Toyota Corolla Cross

Sangat wajar kalau menilai Corolla Cross merupakan hasil percintaan antara sedan dan SUV Toyota. Jika di luar mengisyaratkan gaya RAV4, lain cerita dalam kabin. Sisi elegan Altis justru bersinar terang dalam desain interior. Terutama dasbor, mirip. Contoh dua kisi AC di titik terluar yang saling terhubung lewat ornamen perak melintang. Lalu, di tengah bertengger sarana hiburan berupa layar sentuh. Semua tata letak hingga detail pun cukup gamblang menceritakan garis keturunan sang sedan.

Corolla Cross jelas bisa dijadikan jawaban kalau menginginkan rasa sedan dibalut kepraktisan SUV. Headroom dan akses lapang berkat atap tinggi serta punya bagasi ekstra merupakan penambahan nilai dari sebuah platform berikut rancangan kabin sedan. Namun, kapasitas angkut penumpang tidak turut bertambah karena bertahan di lima penumpang.

Fitur kabin modern menunjang kenyamanan berkendara. Ambil contoh pendinginan kabin, terlaksana lewat perangkat Dual Zone Automatic Climate Control. Sarana hiburan datang dari layar besar 9 inci berisi fungsi AM/FM Stereo, Bluetooth, Miracast, NFC (cek saldo e-toll), dan Voice Command. Kontrol audio pun dapat dilakukan lewat palang setir.. Pengaturan bangku enam arah tersedia spesifik tipe HV.

Rancangan luar kental dengan pengaruh DNA RAV4. Tak salah kalau membayangkan Corolla dan RAV4 melakukan perkawinan lantas melahirkan anak baru. Ia dipahat lebih lembut seakan menjadikan Corolla Cross sebagai bayi dari sang SUV besar itu. Wajar juga karena secara dimensi memang kompak, persis mengisi ruang antara Toyota C-HR dan RAV4. Dicatatkan angka 4.460 x 1.825 x 1.620 mm (PxLxT) dengan jarak antarsumbu seukuran C-HR: 2.640 mm.

Jika lekuk permukaan tubuh RAV4 serbatajam dan tegas, eksekusi Corolla Cross cenderung minim sudut. Garisnya mirip hanya membelok lebih halus. Di depan, rumah lampu berisi pendar LED tampak lebar menyipit, langsung terhubung ke arah grille. Di situ letak dominasi paras. Ketika melirik ke bawah, apron hitam memberikan nuansa tangguh bak elemen bull bar. Area dagu disudahi oleh fog lamp LED dan elemen skid plate metalik.

Melirik fasad samping, ciri lebih terasa lagi. Terutama pada area rumah kaca lantaran ornamen trim kromium yang membelah pillar D. Pun dapat dilihat sepatbor mengotak, hanya saja sudut tidak setajam RAV4. Selain itu, definisi otot di fender memainkan lonjakan kontur mulus bukan lekuk.

Lanjut ke buritan, tumpukan dari kaca ke bumper boleh dibilang mirip dan dihaluskan. Sama seperti bagian lainnya, bahkan komposisi jeroan lampu mengikuti. Jadi secara mendasar kurang lebih bagai satu keturunan, serupa tapi tak sama.

Hal menarik dimiliki Corolla Cross adalah diferensiasi eksterior. Antara model hybrid dan konvensional tidak berbeda jauh. Paling banter set lampu karena tipe termahal bak mengenakan eyeshadow kebiruan. Juga pada pengoperasian bagasi karena HV (hybrid) dibekali power back door serta kick sensor sementara gasoline tidak. Selain itu sama manisnya sekaligus terlihat premium. Dimulai dari bawah, sepatu 18 inci mengisi penuh ruang sepatbor. Penerangan depan proyektor serta tersemat foglamp LED. Nah, di bagian atap melekat power moonroof sebagai barang pencipta kesan mewah.

Ada tujuh seleksi warna bisa dipilih konsumen. Sebut saja Attitude Black Metallic, Platinum White Pearl, Metal Stream Metallic, Graphite Metallic, Celestite Gray Metallic. Di samping itu tersedia pula dua kelir cerah Red Mica Metallic dan Nebula Blue Metallic.

Kenyamanan berkendara ditopang kontruksi kaki-kaki sederhana. Sektor depan manfaatkan jenis MacPherson Strut, sementara belakang Torsion Beam. Inilah faktor utama yang membedakan kelas dengan Toyota CH-R. Suspensi belakangnya memakai Double Wishbone. Geliat lenggokan bodi saat menikung kencang dipastikan lebih menyenangkan. Ini menggambarkan beda karakter konsumen yang diincar.  

Dari dua opsi dapur pacu, semua mendapat jantung konvensional ZR berkapasitas sama: 1.800 cc. Varian hybrid sendiri hanya sanggup gelontorkan tenaga 98 PS di putaran 5.200 rpm berikut disokong torsi puncak 142,2 Nm di 3.600 rpm. Tidak payah sama sekali sebab ada dorongan ekstra dari motor listrik sebesar 72 PS bareng momen puntir 162,8 Nm. Semua tersalur ke roda depan melalui transmisi E-CVT dengan Shift Lock. Diyakini paket ini sanggup mengolah bahan bakar jauh lebih efisien ketimbang model konvensional.

Lantaran tidak punya bantuan elektris, output enjin model gasoline dibuat lebih tinggi. Total ekstraksi tenaga dicatatkan 140 PS pada 6.400 rpm, sementara lontaran torsi hingga 171,6 Nm di 4.000 rpm. Tugas penyaluran didelegasikan kepada transmisi pakai CVT-i 7-speed plus Sequential Shift and Shift Lock.

Disayangkan peranti keselamatan tidak sekomprehensif Corolla Cross di luaran sana. Yang dimaksud adalah absennya sepaket fitur keselamatan aktif Toyota Safety Sense. Kendati begitu, standarnya sudah bisa dibilang lengkap. Di sisi penjaga handling ada ABS+EBD, Hill Start Assist (HAS), dan Vehicle Stability Control (VSC). Sistem pelindung penumpang termasuk 3 point seatbelt with pretensioner and force limiter dan airbag 7 titik. Pos pemberi peringatan diisi oleh Emergency Brake Signal, sensor parkir depan belakang, kamera parkir, serta alarm plus immobilizer.