumper, cladding hitam pada wheel arch, pelek alloy berukuran 16 inci dilabur warna hitam dan roof rail. Untuk tipe Zeta, handle pintu dibikin senada dengan warna bodi.

Kelir serba hitam menjadi tema kabin XL7 tanpa membedakan tipe varian. Jok sudah dilapisi kulit dan ornamen serat karbon pada dasbor sebagai penguat karakter sporty. Pada dasbor itu, tersemat layar sentuh 8 inci sebagai pusat komando hiburan di dalam kabin. Ada konektivitas Bluetooth yang bisa dioperasikan dari palang kemudi. Semua varian XL7 sudah menggunakan penyejuk kabin digital dan ada fitur praktis power outlet di baris satu dan dua untuk mengisi daya gawai Anda. Ada arm rest di tengah untuk penumpang baris kedua.

Fitur safety XL7 Zeta sudah dilengkapi rem ABS+EBD, dual SRS airbag, sensor parkir belakang, kamera parkir mundur, ISOFIX, immobilizer, childproof door lock dan alarm.

Naik ke varian lain adalah Beta. Suzuki memberikan fokus pada dua tipe varian Beta dan Alpha untuk kelengkapannya. Dari yang dipunya Zeta ada tambahan untuk Beta. Misal di eksterior, handle pintu sudah disepuh krom.

Bagian interior mendapat tambahan. Lingkar kemudi sudah dibalut material kulit, ada arm rest di depan dan baris kedua, AC sudah Auto Climate dengan tambahan pemanas dan ada cup holder berventilasi pendingin. Tipe Beta menggunakan keyless entry dan memakai tombol untuk menyalakan atau mematikan mesin. Tipe Beta punya power outlet di tiap baris dan tambahan 2 tweeter audio di depan. Penjamin keselamatan sama dengan Zeta, namun ada tambahan electronic stability programme (ESP) dan hill hold control (HHC).

Suzuki XLZ tipe Zeta dan Beta bisa dipinang dengan pilihan warna Prime Cool Black, Pearl Snow White, Pearl Burgundy Red dan Metallic Magma Grey.

Terakhir ada varian Alpha yang menjadi pilihan tertinggi. Ia memiliki semua kelengkapan seperti Beta. Tapi lebih dibikin mewah dan lengkap sebagai tipe termahal. Eksterior memakai tema dwiwarna, ada spoiler atas belakang, bingkai penghias pelat nomor kromium, door visor dan emblem spesial Alpha.

Kabin juga mirip Beta tapi dengan tambahan fitur canggih E-Mirror. Perangkat E-Mirror ini cukup menarik. Ia mengubah kaca spion tengah dengan tampilan digital yang bisa menampilkan tangkapan kamera depan dan belakang kala mengemudi. Fitur canggih ini perdana hadir di segmen LSUV. Karena ada kamera depan di balik spion, bisa difungsikan juga sebagai dashcam.

Sementara fitur safety Alpha sama dengan yang dibawa oleh Beta. Lainnya, soal warna. Khusus varian Alpha tersedia pilihan warna Rising Orange + Black, Brave Khaki + Black, Prime Cool Black dan Prime Snow White.

Dengan XL7, Suzuki ingin coba meramaikan segmen yang secara teori diisi oleh Honda BR-V dan Mitsubishi Xpander Cross. Namun SIS sendiri mengaku ingin mengincar pasar Toyota Rush dan Daihatsu Terios dengan XL7. Bahkan XL7 disebut oleh Suzuki sebagai sebuah Medium SUV.

Harga yang menarik ditawarkan oleh Suzuki, dengan perbedaan tidak jauh dari Ertiga. Tersedia dalam tiga pilihan varian, XL7 dirilis dengan rentang harga Rp 230 juta – 267 juta, on the road (OTR) untuk wilayah Jakarta.