Kawasaki W175, Enteng dan Lincah, Tapi….
CIANJUR, 20 Desember 2017 – Saya mungkin tak lagi masuk kategori “kids jaman now” yang senang dengan motor-motor kekinian. Saya tetap tertarik dengan motor-motor bergaya retro yang orang bilang klasik dan jadul. Satu motor baru yang dilansir PT Kawasaki Motor Indonesia (KMI) adalah Kawasaki W175.
Kawasaki dengan model retro ini ketika diluncurkan di Ancol, Jakarta Utara, beberapa waktu lalu langsung menyedot animo tinggi dari masyarakat. Padahal Kawasaki sebetulnya sudah menghadirkan model retro yang mirip melalui Kawasaki Estrella, sang kakak dengan kapasitas mesin 250 cc dengan banderol harga Rp 72 jutaan. Estrella sendiri sekarang berubah namanya menjadi Kawasaki W250, sedangkan kakaknya W800 juga sudah diluncurkan bersamaan dengan W175.
Hadirnya W175 tentunya menjadi angin segar bagi para pecinta motor bergaya klasik dengan harga terjangkau. Harga Kawasaki W175 untuk tipe standar ketika dirilis di Kawasaki Bike Week bulan November 2017 lalu adalah Rp 28.900.000, sedangkan tipe Special Edition (SE) Rp 29.800.000.
Motovaganza mendapat kesempatan singkat menjajal motor ini saat mengikuti Forwot Touring “Ngegass Bareng Lagi” di Cooliba, Puncak, Jawa Barat, akhir pekan kemarin. Tipe yang saya coba adalah Special Edition dengan warna New Silver dengan jok khas kulit berwarna coklat. Memang saya tidak bisa merasakannya secara maksimal karena waktu yang sempit. Tapi ada beberapa yang bisa menjadi catatan:
Desain dan Dimensi
Baik versi standar maupun SE, keduanya memiliki dimensi yang sama. Panjang 1.930 mm, lebar 765 mm dan tinggi 1.030 mm. Wheelbase alias sumbu rodanya 1.275 mm dan tinggi tempat duduk 775 mm. Secara dimensi saya merasa sangat cocok untuk tinggi orang Indonesia kebanyakan. Sedangkan untuk bobot, cukup enteng hanya 126 kg.
Dalam hal desain, kendaraan roda dua ini retro banget. Hal ini erlihat dari bentuk tangki, jok, desain depan maupun belakang serta kaca spion berbentuk bulat. Kaca spionnya mirip dengan kaca spion motor trail Kawasaki KLX 150 S. Knalpot di bagian kanan yang memanjang dengan posisi di bawah footstep dengan ujung mengerucut juga membuat kesan klasik menjadi kuat.
Untuk pilihan warna, varian standar hanya satu pilihan yaitu Pearl Crystal White, sedangkan varian SE memiliki tiga pilihan yaitu Metallic Spark Black, Metallic Matte Covert Green dan New Silver.
Mesin
Kawasaki memasang mesin satu silinder SOHC 2 katup 177 cc yang menghasilkan tenaga 13 PS (13 hp) @ 7500 rpm dan torsi maksimal 13,2 Nm pada 6000 rpm. Mesin ini dikombinasikan dengan transmisi 5-kecepatan.
Untuk mendinginkan mesin, Kawasaki menempatkan sistem pendingin udara. Hal menarik yang pastinya akan sangat disukai para penggunannya adalah penggunaan karburator Mikuni VM24 yang mana hal ini akan dapat membuat kalian bisa memodifikasinya. Tak tertinggal ada pula teknologi Chrankshaft Balancer yang diklaim akan dapat mengurai getaran pada sektor mesin. Pemasanganya membuat getaran mesin tidak terlalu kentara saat dikendarai.
Performa
Motovaganza mencoba Kawasaki W175 ini di kawasan Puncak, Jawa Barat dengan kontur jalan rata dan menanjak. Dengan postur saya 167 cm, posisi duduk enak banget dengan posisi stang tidak terlalu tidur. Sedangkan kaki simetris dengan dudukan rem belakang dan kopeling.
Posisi ini tidak membuat saya terlalu capek dan memudahkan pengendara untuk memberikan input pada kemudi atau pun bereaksi jika kondisi jalan menyulitkan. Tangki BBM berkapasitas 13,5 liter dengan desain teardrop tidak menggangu posisi duduk dipadukan dengan jok warna coklatnya yang empuk.
Suara mesin yang keluar dari knalpotnya khas, menonjolkan karakter motor oldschool. Tenaga yang dikeluarkan linear untuk pengendaraan normal, tapi kalau gas diminta lagi lewat tarikan tangan kanan tenaga yang keluar cukup kuat. Cuma kayaknya torsinya perlu agak digedein biar dorongannya lebih gede lagi.
Handling-nya enteng dan obyektif sehingga enak untuk bermanuver di tikungan atau pun ketika traffic sedang padat. Kawasaki W175 enak banget dibawa di jalanan twisty dengan tanjakan dan turunan. Kopelingnya terasa ringan dan halus ketika melakukan perpindahan ke gigi tinggi atau pun rendah.
Suspensi depan bertipe teleskopik dengan diameter 30 mm dengan wheel travel 110 mm dan belakang menggunakan dua buah shockbreaker dengan wheel travel 65 mm terasa empuk. Motor terasa jinak ketika diajak cornering medium maupun pelan. Ini motor bener-bener lincah.
Pengeremannya juga lumayan oke, meskipun diameter cakramnya kecil. Mungkin pihak Kawasaki ke depannya bisa membuat cakram dengan diameter yang agak besar sehingga pengereman menjadi semakin oke. So far sih, ini motor oke banget, suka dengan tampilannya dan stylish banget kalau dibawa hang-out kafe to kafe atau tempat tongkrongan lainnya.
[gallery columns="4" ids="28470,28471,28467,28468,28484,28477,28481,28480,28479,28478,28482,28476,28475,28474,28473,28472">
EKA ZULKARNAIN
Artikel Unggulan
- Terbaru
- Populer
Artikel yang direkomendasikan untuk anda
Motor Unggulan
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Artikel Motor dari Oto
- Berita
- Artikel Feature
- Advisory Stories
- Road Test