Test Ride: Kawasaki Ninja 300, Urban Bigbike
JAKARTA, 13 Oktober 2015 – “Kesan pertama begitu menggoda!” Ini memang bunyi iklan deodorant terkenal, tapi rasanya cocok untuk mewakili perasaan Motovaganza ketika melihat pertama kali sosok Kawasaki Ninja 300. Edisi 30th Anniversary Kawasaki ini terlihat sangat sporty. Body berbalut livery khas Kawasaki yang didominasi warna lime green.
Meski bukan unit baru namun Kawasaki Ninja 300 menarik untuk dibahas. Dia tanah air, kita lebih kenal dengan adiknya, Ninja 250. Secara tampilan keduanya memang tampak mirip. Perbedaan utama, salah satunya, terlihat dari warna. Sama-sama hijau namun Ninja 300 memiliki aksen putih dari livery-nya.
Bentuknya juga mirip. Ninja 300 mewakili motor sport yang New Fresh ‘n’ New Look body. Dilihat dari depan, sudut tajam fairing lampu bagaikan ‘alis mata’ dengan sorotan tajam sepasang lampu diamond cut yang agresif.
Kemudian lampu sein depan dengan sistem built-in model. Sedangkan lampu sein belakang bergaya sharp design layaknya moge (motor gede). Tampilan keseluruhan menegaskan jika Ninja 300 memiliki tenaga besar yang tersimpan di balik fairing-nya.
Speedometer, Kawasaki Ninja 300 dilengkapi speedometer digital dikombinasikan rpm analog dipadu lebih informatif dan sporty. Lebih lengkap lagi dengan tambahan layar LCD multifungsi terdiri dari jam digital dan indikator bensin serta trip meter.
Di bagian belakang, model knalpot 2-1 dipadu dengan silencer pendek. Model ini akan menghasilkan tingkat kebisingan suara knalpot yang lebih rendah.
Oke, cukup bicara tampilan. Kami langsung duduk di jok yang dibuat dengan gaya terpisah dengan penumpang belakang. Feel-nya sama persis dengan Ninja 250. Walau terlihat menukik tapi riding position yang kami rasakan sangat nyaman.
Kunci kontak diputar, mesinpun menyala. Jarum rpm langsung menunjukkan angka 1x100, yang menandakan jika motor ini memiliki respon yang baik. Kopling sangat ringan, demikian juga dengan handle gasnya.
Oh ya satu lagi, motor ini gampang diajak akrab. Jalan 10 meter, kami merasakan sudah cukup untuk mengenal motor ini. Padahal untuk motor sport sejenis, butuh waktu yang lebih untuk bisa tune-in.
Kami mencoba membelah kawasan Senayan. Sore dengan lalu lintas cukup padat tak membuat kagok untuk pengendalian. Dengan panjang 2.015 mm x lebar 715 mm dan tinggi 1.110 mm, jarak sumbu roda 1.400 mm dan ground clearance 5.5 inci membuat motor ini masuk kategori sedang, tidak kecil dan juga tidak terlalu bongsor.
Alhasil, cukup mudah kami membawa motor ini di tengah-tengah keramaian jalan. Apalagi, dengan bobot sekitar 174 kg kami tidak banyak mengeluarkan tenaga alias tidak pegel untuk melibas kemacetan.
Selain soal warna, perbedaan utama dengan sang adik Ninja 250 jelas soal performa. Ninja 300 menggunakan mesin 4-langkah, 2 silinder segaris parallel twin berkapasitas 296cc atau lebih besar 57cc dibandingkan Ninja 250. Bisa dibilang Ninja 300 ini sudah masuk kategori moge.
[gallery columns="5" ids="6973,6970,6971,6972,6981">
Sistem pembakaran lebih sempurna dengan FI-System (Fuel Injection System). Mesin dengan fitur Positive Neutral Finder berpendingin Liquid Cooler dan memiliki teknologi DOHC serta memiliki kompresi pembakaran 10.6:1.
Tenaga maksimal yang dihasilkan dapat mencapai 39 PS pada putaran mesin 11.000 RPM dengan torsi maksimal mencapai 27 Nm pada putaran mesin 10.000 RPM.
Mungkin terlalu membingungkan jika bicara angka. Jadi gini, ketika jalanan cukup lengang, kami mencoba menekan gas lebih dalam. Transmisi 6 percepatannya sangat ringan. Cukup cepat untuk mendapatkan angka 125 km/jam. Memang kami tidak berani untuk membuktikan klaim kecepatan maksimal yang disebutkan Kawasaki dapat menyentuh angka 190 km/jam.
Kami juga cukup pede membawa Kawasaki Ninja 300 membabat tikungan. Beberapa kali bahkan kami bisa menikung di kecepatan 60 km/jam. Penggunakan rem cakram depan 290mm dan belakang 220mm yang compact mampu menghasilkan pengereman yang akurat.
Velg racing berdiameter 17 yang dibalut ban berukuran 110/70 Bridgestone Batlax BT39T pada roda depan serta 140/70 Bridgestone Batlax BT39T di bagian belakang. Ban ini sudah termasuk dalam paket penjualan Kawasaki Ninja 300. Ini juga yang membedakan dengan adiknya Kawasaki Ninja 250.
Kawasaki Ninja 300 ini layak di tunggangi harian. Selain tidak pegel dengan jok yang menukiknya. Motor ini bisa diajak pelan atau ngacir. Fisiknya yang tidak terlalu besar dan bobotnya yang lumayan ringan membuat enak diajak selap-selip melibas macetnya lalu lintas kota.
ANDHIKA KRESNA
Berita Terkait:
Kawasaki Ninja 300, Everyday Sport Bike
Kawasaki Ninja 300, Ini Spesifikasi Lengkapnya
Artikel Unggulan
- Terbaru
- Populer
Artikel yang direkomendasikan untuk anda
Motor Unggulan
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Artikel Motor dari Oto
- Berita
- Artikel Feature
- Advisory Stories
- Road Test