Potensi Market Besar, Hankook Tire Siap Luncurkan Ban Khusus Mobil Listrik
KEY TAKEAWAYS
Hankook mempersiapkan ban khusus untuk mobil listrik performa tinggi
Mulai dipasok sebagai ban OEM untuk BMW i4 dan Mercedes Benz S-Class.Perkembangan mobil listrik di lingkup global terbilang pesat. Langkah ini pun turut diantisipasi produsen ban asal Korea Selatan, Hankook Tire. Mereka bakal meluncurkan iON (diucapkan /ai’on/), varian ban yang dirancang khusus untuk kendaraan listrik premium berperforma tinggi. Keistimewaan yang ditawarkan banyak. Meliputi pengurangan hambatan gulir (rolling resistance), rolling-noise rendah, ketahanan tinggi, dan jangkauan lebih luas. Selain itu, produk baru dirancang khusus untuk torsi tinggi instan mobil listrik.
Ban iON bakal tersedia dalam tiga desain saat peluncuran pasar. Yakni dalam ukuran antara 18 dan 22 inci. Di Eropa mulai Mei 2022 sebagai ban musim panas yakni Hankook Ventus iON S, dan selanjutnya pada September 2022 untuk ban musim dingin sebagai Hankook Winter i*cept iON. Ban Hankook Ventus iON A bakal tersedia sebagai versi sepanjang musim untuk pasar Amerika Utara. Desain produk spesifik lebih lanjut sedang dalam proses.
Mereka terus memperluas portofolionya dengan menyediakan ban OEM. Pada semester pertama 2022, Hankook mulai memasok ban untuk BMW i4, yaitu Gran Coupé bertenaga listrik dengan empat pintu. Serta sedan kelas mewah Mercedes Benz S-Class. Berkenaan dengan hal ini, President Director PT Hankook Tire Sales Indonesia Yoonsoo Shin menyatakan. Ban mobil listrik harus mampu mempertahankan esensi performa beremisi rendah. Juga tanpa membatasi fleksibilitas berkendara.
Baca Juga: Apa Tujuan Pemerintah Kasih Bea Masuk 0 Persen bagi Impor Mobil Listrik?
Contohnya, ban untuk mobil listrik harus punya hambatan gulir (rolling resistance) yang rendah sehingga melaju lebih halus. Namun, di saat yang sama harus tetap punya daya cengkram optimal. “Hambatan gulir rendah akan berdampak pada penggunaan energi. Sehingga baterai mobil juga bisa lebih tahan lama. Selain itu, jika mobil listrik menggunakan ban mobil biasa. Maka bakal berdampak pada jarak tempuh, semakin pendek dan cepat aus,” klaim Yoonsoo Shin.
Shin menjelaskan, mobil listrik umumnya lebih berat 10-20 persen dibandingkan mobil biasa. Karena menyimpan mesin berbasis baterai. Maka, kendaraan membutuhkan ban dengan dukungan akselerasi lebih baik. Serta pegangan tapak (tread grip) yang tinggi agar tahan dari potensi abrasi intens. Penting juga memiliki ban dengan ketahanan panas, agar mampu bertahan dalam berbagai kondisi.
Pada umumnya mobil listrik memiliki kebisingan rendah. Bahkan hampir senyap karena tidak ada suara hasil mesin pembakaran internal. Kondisi ini sangat ditunjang oleh produk ban dengan kualitas terbaik lewat desain tapak, pengaturan blok, pengaturan pitch dan optimalisasi grip. Ban dengan pola alur lateral (lateral groove) dinilai mampu mengurangi kebisingan secara signifikan.
“Indonesia memiliki potensi pasar yang besar untuk mobil listrik. Dengan tingkat kepemilikan kendaraan yang tinggi di kota-kota besar. Jika kita petakan tantangannya ada aspek edukasi masyarakat. Harga pasaran kendaraan listrik masih relatif tinggi dibanding jenis konvensional. Kapasitas sumber daya manusia sebagai tenaga kerja produksinya, hingga infrastruktur pendukung seperti station pengisian sumber daya listrik. Peran Hankook saat ini ada di bidang inovasi produk dan aspek edukasi masyarakat. Kami siap mendukung target pemerintah dalam mencapai penurunan emisi karbon, lewat terwujudnya kendaraan listrik terjangkau,” pungkas dia. (Alx/Odi)
Baca Juga: Seberapa Banyak Peminat Kendaraan Elektrifikasi di Indonesia?
Artikel Unggulan
- Terbaru
- Populer
Artikel yang direkomendasikan untuk anda
Mobil Unggulan
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Artikel Mobil dari Carvaganza
Artikel Mobil dari Oto
- Berita
- Artikel Feature
- Advisory Stories
- Road Test