Ini Rute B Menuju Ciptagelar, Kampung Adat yang Terjaga Selama 650 Tahun

PALABUHANRATU, 26 Juni 2018 – Setelah kemarin ini dilaksanakan kegiatan Ahoy Geboy Adventure Ride 2018 ke Kasepuhan Ciptagelar, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, ada sejumlah Whatsapp ke penulis yang menanyakan Kasepuhan Ciptagelar tersebut dan bagaimana rute menuju ke sana. WA datang dari rekan-rekan yang memang ambil bagian pada acara kemarin, namun banyaknya yang WA ke penulis adalah yang tidak ikut dan jika diselenggarakan lagi mereka ingin ikut. Atau mereka ingin ke sana pada kesempatan yang berbeda. Banyak yang bertanya rute bagaimana terutama rute yang penulis dan grup tempuh kemarin, makan bagaimana, menginap bagaimana dan apa istimewanya Kasepuhan Ciptagelar. Kasepuhan Ciptagelar adalah kampung adat yang masuk dalam kesatuan Banten Kidul dan masih memegang kuat adat dan tradisi yang diturunkan sejak 650 tahun yang lalu dan masih bertahan sampai dengan sekarang. Kasepuhan memiliki keterikatan sejarah dengan salah satu kerajaan Sunda dengan rajanya Prabu Siliwangi yang berdiri pada tahun 1368. Artinya kasepuhan merupakan bagian dari budaya tertua Sunda.
Jalan beton di Perkebunan Teh Cianten
Perjalanan ke Kasepuhan Ciptagelar sekarang ini jauh lebih mudah. Pertama kali penulis ke kasepuhan tahun 1986 – 1988 pada saat SMP dan ke sananya pada saat Seren Taun dan itupun masih belum di Ciptagelar, masih di Ciptarasa serta ada juga Kasepuhan Sirnaresmi. Setiap seren taun kami anak-anak remaja suka pergi ke sana dengan berjalan kaki bermodalkan obor serta senter dari tempat tinggal kami di daerah pantai Cisolok dengan waktu tempuh 7 - 8 jam menembus kegelapan malam. Jalan jam 14 atau 15, sampai Kasepuhan jam 9 – 10 malam. Pokoknya kami jalan kaki melewati kebun dan hutan. Belum ada angkutan umum, karena pada waktu itu, angkutan umum hanya sampai jam 5 sore. Itupun kalo lagi hoki, jalannya juga masih berbatu. Rombongan terdiri dari 8 – 10 orang, terdiri dari anak muda dan remaja tanggung (ABG). Kami menyalakan obor dari bambu berisi minyak tanah secara bergantian agar obor awet sampai tujuan. Karena masih kecil, kita senang ke sana karena kita bisa makan gratis sepuasnya, terutama makan daging kerbau,  minum bajigur dan sajian Seren Taun lainnya. Tak lupa nonton kesenian Sunda, terutama wayang golek dengan aroma magisnya. Satu lagi yang disuka oleh anak-anak ABG waktu itu adalah kami suka mendengarkan dongeng dari para tetua desa dan ujung-ujungnya suka minta ‘dipale’  (dijampean). Sampai sekarang, bentuk kampung dan bangunannya tak berubah, begitu saja. Kami masyarakat Sunda di pesisir Sukabumi Selatan sangat menghormati Kasepuhan dan Abah Anom sebagai pemuka adat dan kami sangat menghormati segala larangan di sana kalau berkunjung. Rute yang motovaganza.com dan grup kecil di Ahoy Geboy Adventure Ride kemarin adalah  adalah rute ringan yakni Rute B, meskipun ada dua motor trail dengan ban pacul yang ikut serta. Kita namakan rute trail tralala. Start dari Persimpangan Gaplek, Pondok Cabe, kami meluncur ke arah Bogor lewat Parung. Untuk menghindari rute macet di jalan dari Bogor sampai Darmaga atau jalur Leuwiliang, kami memilih jalan kecil atau jalan kampung yang masuknya dari Telaga Kahuripan lantas ke Jalan H. Miing dan keluar di Jalan Raya Leuwiliang. Menelusuri Jalan Leuwiliang sekitar 4 km, Anda masuk ke jalan Mohnoh Nur sehabis jembatan kurung besi (sebutannya) lantas telusuri saja jalan tersebut sampai melewati lapangan Purasari masuk hutan lindung dan perkebunan teh Cianten. Medannya aspal, berliku dengan tanjakan terjal dan turunan curam. Dari jalan Mohnoh Nur sampai ujung jalan berupa persimpangan di Cipeuteuy berjarak sekitar 30 - 40an km. Dari persimpangan ini Anda ambil ke kiri menuju Chevron Geothermal (Parung Kuda), telusuri saja nanti ketemu persimpangan ambil ke kanan menuju Parung Kuda. Dari sini lebih mudah karena Anda akan menemukan petunjuk jalan menuju ke Pelabuhan Ratu tinggal diikuti saja melewati perkebunan sawit Anda akan sampai di pertigaan menuju Pelabuhan Ratu. Kalau sudah sampai di Pelabuhan Ratu, ambil jalan menuju Cisolok nanti belok kanan di Jalan Cagak yakni jalan menuju Desa Cikelat atau ke Cikotok. Dari situ banyak penunjuk jalan menuju Kasepuhan Sirnaresmi, kalau sudah bertemu tinggal masuk saja. Jalan sampai Kasepuhan Sirnaresmi adalah aspal meskipun sempit hanya masuk satu mobil, namun konturnya tanjakan terjal dan turunan curam. Jalanan aspal itu hanya sampai Desa Cimapag, dari Cimapag sampai Ciptagelar yang berjarak sekitar 8 – 10 km berupa batu perkerasan. Bagi yang belum percaya diri, sebaiknya berkunjung pada musim kemarau karena kalau hujan akan sangat licin. Kasepuhan Sirnaresmi juga merupakan bagian dari Kampung Adat dan Anda akan menemukan tata pemukiman yang mirip dengan Ciptagelar begitupun juga dengan bentuk bangunannya. Anda tetap dapat menikmati pesona budaya Sunda tua di sini. View di sepanjang jalan menuju Ciptagelar dijamin ajib dan kalau sudah sampai di Kasepuhan Ciptagelar jaga tata tertib, hormati budaya serta kearifan lokal. EKA ZULKARNAIN

Baca Semua

Artikel Unggulan

Artikel yang direkomendasikan untuk anda

Baca Semua

Motor Unggulan

  • Yang Akan Datang

Artikel Motor dari Oto

  • Berita
  • Artikel Feature
  • Advisory Stories
  • Road Test
  • Para Bintang MotoGP Tiba di Lombok Jelang Grand Prix Mandalika 2025
    Para Bintang MotoGP Tiba di Lombok Jelang Grand Prix Mandalika 2025
    Zenuar Yoga . Hari ini
  • Marc Marquez Siap Tampil di Mandalika, Ingin Hapus Rekor Buruk Tanpa Finish
    Marc Marquez Siap Tampil di Mandalika, Ingin Hapus Rekor Buruk Tanpa Finish
    Zenuar Yoga . Hari ini
  • Castrol Luncurkan Oli Khusus Moge, Ini 5 Keunggulannya
    Castrol Luncurkan Oli Khusus Moge, Ini 5 Keunggulannya
    Bangkit Jaya Putra . Hari ini
  • Balapan di Rumah Kedua, Tim Valentino Rossi Hadirkan Livery Khusus Jelang GP Mandalika
    Balapan di Rumah Kedua, Tim Valentino Rossi Hadirkan Livery Khusus Jelang GP Mandalika
    Setyo Adi Nugroho . Hari ini
  • Eagle Zhao Dinobatkan sebagai Person of The Year dari CEC 2025
    Eagle Zhao Dinobatkan sebagai Person of The Year dari CEC 2025
    Wahyu Hariantono . 30 Sep, 2025
  • Adu Skutik Bergaya Klasik: Pilih Yamaha Fazzio atau Suzuki Access 125?
    Adu Skutik Bergaya Klasik: Pilih Yamaha Fazzio atau Suzuki Access 125?
    Zenuar Yoga . Hari ini
  • Ducati Panigale V4 R 2026: Teknologi MotoGP dalam Balutan Motor Jalan Raya
    Ducati Panigale V4 R 2026: Teknologi MotoGP dalam Balutan Motor Jalan Raya
    Zenuar Yoga . Hari ini
  • Yamaha XMax, Sembilan Tahun Menjadi Ikon Skutik Premium di Indonesia
    Yamaha XMax, Sembilan Tahun Menjadi Ikon Skutik Premium di Indonesia
    Zenuar Yoga . 19 Sep, 2025
  • Komparasi Skutik Harian: New Honda Scoopy vs Yamaha Gear Ultima Hybrid S, Mana Lebih Baik?
    Komparasi Skutik Harian: New Honda Scoopy vs Yamaha Gear Ultima Hybrid S, Mana Lebih Baik?
    Zenuar Yoga . 10 Sep, 2025
  • New Yamaha MT-25 vs Suzuki V-Strom 250SX: Mana yang Lebih Nyaman untuk Perjalanan Jauh?
    New Yamaha MT-25 vs Suzuki V-Strom 250SX: Mana yang Lebih Nyaman untuk Perjalanan Jauh?
    Zenuar Yoga . 21 Agu, 2025
  • Jangan Sembarangan! Ini Tips Merawat Helm Premium Agar Awet
    Jangan Sembarangan! Ini Tips Merawat Helm Premium Agar Awet
    Zenuar Yoga . 20 Agu, 2025
  • Yamaha Mio M3 125: Skutik Lincah yang Mudah Dimodifikasi
    Yamaha Mio M3 125: Skutik Lincah yang Mudah Dimodifikasi
    Zenuar Yoga . 03 Jul, 2025
  • Tips Rawat Baterai Motor Listrik Agar Awet ala United E-Motor
    Tips Rawat Baterai Motor Listrik Agar Awet ala United E-Motor
    Bangkit Jaya Putra . 21 Apr, 2025
  • Wajib Lakukan Ini Bila Motor Ditinggal Mudik Lebaran
    Wajib Lakukan Ini Bila Motor Ditinggal Mudik Lebaran
    Zenuar Yoga . 27 Mar, 2025
  • Biar Aman, 7 Komponen Ini Wajib Diperiksa Sebelum Mudik Menggunakan Motor
    Biar Aman, 7 Komponen Ini Wajib Diperiksa Sebelum Mudik Menggunakan Motor
    Zenuar Yoga . 27 Mar, 2025
  • First Ride Honda ADV160 RoadSync 2025: Tambahan Fitur yang Lebih Nyaman
    First Ride Honda ADV160 RoadSync 2025: Tambahan Fitur yang Lebih Nyaman
    Setyo Adi Nugroho . 16 Sep, 2025
  • Test Ride Maka Cavalry: Jadi Standar Skutik Listrik Lokal yang Ideal
    Test Ride Maka Cavalry: Jadi Standar Skutik Listrik Lokal yang Ideal
    Bangkit Jaya Putra . 04 Mar, 2025
  • First Ride 4 Model QJMotor: Mana yang Cocok untuk Anda?
    First Ride 4 Model QJMotor: Mana yang Cocok untuk Anda?
    Zenuar Yoga . 03 Mar, 2025
  • Test Ride New Honda PCX 160 Roadsync: Teknologi Tepat Guna untuk Berkendara Nyaman
    Test Ride New Honda PCX 160 Roadsync: Teknologi Tepat Guna untuk Berkendara Nyaman
    Setyo Adi Nugroho . 27 Feb, 2025
  • First Ride Yamaha Aerox Alpha: Pembuktian Matic Sport Bukan Cuma Gimik
    First Ride Yamaha Aerox Alpha: Pembuktian Matic Sport Bukan Cuma Gimik
    Bangkit Jaya Putra . 16 Jan, 2025