Deretan Mobil yang Tak Disangka Mampu Terjun ke Arena Balap

Toyota Prius

Membangun mobil balap tidak mutlak harus berbasis mobil sport. Sudah dibukti di beberapa ajang balap, ada saja mobil tak lazim ikut adu kecepatan. Jadi jangan hanya beranggapan mobil yang pas dipakai balap itu berasal dari produsen mobil kencang. Misalnya Ferrari, Lamborghini, Maserati, Mercedes-Benz, BMW dan sebagainya. Dari merek kendaraan penumpang pun turut meramaikan panasnya persaingan. Bahkan memakai mobil yang tak pernah terbayangkan bisa dibuat kompetitif. Seakan keluar dari habitat asli, tapi bisa beradaptasi.

Misalnya, pernahkah terbayangkan jika Rolls-Rocye digunakan untuk balapan? Mindset kita memang sudah terpatri pada hal-hal yang sudah menjadi standar. Rolls-Royce itu mobilnya ‘para dewa’, kendaraan yang digunakan orang-orang super tajir atau Ratu Elizabeth II dari Inggris, ternyata pernah ikut bersipacu menjadi yang tercepat. Atau mobil listrik mungil seperti Mitsubishi i-MIEV harus dipakaikan baju ‘kebesaran’ trek balap dan dipacu sekencang mungkin.

Nah, ide-ide nyeleneh ini justru bikin orang penasaran. Sejauh mana kalau mobil-mobil yang tak terpikirkan menjadi mobil balap, digeber di lintasan pacu? Malah tampangnya jadi lebih keren.

Volvo 850 Station Wagon

Diawali tuner Swedia bernama Stefansson Automotive (SAM). Mereka berniat membangun mobil untuk turun balapan British Touring Car Championship (BTCC) menggunakan Volvo 850 saloon. Saat itu BTCC memang tengah popular. Setidanya ada 10 pabrikan yang ikut turun seperti BMW, Ford, Vauxhall, Toyota, Mazda, Renault, Peugeot, Nissan, Alfa Romeo and of course, Volvo.

Stefansson kemudian mengetuk pintu Volvo untuk mendapatkan chassis dan body 850. Permintaan mereka memang dipenuhi, Volvo memberikan model 850. Tapi yang bikin pusing yang diberikan bukan versi sedan malah station wagon. Sama sekali tak cocok untuk balapan. Saat itu mobi-mobil di lintasan memang mirip dengan unit yang Anda beli di showoom, bedanya menggunakan suspensi lebih rendah, velg alloy rigan dan bumper modifikasi.

Kepalang tanggung, tim Stefansson maju terus. Mereka juga didukung Volvo’s senior vice president, Martin Rybeck. Mobil balap berjenis estate bakal jadi strategi marketing yang hebat dan mengangkat nama Volvo. Sebaliknya, jika gagal akan jadi malapetaka. Toh, mereka maju terus. Diputuskan melakukan uji terowongan untuk model sedan dan estate. Hasilnya mengejutkan, mereka mendapatkan kalau aerodinamika sang wagon lebih baik dari sedan. Tanpa perlu wing tambahan yang dilarang di balap BTCC. Ukurannya yang lebih panjang, atap datar justru memberikan downforce yang lebih baik. Estate juga lebih yahud menikung di kecepatan tinggi.

Sialnya, setelah lapor ke Volvo, mereka malah dicampakan. Volvo melihat potensi marketing yang besar dengan menurunkan model 850 Estate ini di balapan. Mereka lalu mengontak Tom Walkinshaw dari Tom Walkinshaw Racing (TWR) yang lebih berpengalaman membangun mobil balap.

Musim balap 1994 menjadi debut 850 Estate di medan BTCC. Mesinnya 2.0 liter 20-valve inline 5-silinder yang dipasangkan dengan X-Trac 6-speed sequential gearbox. Mesin ini menghasilkan tenaga 289 hp pada 8.500 rpm. Bobotnya terpangkas sebanyak 500 kg dibanding versi jalan raya yang mencapai 1,4 ton. Kemampuan pacunya juga lumayan, yaitu 0-100 km/jam dalam 7,4 detik.

Akhir 1993, Volvo mengumumkan akan ikut BTCC dengan pembalap Jan Lammers dan Rickard Rydell. Tak ada yang tahu soal mobil yang digunakan. Publik dibuat kager ketika tahu jika Volvo menurunkan Estate. Mobil ini jadi bahan tertawaan dan dijuluki Bread Van, alis mobil roti. Banyak juga pembalap yang protes lantaran tak bisa melihat lintasan dan sulit melakukan overtake jika berada di belakang si Volvo.

Hasil pada akhir musim memag tak bagus. Mobil ini jarang menginjak podium, mereka berada di posisi 8 dari 10 pabrikan di klasemen akhir. Tapi dari sisi promosi komersial terbilang sukses. Baik untuk BTCC maupun Volvo. Gambar Volvo 850 Estate ceper sedang melibas belokan dengan dua roda terangkat, jadi materi iklan jempolan untuk menghapus image Volvo sebagai mobil membosankan yang aman.

Baca Juga: Histori Mesin Diesel Mercedes-Benz, Pelopor untuk Mobil Penumpang

Rolls-Royce Corniche

Coba diingat, kapan terakhir Rolls-Royce ikut balapan? Royce? Yap, mobil mewah asal Inggris ini memang pernah ikut balapan. Tepatnya pada 1981. Memang bukan balapan di sirkuit tapi Rally Paris-Dakar. Waktu itu, Paris Dakar adalah ajang unjuk kemampuan mengemudi perorangan. Bukan adu gengsi produsen mobil seperti sekarang. Inilah yang membuat dua orang Perancis bernama Thierry de Montcorge dan Jean-Christophe Pelletier iseng, “Kalau kita ikut rally gila pakai Rolls-Royce apa rasanya, ya?”

Ide tak wajar ini kemudian diwujudkan. Rolls-Royce Corniche keluaran 1970 yang mewah, dipreteli. Bak sedan mewah yang diberi asteroid, tubuhnya jadi tinggi dan gempal. Body ganti dari bahan fiberglass, suspensi dan transmisi mengambil milik Toyota HJ45 Land Cruiser dan mesin punya Chevrolet 6,75 liter V8 bertenaga 350 hp. Bagian yang masih asli cuma grille dan emblem Spirit of Ecstasy khas Rolls-Royce di depan.

"Ini mobil Jean-Christophe. Karena sering rusak, jadi kami putuskan untuk merombak dan ikut balapan di gurun," kata De Montcorge seperti dilansir dari roadandtrack.com.

Di edisi-edisi awal, reli ini dianggap biasa saja. Pesertanya amatiran menggunakan mobil keluarga 2CV atau Land Rover standar. Namun pada 1981, ajang ini mulai menarik perhatian pabrikan. Range Rover ikut serta demikian juga pembalap legendaris pemenang F1 dan Le Mans Jacky Ickx.

Jadi tak mengejutkan jika Thierry de Montcorgé dan Jean-Christophe Pelletier sama sekali tak dianggap serius ketike membawa Rolls mereka di antara 290 peserta lainnya. Tapi ketika berjalan setengah event, keduanya berada di posisi ke-13. Hasil yang membuat lawan-lawan mereka mulai menanggapi serius. Sayangnya, saat menempuh rute di wilayah Burkina Faso, sang Rolls Royce menabrak pohon. De Montcorge cs bergegas melakukan perbaikan. Sayang, reparasi ini dinilai ilegal oleh panitia dan langsung diskualifikasi. Meski begitu, masih boleh ikut hingga ke Dakar, dengan catatan posisinya tidak dihitung. Alias jadi penggembira.

Mitsubishi i-MIEV

Lain lagi ceritanya dengan Mitsubishi. Mereka menurunkan mobil listrik mungil MiEV atau 'Mitsubishi innovative Electric Vehicle'. Siapa sangka kalau mobil mungil dengan sumber tenaga listrik bisa juga ikut balapan mendaki gunung, Pikes Peak International Hill Climb (PPIHC) tahun 2012. Sebagai informasi, PPIHC, atau juga dikenal dengan sebutan The Race to the Clouds, adalah balapan tahunnan mobil dan motor mendaki gunung Pikes Peak di Colorado, Amerika Serikat. Jarak tempuh 19.99 km dengan 156 tikungan, mendaki dari dari Mile 7 di Pikes Peak Highway (1,440 m) dan finis di ketinggian 4,302 m.

Pada edisi 2012, Mitsubishi menurunkan sepasang i-MIEV. Satu dengan spesifikasi standar dengan imbuhan modifikasi bumper saja. Yang satunya, yang mendapat ubahan tampilan, dijuluki i-MIEV Evolution yang memang dibuat khusus untuk ajang ini. Bentuknya beda jauh. Versi Evo lebih mirip mobil Formula.

Mitsubishi MIEV Evolution dibekali tiga dinamo listrik yang masing-masing berkekuatan 80 kW dengan penggerak empat roda. Kalau dikombinasi, ketiga dinamo itu menghasilkan tenaga setara 321 hp dan torsi 443 lbft. Mobil ini mengusung baterao 35 Kwh dengan total berat badan 1.400 kg.

Juara Dakar Hiroshi Matsuoka berada di balik kemudinya. Sayang, ia finish kedua dengan waktu tempuh 10 menit 30,85 detik. Ia berada di belakang mobil listrik Toyota FMG EVP002 yang dikemudikan Furnio Nutahara (10 menit 15,38 detik). Tahun berikutnya Dicoba lagi dengan MIEV Evolution II berbagai peningkatan, tapi hasilnya tidak beda jauh. Tahun 2014 barulah agak berbeda. Dua i-MIEV Evolution III sukses menempati podium dua dan tiga dengan waktu 9 menit 8,188 detik. Pengemudinya masing-masing Greg Tracy dan Hiroshi Matsuoka.

Baca Juga: 8 Mobil Superseksi Karya Desainer Italia Marcello Gandini

Toyota Prius

Siapa sangka kalau Toyota Prius yang tampangnya ‘sopan’ dan kadang membosankan itu bisa juga galak di balapan. Tepatnya ajang Japan Super GT. Tahun 2012, team apr Racing mengenalkan Prius GT dengan tampang sangar, body lebar, wing besar di buritan dan lekukan body yang bikin pangling. Ia bertugas menggantikan Corolla Axio yang menjadi andalan Toyota di ajang ini sejak 2009.

Kalau tidak ada tulisan di kaca, mungkin tidak ada yang sadar kalau ini adalah Toyota Prius yang kerasukan mesin V8 3,4 liter di belakang kabinnya. Lengkap dengan sistem hybrid disiapkan khusus hanya untuk balap Japan Super GT. Spesifikasi teknis menurut apr Racing, mesin bisa menghasilkan 295 hp. Sementara sistem hybrid menambah dorongan daya sebanyak 147 hp.

Dengan modal itu, Prius GT berhasil finish di podium pada musim pertamanya dalam balapan ketahanan 300 km di Fuji Speedway. Tahun berikutnya sukses mencetak kemenangan pertama di tempat sama. Prius bermesin tengah ini terus digunakan oleh apr Racing hingga akhir musim 2018.

Entah kenapa, apr Racing kerap mengucapkan bahwa Prius akan pensiun. Tapi itu tidak terjadi, untungnya. Musim 2019, aturan Japan GT berubah yang mengharuskan mesin semua di depan. Tanggung berubah, apr Racing memasukan jantung mekanis V8 baru dengan kapasitas 5,4 liter. Prius GT ini diklaim sebagai generasi Prius ngebut yang paling mutakhir dalam berbagai hal. Aslinya, mesin ini digunakan oleh Lexus RC F GT3. Sementara sistem hybrid tidak berubah.

Tahun 2020 ini, apr tetap menurunkan sepasang Prius untuk kelas GT300.Namun kurang bertaji. Finish terbaik adalah posisi 10. (Ddn/Odi)

Baca Juga: Asal Muasal Nama Mobil Terkenal yang Jarang Diketahui

Baca Semua

Artikel Unggulan

Artikel yang direkomendasikan untuk anda

Baca Semua

Mobil Unggulan

  • Yang Akan Datang

Artikel Mobil dari Carvaganza

  • Bedah Fitur Wuling Cloud EV, Punya ADAS Paling Lengkap
    Bedah Fitur Wuling Cloud EV, Punya ADAS Paling Lengkap
    Bangkit Jaya . 03 Mei, 2024
  • PEVS 2024: MAB Bawa Rolling Chassis Untuk Truk Listrik, Bisa Muat Baterai 162 kWh Lebih
    PEVS 2024: MAB Bawa Rolling Chassis Untuk Truk Listrik, Bisa Muat Baterai 162 kWh Lebih
    Muhammad Hafid . 03 Mei, 2024
  • Kisah Ayrton Senna Diangkat Jadi Serial Netflix, Rilis Akhir Tahun Ini
    Kisah Ayrton Senna Diangkat Jadi Serial Netflix, Rilis Akhir Tahun Ini
    Alvando Noya . 03 Mei, 2024
  • Ferrari 12Cilindri Lahir, Kembalikan Proporsi Gran Turismo Bermesin V12 Buas
    Ferrari 12Cilindri Lahir, Kembalikan Proporsi Gran Turismo Bermesin V12 Buas
    Muhammad Hafid . 03 Mei, 2024
  • Au Revoir! Peugeot Resmi Stop Penjualan di Indonesia
    Au Revoir! Peugeot Resmi Stop Penjualan di Indonesia
    Setyo Adi . 03 Mei, 2024

Artikel Mobil dari Oto

  • Berita
  • Artikel Feature
  • Advisory Stories
  • Road Test
  • MG Motor Indonesia dan OTO Mall Exhibition Sambangi Gandaria City
    MG Motor Indonesia dan OTO Mall Exhibition Sambangi Gandaria City
    OTO . Hari ini
  • Seres Bocorkan Rencana Bawa Aito M7 dan M9
    Seres Bocorkan Rencana Bawa Aito M7 dan M9
    Setyo Adi Nugroho . Hari ini
  • Kenali Ragam ADAS dari Wuling Cloud EV Beserta Fitur Lainnya
    Kenali Ragam ADAS dari Wuling Cloud EV Beserta Fitur Lainnya
    Bangkit Jaya Putra . 03 Mei, 2024
  • Mitsubishi Hadirkan Bengkel Bodi dan Cat di Serang Banten
    Mitsubishi Hadirkan Bengkel Bodi dan Cat di Serang Banten
    Setyo Adi Nugroho . 03 Mei, 2024
  • Suzuki Indonesia: Terjadi Lonjakan Penggunaan Bengkel Siaga Musim Mudik 2024
    Suzuki Indonesia: Terjadi Lonjakan Penggunaan Bengkel Siaga Musim Mudik 2024
    Anjar Leksana . 03 Mei, 2024
  • Komparasi Produk EV Terbaru, GAC Aion Y Plus dan BYD Atto 3
    Komparasi Produk EV Terbaru, GAC Aion Y Plus dan BYD Atto 3
    Setyo Adi Nugroho . 25 Apr, 2024
  • Sama-sama 7-seater, Komparasi Citroen C3 Aircross vs Honda BR-V
    Sama-sama 7-seater, Komparasi Citroen C3 Aircross vs Honda BR-V
    Muhammad Hafid . 25 Apr, 2024
  • Pilihan Pikap Bekas, Solusi Murah untuk Bisnis dan Usaha
    Pilihan Pikap Bekas, Solusi Murah untuk Bisnis dan Usaha
    Anjar Leksana . 25 Apr, 2024
  • Cek Spesifikasi Dua SUV Hybrid Terbaru, Haval H6 dan MG VS HEV
    Cek Spesifikasi Dua SUV Hybrid Terbaru, Haval H6 dan MG VS HEV
    Setyo Adi Nugroho . 22 Apr, 2024
  • New Toyota Rush GR Sport Vs New Daihatsu Terios R, Pilih Mana?
    New Toyota Rush GR Sport Vs New Daihatsu Terios R, Pilih Mana?
    Setyo Adi Nugroho . 15 Apr, 2024
  • Jangan Lupa Cek Bagian-bagian Mobil Usai Dipakai Mudik Lebaran
    Jangan Lupa Cek Bagian-bagian Mobil Usai Dipakai Mudik Lebaran
    Anjar Leksana . 16 Apr, 2024
  • Tips Memanfaatkan Jalur Contraflow dan One Way saat Arus Balik
    Tips Memanfaatkan Jalur Contraflow dan One Way saat Arus Balik
    Setyo Adi Nugroho . 12 Apr, 2024
  • Tips Mudik Pakai Mobil Listrik dari Hyundai
    Tips Mudik Pakai Mobil Listrik dari Hyundai
    Setyo Adi Nugroho . 09 Apr, 2024
  • Waspada Menggunakan Jalur Contraflow
    Waspada Menggunakan Jalur Contraflow
    Setyo Adi Nugroho . 09 Apr, 2024
  • Tips Agar Perjalanan Mudik Nyaman dan Menyenangkan dari Suzuki
    Tips Agar Perjalanan Mudik Nyaman dan Menyenangkan dari Suzuki
    Zenuar Yoga . 04 Apr, 2024
  • Road Test Toyota Yaris Cross Hybrid: Sangat Irit Diajak ke Luar Kota!
    Road Test Toyota Yaris Cross Hybrid: Sangat Irit Diajak ke Luar Kota!
    Anjar Leksana . 25 Apr, 2024
  • Road Test Kia EV6 GT-Line: Serasa Melesat Bersama Sports Car!
    Road Test Kia EV6 GT-Line: Serasa Melesat Bersama Sports Car!
    Anjar Leksana . 02 Apr, 2024
  • First Drive Chery Tiggo 5X: Harga Jadi Senjata
    First Drive Chery Tiggo 5X: Harga Jadi Senjata
    Setyo Adi Nugroho . 28 Mar, 2024
  • Road Test Mitsubishi XForce: Performa Mesin Cukup dan Konsumsi BBM Irit!
    Road Test Mitsubishi XForce: Performa Mesin Cukup dan Konsumsi BBM Irit!
    Bangkit Jaya Putra . 25 Feb, 2024
  • First Drive Suzuki Jimny 5-Door: Daya Tarik Sang Ikonik
    First Drive Suzuki Jimny 5-Door: Daya Tarik Sang Ikonik
    Setyo Adi Nugroho . 20 Feb, 2024