Penggemar Supermoto? Simak Bedah Varian Kawasaki D-Tracker Ini

JAKARTA, Motovaganza.com – Selera orang dalam memilih sepeda motor memang beragam. Ada yang ingin punya motor trail, tapi tak juga terabas. Mereja butuh motor dengan kemampuan melalui obstacle sebaik trail, sanggup melewati jalur tanah meski hanya ringan, sekaligus lengket di aspal. Kurang lebih tiga elemen itu terkandung dalam Supermoto. Bahasa sederhananya inilah motor dengan gaya trail tapi lebih banyak bermain di aspal. Jenis motor ini memang alternatif, bagi yang tak begitu suka penggaruk tanah (Trail). Dan di Tanah Air, hanya ada satu merek arus utama yang menyediakan yaitu Kawasaki. PT Kawasaki Motor Indonesia (KMI) punya D-Tracker. Secara tampilan mirip seperti dengan trail KLX, namun beda di ban. Konsep dari D-Tracker ini memang menjadi sebuah super moto. Urusan mesin juga sama seperti milik KLX Series, yakni 150cc dan 250cc. Nah sebelum Anda memutuskan membeli coba simak penjelaksan tentang varian lengkap Kawasaki D-Tracker. Ada 3 dari yang paling standar hingga paling bertenaga.

D-Tracker Standard

KAwasaki D-Tracker ada dalam satu basis dengan KLX. Jadi secara rupa pun hampir tak beda. Termasuk teknis, serta beberapa perangkat pendukung. Namun tentu, terdapat diferensiasi di kaki-kaki, menyesuaikan jenisnya. Contohnya ban. Pada versi Supermoto, menganut komposisi rata depan belakang. Roda depan menggunakan ban ukuran 17 inci 100/80 dan belakang hanya berbeda profil, 120/70. Tentu, alurnya tak bergerigi. Spesifikasinya murni untuk digunakan pada aspal. Dan khusus varian standar, Anda bisa langsung melihat identitasnya dari pewarnaan pelek. Lingkar dilabur perak, hingga bagian jari-jari. Selain itu, tema warna dibagi dua saja: Hijau dan merah. Dan terakhir, tak ada aksesori pelindung, serta fork upside down 35 mm berwarna hitam-silver. Soal fitur, ada beberapa yang menjadi bawaan standar, sekaligus menjadi pembeda dengan KLX. Pertama speedometer. Selain jarum mekanik penunjuk kecepatan, terdapat indikator bensin di dashboard. Informasi ini tentu membuat D-Tracker lebih praktis, mengingat KLX tak punya penunjuk bensin. Berikutnya, piringan cakram lebih besar. Roda depan dipasangkan dengan disc brake 300 mm semi-floating, berkaliper dua piston. Kalau di belakang sama saja, berdiameter 220 mm satu piston. Sebagai informasi, tak satupun basis ini yang sudah mengadopsi sensor ABS. Terakhir, harga varian standar dimulai dari Rp 33,7 juta OTR Jakarta. Yang artinya sepantar KLX BF ke atas. Wajar saja lebih mahal, karena ia memiliki perangkat penunjang lebih banyak. Seperti upside-down, piringan rem besar, serta indikator bensin tadi.

D-Tracker SE

Lanjut ke varian paling atas di kelas 150 cc, bertitel SE, lebih dibedakan melalui tema. Pilihan grafis cukup variatif, sekaligus mencolok. Kelirnya pun ada tiga: Kuning, abu-abu, serta biru. Kawasaki melego tipe ini seharga Rp 35,5 juta OTR Jakarta. Beberapa aksen hitam juga mendominasi SE. Paling terlihat, di batok lampu. Varian di bawahnya tadi tak memiliki ini, mengikuti warna bodi. Lantas di area bawah, tampak pelek berlabur hitam. Otomatis jika dilihat sekilas, seakan profilnya lebih lebar. Padahal sama saja, hanya ilusi warna. Sementara jari-jarinya, tetap diberi kontras perak. Tidak selesai di situ, D-Tracker SE punya kelengkapan pelindung motor dan pengendara. Hand guard hitam sudah menjadi aksesori bawaan, yang siap melindungi dari lemparan kerikil atau benda keras lain. Area dek mesin juga aman, karena dilapisi plastik berbahan kuat. Supaya saat membentur, tak berisiko terkena mesin. Dan terakhir, upside down-nya dilapis kelir emas, tampak lebih mewah. Spesifikasi lainnya sama persis. Bahkan sama juga dengan KLX150. Dicolok mesin 144 cc SOHC dua katup, karburator. Memiliki catatan output 11,8 Hp/8.000 rpm dan torsi 11,3 Nm/6.500 rpm. Impresi tenaganya kami jamin tak berbeda dengan saudaranya yang berjenis trail.

D-Tracker X

Nah, kalau yang ini sudah berbeda basis. Ialah sang raja dari segmen Supermoto Kawasaki di Indonesia. D-Tracker X mengadopsi penuh platform KLX250. Yang tentu memiliki diferensiasi kelas dan harga lebih tinggi. Banderolnya mencapai Rp 65,7 juta OTR Jakarta dan disediakan satu varian saja. Hanya tersedia dalam satu pilihan, hitam. Yang menarik darinya, ialah dapur pacu besar. Ya, kubikasinya mencapai 249 cc, dengan jenis DOHC dan memiliki empat katup. Tapi jangan sangka punya dua silinder seperti Ninja, ini berbeda lagi. Walau begitu, pusaran tenaganya cukup memukau. Tak kurang dari 24 Hp/9.000 rpm diekstraksi dari mesin berkompresi cukup tinggi (11:1). Lantas torsinya mencapai 21 Nm/7.000 rpm. Catatan output itu juga dipengaruhi sistem suplai bensin lebih canggih, selain memang volumenya besar. ECU-lah yang mengatur injeksi bahan bakar, sehingga suplainya akurat. Namun memang, agak sulit untuk memodifikasi sistem ini, seperti pada karburator. Selain itu, translasi daya diprakarsai girboks enam percepatan yang asik digunakan kala trek lurus. Di samping itu, konstruksinya setingkat di atas. Fork upside-down berdiameter besar, 43 mm. Sementara monoshock belakang juga bisa diatur tingkat kekerasannya. Tapi ada satu hal justru yang jadi anomali, piringan cakram depan dibuat lebih kecil (250 mm) ketimbang sang adik. Sementara belakangnya juga sama persis, 220 mm. Baca Juga: Mengulik Tiap Varian Kawasaki D-Tracker, Pilihan Supermoto Bawaan Pabrik di Tanah Air HELMI ALFRIANDI | RAJU FERIAN

Baca Semua

Artikel Unggulan

Artikel yang direkomendasikan untuk anda

Baca Semua

Motor Unggulan

  • Yang Akan Datang

Artikel Motor dari Oto

  • Berita
  • Artikel Feature
  • Advisory Stories
  • Road Test
  • MForce Indonesia Luncurkan Letbe Island 160, Harga Lebih Murah dari Honda Vario
    MForce Indonesia Luncurkan Letbe Island 160, Harga Lebih Murah dari Honda Vario
    Anjar Leksana . 10 Jul, 2025
  • Pembalap Astra Honda, Kiandra Ramadhipa Cetak Sejarah di Kancah Balap Eropa
    Pembalap Astra Honda, Kiandra Ramadhipa Cetak Sejarah di Kancah Balap Eropa
    Zenuar Yoga . 09 Jul, 2025
  • QJMotor Indonesia Rilis Mini Sport CiTo 150 Bertransmisi Matik!
    QJMotor Indonesia Rilis Mini Sport CiTo 150 Bertransmisi Matik!
    Anjar Leksana . 08 Jul, 2025
  • Honda CUV e: Dapat Potongan Besar, Harga Jadi Setara Honda Beat!
    Honda CUV e: Dapat Potongan Besar, Harga Jadi Setara Honda Beat!
    Anjar Leksana . 08 Jul, 2025
  • Yamaha Segarkan X-Ride 2025 dengan Grafis dan Warna Anyar
    Yamaha Segarkan X-Ride 2025 dengan Grafis dan Warna Anyar
    Anjar Leksana . 08 Jul, 2025
  • Ini Kelengkapan Gear Ultima yang Bikin Perjalanan Touring Jakarta-Yogyakarta Jadi Menyenangkan
    Ini Kelengkapan Gear Ultima yang Bikin Perjalanan Touring Jakarta-Yogyakarta Jadi Menyenangkan
    Zenuar Yoga . 03 Jul, 2025
  • Yamaha Mio: Sang Legenda yang Tak Pernah Padam dan Kembali Berjaya di Tengah Gempuran Skutik modern
    Yamaha Mio: Sang Legenda yang Tak Pernah Padam dan Kembali Berjaya di Tengah Gempuran Skutik modern
    Zenuar Yoga . 02 Jul, 2025
  • 6 Kelebihan Maka Cavalry: Motor Listrik Enak Buat Harian dan Touring Tipis
    6 Kelebihan Maka Cavalry: Motor Listrik Enak Buat Harian dan Touring Tipis
    Ardiantomi . 01 Jul, 2025
  • Adu Gengsi Skutik Canggih! Yamaha Nmax Turbo vs Honda PCX160 Roadsync, Mana Layak Dipilih?
    Adu Gengsi Skutik Canggih! Yamaha Nmax Turbo vs Honda PCX160 Roadsync, Mana Layak Dipilih?
    Zenuar Yoga . 10 Jun, 2025
  • Cari Skutik Nyaman Buat Perjalanan Jauh? Ini Rekomendasinya
    Cari Skutik Nyaman Buat Perjalanan Jauh? Ini Rekomendasinya
    Zenuar Yoga . 09 Jun, 2025
  • Yamaha Mio M3 125: Skutik Lincah yang Mudah Dimodifikasi
    Yamaha Mio M3 125: Skutik Lincah yang Mudah Dimodifikasi
    Zenuar Yoga . 03 Jul, 2025
  • Tips Rawat Baterai Motor Listrik Agar Awet ala United E-Motor
    Tips Rawat Baterai Motor Listrik Agar Awet ala United E-Motor
    Bangkit Jaya Putra . 21 Apr, 2025
  • Wajib Lakukan Ini Bila Motor Ditinggal Mudik Lebaran
    Wajib Lakukan Ini Bila Motor Ditinggal Mudik Lebaran
    Zenuar Yoga . 27 Mar, 2025
  • Biar Aman, 7 Komponen Ini Wajib Diperiksa Sebelum Mudik Menggunakan Motor
    Biar Aman, 7 Komponen Ini Wajib Diperiksa Sebelum Mudik Menggunakan Motor
    Zenuar Yoga . 27 Mar, 2025
  • Terpaksa Mudik Pakai Motor, Perhatikan Hal Ini Sebelum Berangkat
    Terpaksa Mudik Pakai Motor, Perhatikan Hal Ini Sebelum Berangkat
    Zenuar Yoga . 18 Mar, 2025
  • Test Ride Maka Cavalry: Jadi Standar Skutik Listrik Lokal yang Ideal
    Test Ride Maka Cavalry: Jadi Standar Skutik Listrik Lokal yang Ideal
    Bangkit Jaya Putra . 04 Mar, 2025
  • First Ride 4 Model QJMotor: Mana yang Cocok untuk Anda?
    First Ride 4 Model QJMotor: Mana yang Cocok untuk Anda?
    Zenuar Yoga . 03 Mar, 2025
  • Test Ride New Honda PCX 160 Roadsync: Teknologi Tepat Guna untuk Berkendara Nyaman
    Test Ride New Honda PCX 160 Roadsync: Teknologi Tepat Guna untuk Berkendara Nyaman
    Setyo Adi Nugroho . 27 Feb, 2025
  • First Ride Yamaha Aerox Alpha: Pembuktian Matic Sport Bukan Cuma Gimik
    First Ride Yamaha Aerox Alpha: Pembuktian Matic Sport Bukan Cuma Gimik
    Bangkit Jaya Putra . 16 Jan, 2025
  • First Ride Honda CUV e: Senyap dan Bertenaga
    First Ride Honda CUV e: Senyap dan Bertenaga
    Zenuar Yoga . 02 Jan, 2025