Farasis Energy Percepat Produksi Baterai Solid-State
Farasis Energy, perusahaan teknologi baterai yang mendapat dukungan dari Mercedes-Benz, mengumumkan perkembangan terbaru dalam proyek baterai solid-state berbasis sulfida. Informasi ini disampaikan dalam pertemuan investor pekan lalu, di mana Farasis menegaskan komitmennya untuk mempercepat proses penelitian, produksi pilot, dan industrialisasi teknologi catu daya generasi baru tersebut.
Pengembangan baterai solid-state generasi pertama telah melewati tahap laboratorium dan kini memasuki fase produksi pilot. Proyek ini ditargetkan menghasilkan kapasitas 0,2 GWh sebelum akhir 2025, bersamaan dengan pengiriman batch awal kepada mitra strategis. Langkah ini menjadi tonggak penting dalam transisi dari riset ke skala produksi yang lebih besar.
Kepadatan Energi Tinggi dan Rencana Tiga Generasi
Farasis menyebut bahwa baterai generasi pertama mampu menyuguhkan kepadatan energi antara 400 hingga 500 Wh/kg. Hal ini dicapai melalui kombinasi katoda nikel tinggi dan anoda silikon tinggi. Namun ambisi perusahaan tidak berhenti di sana.
Generasi kedua dijadwalkan meluncur pada 2026, dengan teknologi yang lebih canggih: anoda logam litium dan katoda berbahan mangan kaya litium atau ternary dengan kadar nikel tinggi. Target kepadatan energinya dipatok di angka 500 Wh/kg.
Satu tahun setelahnya, Farasis menyiapkan generasi ketiga yang lebih ambisius, dengan kapasitas energi yang melampaui 500 Wh/kg. Rangkaian pengembangan ini menunjukkan arah strategis Farasis dalam memimpin inovasi baterai solid-state global.
Farasis telah memiliki portofolio komersial untuk baterai semi-solid-state dengan kapasitas hingga level GWh. Meski harganya sedikit lebih tinggi—sekitar 5 hingga 10 persen dibanding baterai cair konvensional—Farasis memperkirakan pengiriman akan meningkat tajam pada 2026.
Basis produksi mereka yang tersebar di Zhenjiang, Ganzhou, dan Guangzhou telah dikonfirmasi kompatibel untuk memproduksi baterai solid-state. Fasilitas ini disiapkan untuk memperbesar skala produksi dengan target kapasitas GWh pada tahun yang sama.
Dari EV hingga Robot Humanoid
Kemajuan teknologi solid-state Farasis tidak hanya diarahkan untuk kendaraan listrik. Perusahaan telah menjalin kerja sama dengan sejumlah pemain besar seperti Xpeng AeroHT, GAC Group, dan produsen kendaraan niaga energi baru di Tiongkok. Kolaborasi ini difokuskan pada aplikasi canggih, mulai dari mobilitas udara perkotaan hingga sektor robotika.
Untuk sektor robot humanoid, Farasis bahkan telah mengirimkan sampel baterai solid-state generasi pertama kepada perusahaan besar di bidang tersebut. Sel baterai yang digunakan tetap mengandalkan elektrolit padat sulfida, katoda nikel tinggi, dan anoda silikon, menghasilkan kepadatan energi 400 Wh/kg.
Pengujian ketahanan telah dilakukan secara menyeluruh. Produk ini lolos uji penusukan paku, ruang termal dengan suhu hingga 250 derajat Celsius, dan uji shear. Farasis menekankan bahwa baterai untuk robot humanoid dirancang dengan ukuran dan mode keluaran khusus demi menjaga bobot tetap ringan, jarak tempuh lebih jauh, dan tingkat keamanan tinggi.
Dengan roadmap teknologi yang jelas dan dukungan dari mitra strategis, Farasis Energy menunjukkan keseriusannya dalam memimpin era baru baterai solid-state untuk berbagai sektor mobilitas dan teknologi masa depan. (Hfd)
Baca Juga: Mercedes-AMG dan Michelin Tempuh 40.075 Km Kurang dari 8 Hari
Artikel Unggulan
- Terbaru
- Populer
Artikel yang direkomendasikan untuk anda
Mobil Unggulan
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Artikel Mobil dari Carvaganza
Artikel Mobil dari Oto
- Berita
- Artikel Feature
- Advisory Stories
- Road Test