Generasi Terbaru Royal Enfiled Classic 350 Bersiap Menunggu Peluncuran

Royal Enfield Classic 350

Menjelang peluncuran resmi, sejumlah gambar dan video Royal Enfield Classic 350 MY2021 bocor. Tampil polos apa adanya tanpa ditutup, sehingga mengumbar banyak informasi. Kabarnya, generasi anyar memakai sasis J1D yang serupa kepunyaan Meteor 350. Sudah pasti banyak ubahan lain didapat, apa saja?

Classic 350 merupakan varian terlaris Royal Enfield. Tak hanya di India, di Indonesia pun sama. Ingin terus mendulang sukses, pabrikan akhirnya memberi penyegaran. Meski masih mengadopsi tampilan retro, generasi anyar Classic 350 sangat berbeda dengan versi terdahulu. Kedatangannya diproyeksikan untuk meningkatkan daya tarik visual, kinerja, dan sejumlah fitur onboard.

Profil keseluruhan dari Classic 350 tetap sama. Masih bertahan dengan lampu depan bundar berlapis bezel krom, knalpot mengilap, spatbor belakang lebar, kaca spion bundar, dan tangki bahan bakar teardrop. Konsisten dengan daya tarik visual retro-klasik. Meski begitu, ada beberapa ubahan kecil untuk memberi sentuhan baru. Seperti grafis di tangki dan panel bodi yang mendapat aksen anyar.

Royal Enfield Classic 350

Perusahaan juga merilis skema cat baru yang segar, termasuk tema hijau tua dengan stripping emas. Tampak ada highlight emas terlihat di tangki serta sepatbor. Motifnya sangat cocok dengan gaya jadul motor. Juga bakal tersedia dengan skema warna Signals seperti model generasi saat ini. Ada pula trim yang menawarkan pelek ruji dan alloy wheels serbahitam.

Buat model baru, kursi pengemudi tidak lagi pakai pegas. Meski demikian, kontur jok atau bantalan dibuat lebih baik untuk perjalanan jarak jauh. Kemudian peningkatan halus juga terjadi di sektor buntut. Generasi baru mendapat kursi belakang yang memiliki tepi dan lebih membulat. Pegangannya juga diposisikan lebih tinggi, agar mudah dijangkau oleh pembonceng.

Model stoplamp dirancang ulang. Membuat bagian ekor tampak lebih kompak daripada model sebelumnya. Versi gres kabarnya dijual dalam konfigurasi kursi tunggal dan ganda.

Baca Juga: Royal Enfield Patenkan Nama Scram, The Twins Versi Scrambler?

Royal Enfield Classic 350

Classic 350 2021 didasarkan pada platform J1D baru yang bersumber dari Meteor 350. Penggunaan kerangka ini memungkinkan Classic anyar menggunakan mesin baru untuk meningkatkan kinerja. Selain itu, twin cradle frame yang terpasang menggantikan bingkai downtube tunggal. Diklaim juga, pengendara dapat mengendalikan motor lebih baik. Kemungkinan besar membantu mengurangi bobot keseluruhan dan meningkatkan kegesitannya. Sementara suspensi masih sama seperti versi lama.

Seperti gambar yang tersiar, generasi baru menampilkan rem cakram yang terpasang di sisi kanan, tidak lagi di sebelah kiri. Teknologi ABS dual-channel bakal ditawarkan di varian top-end. Lalu, meski tidak terlalu terlihat pada gambar, laporan menunjukkan bahwa Classic 350 MY2021 menggunakan setang yang diperbarui. Begitu pula switchgear atau konsol tombol pada kemudi, modelnya jadi mirip Meteor 350.

Bersamaan rangka baru, bakal menggendong mesin silinder tunggal, 349 cc DOHC, berpendingin udara yang dipinjam dari Meteor 350. Ini yang menjadi salah satu perubahan utama di Classic 350. Unit anyar yang dirancang menawarkan penyempurnaan tingkat tinggi dengan poros penyeimbang sekunder. Output daya puncaknya tercatat 20,4 Hp dan torsi maksimum 27 Nm. Angka ini lebih besar 1 hp dan 1 Nm lebih kecil dari keluaran model saat ini. Sedang gearbox tetap 5-percepatan.

Kluster instrumen dari Classic 350 2021 mungkin secara umum terlihat sama, tapi ia mendapat sejumlah kemajuan. Mulanya gambar spy shot menunjukkan ada pod navigasi Tripper. Namun dalam gambar baru, konsol navigasi Tipper hilang. Ini memberi petunjuk bahwa Royal Enfield sedang mempertimbangkan untuk meluncurkan beberapa varian Classic 350. Padahal fitur itu tergolong canggih karena dapat terhubung ke smartphone pengendara melalui Aplikasi Royal Enfield. Penggunanya dapat memasukkan informasi tujuan. Aplikasi ini terkait dengan Google Maps yang mengumpankan data di layar tampilan pod.

Bila terpasang, berarti memiliki speedometer analog dan 2 layar digital. Layar digital kecil yang berada di tengah, membuat pengendara dapat melihat pengukur bahan bakar, odometer, tripmeter dan beberapa informasi lainnya. Sementara indikator 'Eco' juga terlihat berkedip di layar. Dan tampaknya pentunjuk efisiensi berkendara irit sekarang menjadi mode default.

Headlamp bulat yang sekarang kemungkinan dibenamkan lampu berteknologi LED. Namun sayangnya fitur itu tidak diikuti pada sinyal belok. (Bgx/Odi)

Sumber: Autocar India, Gaadiwaadi, Auto Hindustan Times

Baca Juga: Makin Canggih, Royal Enfield Meteor 350 Dilengkapi Fitur Navigasi Tripper

Jelajahi Royal Enfield Classic 500

Model Motor Royal Enfield

Motor Royal Enfield
  • Royal Enfield Bullet 350
    Royal Enfield Bullet 350
  • Royal Enfield Classic 350
    Royal Enfield Classic 350
  • Royal Enfield Continental GT 650
    Royal Enfield Continental GT 650
  • Royal Enfield Himalayan
    Royal Enfield Himalayan
  • Royal Enfield Hunter 350
    Royal Enfield Hunter 350
Baca Semua

Artikel Unggulan

Artikel yang direkomendasikan untuk anda

Baca Semua

Motor Royal Enfield Unggulan

Artikel Motor Royal Enfield Classic 500 dari Oto

  • Berita
  • Builder Bogor Ubah Royal Enfield Classic 500 Jadi Bobber
    Builder Bogor Ubah Royal Enfield Classic 500 Jadi Bobber
    Zenuar Yoga . 10 Jan, 2022
  • Royal Enfield Luncurkan Classic 500 Tribute Black Limited Edition, Cuma 90 Unit di Indonesia
    Royal Enfield Luncurkan Classic 500 Tribute Black Limited Edition, Cuma 90 Unit di Indonesia
    Zenuar Yoga . 14 Nov, 2021
  • Siap-Siap, Royal Enfield Classic 350 Terbaru Segera Mendarat di Indonesia
    Siap-Siap, Royal Enfield Classic 350 Terbaru Segera Mendarat di Indonesia
    Bangkit Jaya Putra . 07 Okt, 2021
  • Royal Enfield Kenalkan Classic 350 Baru, Upgrade Sektor Kenyamanan
    Royal Enfield Kenalkan Classic 350 Baru, Upgrade Sektor Kenyamanan
    Setyo Adi Nugroho . 02 Sep, 2021
  • Royal Enfield 500 cc Bakal Disuntik Mati?
    Royal Enfield 500 cc Bakal Disuntik Mati?
    Helmi Alfriandi . 20 Nov, 2019