Test Ride: Moto Guzzi Audace 1400cc, The Silent Beast

Test Ride: Moto Guzzi Audace 1400cc, The Silent Beast
JAKARTA, 10 Maret 2016 – “Bad-Ass!”. Maaf, kata-kata ini memang terdengar tak sopan dan kasar. Tapi jangan salah sangka dulu, kata-kata ini bukan saya tujukan untuk seseorang. Saya menggunakannya untuk menggambarkan motor yang satu ini; Moto Guzzi Audace 1400cc. Tampilannya terkesan gahar dengan kelir hitam dop dari bagian depan hingga belakang. Ban ekstra lebar dengan ukuran 200/60 R16 terpasang pada velg “cast wheels” berwarna hitam “glossy”. Tidak hanya pada bagian buritan, bagian depan juga terlihat besar dengan dual silinder bertipe 90° V-Twin yang “menonjol” di kedua sisinya. Tonjokan silinder head ini lumayan menarik perhatian. Moto Guzzi Audace memiliki tangki bensin dengan bentuk bersifat “Optical illusion” yang lebar dengan tampilan yang tipis. Ini merupakan karya designer Miguel Angel Galluzzi untuk memaksimalkan kapasitas isi bahan bakar tetapi tetap terlihat manis berada di atas mesin berkapasitas 1400 cc miliknya. (Baca juga: Moto Guzzi Audace, Muscle Bike Bertampang Sangar) Saat duduk di jok dan tangan menjulur ke arah stang dragbar lebarnya sudah merasakan sensasi sebuah big bike khas Eropa. Riding position terasa nge-pas dan nyaman dengan ketinggian jok sekitar 704 mm. Jok Moto Guzzi Audace juga terbilang lebar berbahan kulit dengan jahitan berwarna merah. Ada sensasi saat mengaktifkan mesin bertipe V-twin berkapasitas 1400 cc DOHC 4 katup per silinder berpendingin udara dan oil cooler dengan termostat yang dikendalikan fan ini. Getaran mesin menunjukkan kubikasi besarnya siap digeber. Asiknya, suara yang dihasilkan ternyata tidak memekakkan telinga. Padahal keluarannya menggunakan pipa knalpot berdiameter besar yang “menonjol” berjenis 2-in-2 dengan 3-way catalytic converter yang dilengkapi sensor oksigen ganda di samping kiri dan kanan. Penggunaan DB Killer atau peredam tambahan ternyata cukup sukses meredam suara knalpot. Masukan gigi ke posisi satu dengan bukaan gas sebesar 1500-2000 rpm, lepas kopling perlahan, kami memulai riding. Di awal kami mencoba jalan dengan kecepatan hanya sekitar 20-40 km jam. Ternyata mengendalikan Moto Guzzi Audace tak se-“berat” yang kami bayangkan sebelumnya. Motor dengan nyaman melaju. Demikian juga saat kami menambah kecepatan menjadi 40-60 km/jam. Ketika menghadapi tikungan, kami mulai merasakan ground clearance yang hanya berjarak sekitar 16 sentimeter ke tanah. Meski demikian, dengan bobot rider sekitar 90kg Moto Guzzi Audace masih aman untuk memiringkan motor sekitar 40-50 derajat. Kemudian kami mulai memasuki jalan yang padat dengan kendaraan roda empat. Jujur saja, motor seberat kurang lebih 315kg ini terbilang berat jika kecepatan di bawah 20 km/jam. Hal ini harus disiasati dengan sedikit bermain-main dengan thorttle. Selain mengusir berat bobot motor ini, hal itu cukup efektif untuk memberikan sinyal kepada kendaraan di depan untuk sedikit memberikan kami jalan. Setelah beberapa jam riding santai, kami mulai mengeksplor motor bergender cruiser ini. Sesuai dengan namanya Audace artinya berani! Kami memberanikan diri untuk menambahkan kecepatan. Hal ini dikarenakan kami sudah mulai mendapatkan riding postion yang nyaman. Kami sempat menggeber hingga kecepatan hampir mendekati angka 200km/jam dengan durasi kurang lebih 2-3 menit. Sedikit tips, menghadapi setang a la dragbar dan bobotnya yang berat, posisikan tubuh Anda sedikit membungkukan badan ke arah depan dengan tangan “menyiku”. Hal ini dikarenakan titik keseimbangan untuk handling motor sebesar dan seberat ini ada di posisi tersebut selain lengan. Jika Anda riding dengan posisi lengan lurus, Anda bakal gampang capai. Keganasan mesin Moto Guzzi Audace terasa saat jarum rpm menunjukan di angka sekitar 7000 hingga 8000 rpm. Mesin V-twin 90° horizontal dilengkapi 4 katup per silinder ini memiliki tenaga 96 HP dan torsi 121 Nm. Tenaga yang “meluap-luap” terasa dari getaran mesin. Namun rangka baja berbentuk tabung yang ditutup cradle ganda dengan sistem mounting elastis-kinematik mengisolasi getaran ke bagian jok. Itu sebabnya kami menjuluki Moto Guzzi Audace 1400cc ini dengan sebutan “Silent Beast”. Toh, Moto Guzzi tak menjadikan Audace sebagai motor jadul. Beberapa bagian tetap memiliki bentuk desain yang terbilang mewah. Hal ini terlihat dari penggunaan layar digital sebagai penunjuk ukuran bensin, jarak tempuh dan juga beberapa menu dari fitur berkendara. Terlihat antara lain 3 pemetaan mesin, kontrol traksi, dan cruise control. Walau memiliki pilihan mode berkendara, kami lebih nyaman dengan menggunakan mode Turismo. Selain responsif, mode ini juga asik untuk menghadapi kemacetan Jakarta. Nah, bagaimana dengan kemampuan pengereman? Maklum dengan tenaga besarnya, pengereman jadi hal penting. Sistem pengereman Moto Guzzi Audace menggunakan piringan ganda berukuran 320 mm stainless steel floating disc dengan radial kaliper milik Brembo 4 piston horizontal di bagian depan. Kemudian disc berukuran 282 mm yang juga milik Brembo dengan calliper double piston parallel terpasang di bagian belakang. Dari ketiga piringan tersebut mampu menahan bobot motor dengan kecepatan sekitar 100 km/jam. Untuk bahan bakar yang kami habiskan dalam sesi riding hari pertama terbilang cukup irit. Kami menembus kemacetan dengan mengambil rute dikawasan Bintaro - Pondok Indah - Cipete – Fatmawati - Jalan Antasari – Kemang – TB.Simatupang dan beberapa tempat lainnya. Dengan waktu perjalan sekitar 8 jam serta menempuh jarak sekitar 120-an kilometer menghabiskan bahan bakar sekitar 15 liter berjenis Pertamax+. Dengan segala kemampuannya, motor yang dibanderol seharga Rp 671.000.000 ini memang luar biasa. Anda yang berminat bisa datang ke Motoplex, diler pertama yang menjual semua merek di bawah PT Piaggio Indonesia bekerja sama dengan PT Premier International. Lokasinya berada di Jalan Bintaro Utama 3 Blok AP55, Pondok Betung – Tangerang Selatan, Indonesia. ANDHIKA KRESNA

Baca Semua

Artikel Unggulan

Artikel yang direkomendasikan untuk anda

Baca Semua

Motor Unggulan

  • Yang Akan Datang

Artikel Motor dari Oto

  • Berita
  • Artikel Feature
  • Advisory Stories
  • Road Test
  • ZPT Nimbuzz, Motor Listrik Paling Murah di PEVS 2024
    ZPT Nimbuzz, Motor Listrik Paling Murah di PEVS 2024
    Bangkit Jaya Putra . Hari ini
  • Keeway Rilis 4 Motor Listrik di PEVS 2024, Termahal Rp113 Juta
    Keeway Rilis 4 Motor Listrik di PEVS 2024, Termahal Rp113 Juta
    Bangkit Jaya Putra . Hari ini
  • Dapat Warna Baru, Cek Harga dan Cicilan Suzuki Nex II 2024
    Dapat Warna Baru, Cek Harga dan Cicilan Suzuki Nex II 2024
    Anjar Leksana . Hari ini
  • Sepeda Motor Listrik VMove Kasih Garansi Dinamo dan Rangka di PEVS 2024
    Sepeda Motor Listrik VMove Kasih Garansi Dinamo dan Rangka di PEVS 2024
    Zenuar Yoga . 01 Mei, 2024
  • Volta Pajang Mandala dengan Warna Baru yang Stylish di PEVS 2024
    Volta Pajang Mandala dengan Warna Baru yang Stylish di PEVS 2024
    Setyo Adi Nugroho . 01 Mei, 2024
  • Adu Varian Tertinggi Yamaha Lexi LX 155 dengan Honda Stylo 160, Siapa Unggul?
    Adu Varian Tertinggi Yamaha Lexi LX 155 dengan Honda Stylo 160, Siapa Unggul?
    Zenuar Yoga . 24 Apr, 2024
  • Update Motor Sport Yamaha 150 cc Pasca Lebaran 2024, Termurah Rp20 jutaan
    Update Motor Sport Yamaha 150 cc Pasca Lebaran 2024, Termurah Rp20 jutaan
    Zenuar Yoga . 22 Apr, 2024
  • Setelah Lebaran 2024 Mau Cari Skutik 125 cc Seharga Rp20 jutaan? Ini Pilihannya
    Setelah Lebaran 2024 Mau Cari Skutik 125 cc Seharga Rp20 jutaan? Ini Pilihannya
    Zenuar Yoga . 19 Apr, 2024
  • Pilihan Skutik Maxi dan Classy Yamaha Pascalebaran 2024
    Pilihan Skutik Maxi dan Classy Yamaha Pascalebaran 2024
    Zenuar Yoga . 18 Apr, 2024
  • Suka Jadi Perhatian? Ini Motor Ikonik Honda yang Layak Dipilih
    Suka Jadi Perhatian? Ini Motor Ikonik Honda yang Layak Dipilih
    Zenuar Yoga . 15 Apr, 2024
  • Agar Tetap Optimal, Lakukan Hal Ini Setelah Motor Dipakai Mudik
    Agar Tetap Optimal, Lakukan Hal Ini Setelah Motor Dipakai Mudik
    Zenuar Yoga . 16 Apr, 2024
  • Supaya Vespa Matic Anda Tetap Bugar saat Ditinggal Mudik, Lakukan Ini
    Supaya Vespa Matic Anda Tetap Bugar saat Ditinggal Mudik, Lakukan Ini
    Zenuar Yoga . 08 Apr, 2024
  • Cara Mudah Merawat Sistem Pengereman Sepeda Motor
    Cara Mudah Merawat Sistem Pengereman Sepeda Motor
    Zenuar Yoga . 27 Mar, 2024
  • Perhatikan Hal ini Sebelum Mudik Menggunakan Sepeda Motor
    Perhatikan Hal ini Sebelum Mudik Menggunakan Sepeda Motor
    Zenuar Yoga . 21 Mar, 2024
  • Biar Aman dan Nyaman di Jalan, Ini Tips Berkendara saat Berpuasa
    Biar Aman dan Nyaman di Jalan, Ini Tips Berkendara saat Berpuasa
    Zenuar Yoga . 20 Mar, 2024
  • Test Ride Suzuki V-Strom 250SX: Jajal Kapabilitas Motor Tualang di Lintasan Off-Road!
    Test Ride Suzuki V-Strom 250SX: Jajal Kapabilitas Motor Tualang di Lintasan Off-Road!
    Setyo Adi Nugroho . 08 Mar, 2024
  • First Ride Yamaha Lexi LX 155: Lincah, Irit dan Fungsional Jadi Satu
    First Ride Yamaha Lexi LX 155: Lincah, Irit dan Fungsional Jadi Satu
    Bangkit Jaya Putra . 07 Feb, 2024
  • First Ride Honda Stylo 160: Desain Retro Tapi Ada Rasa yang Sama
    First Ride Honda Stylo 160: Desain Retro Tapi Ada Rasa yang Sama
    Setyo Adi Nugroho . 04 Feb, 2024
  • First Ride Suzuki Burgman Street 125EX: Desain Nyentrik, Handling Pas
    First Ride Suzuki Burgman Street 125EX: Desain Nyentrik, Handling Pas
    Anindiyo Pradhono . 01 Feb, 2024
  • Test Ride Harley-Davidson Pan America 1250 Special: Sang Penantang Baru di Segmen Tualang
    Test Ride Harley-Davidson Pan America 1250 Special: Sang Penantang Baru di Segmen Tualang
    Zenuar Yoga . 27 Okt, 2023