Diskon PPnBM Hingga Mobil 2.500 cc Dipastikan Berlaku April 2021

toyota fortuner

Pemerintah siap menambah sasaran keringanan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) untuk mobil berkapasitas 2.500 cc. Regulasi siap diberlakukan mulai April 2021. Hal itu diucap langsung oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia (RI), Sri Mulyani. "Kami sedang dalam proses untuk finalisasi Peraturan Menteri Keuangan (PMK) untuknya. Nanti bisa berlaku mulai April mendatang, terutama untuk yang di atas 1.500 hingga 2.500 cc. Segera kami umumkan begitu selesai PMK-nya," papar Menkeu dalam Konferensi pers bertajuk APBN Kita, secara daring (23/3).

Sehingga mobil macam Toyota Kijang Innova maupun Fortuner bisa lebih murah. Nah, hitungan PPnBM itu meliputi (NJKB x koefisien bobot) x tarif PPnBM (20 persen). Kijang Innova mengantongi kandungan lokal 85 persen. Sementara Fortuner 75 persen, sehingga masuk dalam syarat keringanan pajak. Banyak yang berasumsi dengan menjadikan PPnBM 0 persen, maka harga OTR bisa berkurang puluhan juta sampai kisaran Rp100 jutaan. Namun, baiknya tetap menunggu pengumuman resmi pabrikan maupun regulasi pemerintah.

Sebelumya, Presiden Joko Widodo juga sempat menyampaikan. Ada keinginan agar kendaraan bermotor (KBM) roda empat dengan kapasitas 2.500 cc juga bisa mendapatkan insentif pajak. Khusus dalam masa pandemi ini. Asalkan memiliki Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) minimal 70 persen. Di sisi lain, Kementerian Perindustrian melihat data purchase order KBM roda emapt meningkat. Rata-rata sebesar 140,8 persen untuk produk-produk yang mendapatkan stimulus PPnBM.

Baca Juga: 5 Merek Papan Atas Klaim Penjualan Naik setelah Pemberlakuan PPnBM 0 Persen

New Kijang innova V

Oleh karena itu, pemerintah menyambut baik tingginya animo masyarakat untuk menikmati kebijakan relaksasi ini. Mereka juga meminta agar produsen segera meningkatkan utilisasi. Sehingga bisa memenuhi permintaaan pasar yang naik tinggi. Tak lain, supaya penurunan harga kendaraan dapat sesuai dengan harapan serta pelaksanaan efektif. Kebijakan pengurangan tarif pajak berlaku hingga akhir tahun. Pemberian keringanan dilakukan secara bertahap. Yakni diskon pajak 100 persen pada Maret - Mei, 50 persen untuk periode Juni - Agustus. Terakhir potongan pajak 25 persen pada Oktober - Desember 2021.

Adapun kebijakan relaksasi masih dikaji serta dibahas oleh tiga instansi. Seperti Kementerian Perindustrian, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian serta Kementerian Keuangan. Sekarang tinggal menunggu mereka ketok palu, soal perluasan dan pendalaman program relaksasi Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) Ditanggung Pemerintah. Namun dengan syarat sama dari aturan sebelumnya.

Mobil harus diproduksi di dalam negeri, serta harus memenuhi persyaratan pembelian lokal (local purchase). Yang meliputi pemenuhan jumlah penggunaan komponen dari hasil produksi dalam negeri. Kemudian dimanfaatkan dalam kegiatan produksi kendaraan bermotor paling sedikit 70 persen. “Sesuai arahan Presiden, time frame atau waktu pelaksanaan kebijakan ini siap dievaluasi. Kemudian, formula aturannya bisa berdasarkan besaran kapasitas isi silinder, dikombinasikan dengan local purchase. Atau hanya berdasarkan aturan local purchase saja,” ucap Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita, beberapa waktu lalu.

Baca Juga: 5 Merek Papan Atas Klaim Penjualan Naik setelah Pemberlakuan PPnBM 0 Persen

Tanggapan APM

Selama PPnBM berlaku untuk mobil dengan ruang bakar hingga 1.500 cc. Jumlah pemesanan (SPK) Avanza naik 130 persen dibandingkan Februari Maret 2020. “Kemudian Vios alami kenaikan 500 persen dibandingkan periode sama tahun lalu. Rush 170 persen, lalu mobil LCGC seperti Agya, Calya tanpa relaksasi juga naik 10 persen. Wacana PPnBM 2.500 cc dengan kandungan lokal minimal 70 persen. Tetap harus menunggu dari pemerintah. Saat ini belum ada pembicaraaan formal. Jika dilakukan relaksasi pada model itu. Maka dapat membantu industri otomotif termasuk komponen dan lainnya,” ucap Henry Tanoto, Wakil Presiden Direktur Toyota Astra Motor.

Dalam hal ini, Toyota bisa diuntungkan lantaran Fortuner dan Innova masuk skema keringanan PPnBM. Menurut dia, bila regulasi diterapkan. Hal itu bisa membantu dan menjadi bentuk dukungan pemerintah untuk memulihkan kondisi industri otomotif. Henry pun menyambut optimis. Sebab aturan relaksasi pada mobil sampai 1.500 cc memberikan dampak penjualan bagus. Sehingga perluasan aturan bagi kendaraan penumpang hingga 2.500 cc, lanjutnya, semakin menarik. Namun tetap masih menunggu keputusan resmi dari pemerintah. (Alx/Odi)

Baca Juga: Potongan PPnBM Diwacanakan Meluas Hingga Mobil Berkapasitas 2.500 cc

Baca Semua

Artikel Unggulan

Artikel yang direkomendasikan untuk anda

Baca Semua

Mobil Unggulan

  • Yang Akan Datang

Artikel Mobil dari Carvaganza

  • Pentingnya Perhatikan Kondisi Ban Mobil Jelang Perjalanan Libur Nataru
    Pentingnya Perhatikan Kondisi Ban Mobil Jelang Perjalanan Libur Nataru
    Anjar Leksana . Hari ini
  • Ada Model Baru Hyundai Meluncur Tahun Depan, Bakal Punya Mesin ICE dan Hybrid
    Ada Model Baru Hyundai Meluncur Tahun Depan, Bakal Punya Mesin ICE dan Hybrid
    Muhammad Hafid . Hari ini
  • Sempurnakan Aftersales, Hyundai Sediakan Pengantaran Same Day Untuk Spare Parts
    Sempurnakan Aftersales, Hyundai Sediakan Pengantaran Same Day Untuk Spare Parts
    Muhammad Hafid . 23 Des, 2025
  • TEST DRIVE: Ferrari 296 Speciale, Puncak Evolusi Performa V6 Hybrid
    TEST DRIVE: Ferrari 296 Speciale, Puncak Evolusi Performa V6 Hybrid
    Wahyu Hariantono . 23 Des, 2025
  • Red Bull dan Honda Resmi Berpisah, Akhiri Kerjasama Delapan Musim di Formula 1
    Red Bull dan Honda Resmi Berpisah, Akhiri Kerjasama Delapan Musim di Formula 1
    Wahyu Hariantono . 23 Des, 2025

Artikel Mobil dari Oto

  • Berita
  • Artikel Feature
  • Advisory Stories
  • Road Test
  • Veloz Hybrid EV Lintas Nusa Etape Dua: Merangkai Keseimbangan dari Budaya Osing hingga Tanah Tengger
    Veloz Hybrid EV Lintas Nusa Etape Dua: Merangkai Keseimbangan dari Budaya Osing hingga Tanah Tengger
    Zenuar Yoga . Hari ini
  • Mengenal Wuling Starlight 560, PHEV SUV yang Terindikasi Mau Masuk Indonesia
    Mengenal Wuling Starlight 560, PHEV SUV yang Terindikasi Mau Masuk Indonesia
    Anjar Leksana . Hari ini
  • Aksi Nyata Chery Indonesia Ringankan Beban Korban Bencana Akhir Tahun
    Aksi Nyata Chery Indonesia Ringankan Beban Korban Bencana Akhir Tahun
    Setyo Adi Nugroho . Hari ini
  • Honda Putus Hubungan dengan Red Bull, Tahun Depan Kerja Bareng Aston Martin di F1
    Honda Putus Hubungan dengan Red Bull, Tahun Depan Kerja Bareng Aston Martin di F1
    Anjar Leksana . Hari ini
  • Hyundai Perkuat Layanan Purnajual dengan Garansi 4 Tahun dan Extended Warranty
    Hyundai Perkuat Layanan Purnajual dengan Garansi 4 Tahun dan Extended Warranty
    Muhammad Hafid . 23 Des, 2025
  • Review Kabin Volkswagen ID.Buzz Bozz Edition: Definisi Kemewahan 'Silent Luxury' untuk Para Bos
    Review Kabin Volkswagen ID.Buzz Bozz Edition: Definisi Kemewahan 'Silent Luxury' untuk Para Bos
    Anindiyo Pradhono . 23 Des, 2025
  • Kijang Lovers, Pilih Toyota Innova Reborn 2.4 Diesel atau Zenix 2.0 G CVT?
    Kijang Lovers, Pilih Toyota Innova Reborn 2.4 Diesel atau Zenix 2.0 G CVT?
    Anjar Leksana . 23 Des, 2025
  • 5 Merek Mobil Baru yang Ramaikan Pasar Indonesia Sepanjang 2025
    5 Merek Mobil Baru yang Ramaikan Pasar Indonesia Sepanjang 2025
    Anjar Leksana . 22 Des, 2025
  • 5 Hal yang Bikin Kijang Innova Reborn 2.4 Diesel Masih Laku di Indonesia
    5 Hal yang Bikin Kijang Innova Reborn 2.4 Diesel Masih Laku di Indonesia
    Anjar Leksana . 19 Des, 2025
  • Mengenal Ford Everest Sport, Varian Paling Terjangkau dengan Karakter Premium
    Mengenal Ford Everest Sport, Varian Paling Terjangkau dengan Karakter Premium
    Muhammad Hafid . 18 Des, 2025
  • Kondisi Ban Mobil Jadi Hal Penting saat Perjalanan Mudik Nataru Musim Hujan
    Kondisi Ban Mobil Jadi Hal Penting saat Perjalanan Mudik Nataru Musim Hujan
    Anjar Leksana . Hari ini
  • Jelang Libur Akhir Tahun, Simak Tips Maksimalkan Bepergian dengan Mobil Hibrida
    Jelang Libur Akhir Tahun, Simak Tips Maksimalkan Bepergian dengan Mobil Hibrida
    Setyo Adi Nugroho . 19 Des, 2025
  • Beberapa Langkah Perawatan Aki di Kendaraan Elektrifikasi
    Beberapa Langkah Perawatan Aki di Kendaraan Elektrifikasi
    Setyo Adi Nugroho . 25 Okt, 2025
  • Memasuki Musim Hujan, Waspada Risiko Aquaplaning Saat Berkendara
    Memasuki Musim Hujan, Waspada Risiko Aquaplaning Saat Berkendara
    Setyo Adi Nugroho . 16 Okt, 2025
  • Benarkah Melihat Penyakit Mobil Bisa Dilihat dari Warna Asap Knalpot Saja?
    Benarkah Melihat Penyakit Mobil Bisa Dilihat dari Warna Asap Knalpot Saja?
    Anjar Leksana . 14 Okt, 2025
  • Test Drive Bentley Continental GT PHEV: Grand Tourer Atletis Memasuki Era Elektrifikasi
    Test Drive Bentley Continental GT PHEV: Grand Tourer Atletis Memasuki Era Elektrifikasi
    Wahyu Hariantono . 04 Des, 2025
  • Test Drive Wuling Darion PHEV: MPV Keluarga Irit, Bisa Tempuh 1.200 Km Tanpa Isi Ulang!
    Test Drive Wuling Darion PHEV: MPV Keluarga Irit, Bisa Tempuh 1.200 Km Tanpa Isi Ulang!
    Ardiantomi . 20 Nov, 2025
  • Test Drive Offroad Chery J6T: Traksi Brutal iWD Tembus Batu, Lumpur, dan Genangan Dalam
    Test Drive Offroad Chery J6T: Traksi Brutal iWD Tembus Batu, Lumpur, dan Genangan Dalam
    Muhammad Hafid . 17 Nov, 2025
  • First Drive All New Honda Prelude: Senyaman Civic Hybrid, Sestabil Type R!
    First Drive All New Honda Prelude: Senyaman Civic Hybrid, Sestabil Type R!
    Bangkit Jaya Putra . 10 Nov, 2025
  • First Drive Changan Lumin L DC: Proporsional untuk Mobilitas Harian di Kota
    First Drive Changan Lumin L DC: Proporsional untuk Mobilitas Harian di Kota
    Anjar Leksana . 07 Nov, 2025