Tanpa Sedan Ini, Mercedes-AMG Tidak Akan Eksis

Mercedes 300 SEL 63

Siapa yang perlu mobil sedan dengan akselerasi setara Ferrari atau Lamborghini? Pertanyaan itu mungkin muncul pada era 1950-an, tapi kini sedan dengan performa tinggi bertebaran. BMW M5, M3, AMG E63, C63, S63, Audi RS4 dan sebagainya. Tapi siapa sebetulnya yang menemukan mobil kelas ‘crossover’ sedan-supercar ini?

Kemungkinan besar banyak yang jawab orang Jerman dengan BMW M5. Kami akan bilang kurang tepat. Meski memang Jerman juga yang memelopori. Tepatnya Mercedes-Benz. AMG? Bukan juga. Tapi gara-gara mobil ini AMG jadi bisa berkembang besar.

Namanya Mercedes-Benz 300 SEL 6.3. Lahir 1968 dan diproduksi hingga 1972. Satu keluarga dengan limusin bongsor tunggangan para diktator, 600 SEL. Ini adalah sedan mewah, yang dibuat untuk kaum berada dengan pengendaraan khas Mercedes-Benz, dimensinya tidak sebesar tunggangan Idi Amin, tapi mesinnya V8 6,3 liter bertenaga 304 PS. Torsinya spektakuler, 588 Nm!

Pada masa para petinggi yang biasanya berpikir konvensional dan akuntan tidak punya kuasa atas tim engineering, kenapa bisa lahir sedan seperti ini? Jawabannya adalah keyakinan yang mendorong seseorang untuk melakukan apapun. Termasuk berbohong.

 

Berawal dari Iseng

Mrecedes 300 SEL 63

Pertengahan era 1960-an, Mercedes-Benz didera isu image. Mayoritas awam menganggap Mercedes-Benz adalah mobil bapak-bapak kaya, pensiunan atau taksi. Di sisi lain, BMW baru saja menelurkan Neue Class, sedan ganteng cocok digunakan siapa saja. Yang muda terlihat mapan, yang tua terlihat berjiwa muda. BOD mereka tidak melihat ini sebagai masalah, toh jualannya masih oke. Tapi para engineer merasa gatal untuk menghadirkan sesuatu berbeda.

Erich Waxenberger, itu nama insinyur yang ‘gatelan’ tadi. Ia merasa tertantang setelah seorang jurnalis Jerman mengatakan kalau Mercedes kini hanya diperuntukkan untuk kalangan tua tadi. Waxenberger kemudian iseng kala waktu senggang. Diam-diam membongkar 250 SE Coupe, dan memasang mesin V8 M100 milik versi 600 yang ada di gudang, transmisi 5-speed bikinan ZF dan kopling dari truk Mercedes. Karena tidak bilang siapa-siapa, ia bisa menguji kreasinya itu waktu malam. Dan jadilah satu malam pada musim panas, ia geber di lahan pabrik.

Sialnya, bos Waxenberger, Rudolf Uhlenhaut yang juga seorang jenius teknis sedang lembur di kantor dengan jendela terbuka. Suara mesin V8 sedang digeber di mobil coupe menarik perhatiannya. Tidak perlu lama, besok paginya Waxenberger diinterogasi, “Ngapain kamu tadi malam?”

Setelah melihat dan langsung, Uhlenhaut kepincut dan mencoba peruntungan untuk menyampaikan kreasi ‘gelap’ ini kepada jajaran pemimpin. Tentu mudah ditebak, jawabannya adalah, “Buat apa?” Tapi kegigihan Uhlenhaut yang juga bertanggung jawab membangun Mercedes Gullwing, berbuah positif. Diputuskan akan membuat 50 unit saja, sebagai edisi terbatas.

 

Berubah Jadi Sedan

Merecedes 300 SEL 6.3

Seiring berjalan waktu, yang tadinya mengandalkan body coupe 250 SE, tim Waxenberger ganti haluan. Dan memasang M100 di body sedan. Alasannya karena platform sedan mampu memberikan traksi untuk mengakomodir lontaran tenaga, sekaligus lebih nyaman. Transmisi juga diganti, menggunakan otomatis lima speed, lagi-lagi demi kenyamanan. Mercedes-Benz sangat menjunjung tinggi prinsip satu itu.

Hasilnya, 300 SEL 6.3 malah kebanjiran order. 6.500 unit dibeli, 2.700 ribu lebih banyak dari versi 600. Bukti kalau pasar kala itu mendambakan sebuah terobosan baru dari Mercedes-Benz, sejak Gullwing dan 300 SL tahun 50-an.

Baca Juga: Perjalanan 4 Generasi Mercedes-Benz “Cibo” di Indonesia

Apa Itu Mercedes-Benz 300 SEL 6.3?

Merecedes 300 SEL 6.3

Basisnya adalah 300 SEL, salah satu leluhur S-Class, dengan mesin standar enam silinder. Namun versi 6.3, dijejalkan mesin M100 dengan konfigurasi V8 yang dibuat untuk 600 SEL yang bongsor. Versi limusin bobotnya lebih dari tiga ton dan harus bisa berlari konstan hingga 160 km/jam.

Pasti, perlu mesin yang tidak sembarangan. Mercedes mendesain mesin ini serupa dengan mesin balap. Ada piston dan connecting rod dengan bahan besi tempa (forged), ring piston bermateri chromoly, klep diperkuat dan ada oil cooler. Kenapa begitu? Karena menurut mereka resep untuk mesin yang mampu berlari kencang mendorong mobil dengan bobot lebih dari 3 ton dan tahan lama, mirip dengan prinsip bikin mesin balap. Dan itulah yang dipakai di 300 SEL 6.3

Tidak hanya mesin, khusus untuk 300 SEL 6.3, geometri suspensi juga berbeda dengan versi standar. Pertama ada sistem anti dive, supaya tidak terlalu menukik saat pengereman. Agar lincah, ada bantuan LSD (Limited Slip Differential) di gardan. Tidak lupa, rem cakram berventilasi untuk keempat roda.

Majalah Road & Track di Amerika, kala itu memuji mobil ini sebagai sedan dengan handling lebih baik dari sports car dan performa jalan lurus menakjubkan. Hasil pengujian mereka di arena drag race, dalam kondisi standar, 6.3 bisa menyamai Porsche 911S dan Ferrari 330 GTC. Tentu dengan interior mewah khas Mercedes-Benz S-Class.

 

Turun Balapan

Merecedes 300 SEL 6.3

Sejarah balapan Mercedes-Benz memang tidak secemerlang saat ini. Sejak mereka kecelakaan di LeMans yang menewaskan pembalap plus 80 penonton, pabrikan Stuttgart ini tidak mau ikutan lagi. Dan melarang siapapun yang bekerja untuk mereka turun balapan.

Tapi sekali lagi, Uhlenhaut dan Waxenberger merasa perlu untuk membuktikan kehebatan 300 SEL 6.3. Uhlenhaut memperkenalkan mobil ini di sirkuit Laguna Seca. Tentu bukan balapan, tapi ia mengajak jurnalis ikut menjajal.

Waxenberger? Pria ini lebih nakal lagi. Diam-diam ia ikut balapan ketahanan nun jauh di Macau! Kenapa? Supaya tidak ketahuan sama BOD. Uhlenhaut menyiapkan alasan kalau ditanya,” Itu untuk demo di depan pengusaha timur jauh yang kaya.” Waxenberger sukses memenangkan balapan. Mengalahkan Porsche 911.

Bagaimanapun, ketahuan juga. Meski didamprat, tapi ia tetap diberi DM10.000 sebagai hadiah untuk para privatir yang menang naik Mercedes-Benz. Usaha itu juga meluluhkan prinsip para petinggi. Waxenberger boleh balapan di Eropa. Tapi mobil harus sesuai dan kompetitif. Namun mereka tidak memberikan sumber daya lebih untuk itu. Uhlenhaut dan Waxenberger putar otak.

Dipanggillah dua orang mantan engineer Mercedes-Benz bernama Hans Werner Aufrecht dan Erhard Melcher. Mereka adalah pendiri rumah modifikasi bermana AMG. Mereka langsung bergerak menyiapkan 6.3 untuk musim balap 1971. AMG mengubah mesin jadi 6,8 liter namun gagal karena tabrakan saat balapan pertama di Hockenheim.

Sang S-Class kemudian diperbaiki dan turun di balapan ketahanan Spa Francorchamps 24 Hour. Kali ini sukses. Meski bobotnya berat, boros dan kerap mengalami rem yang kepanasan. 300 SEL 6.3 kelir merah juara kedua, mengalahkan deretan mobil yang dibuat khusus untuk balapan bergengsi itu. Hebatnya lagi, mereka meraih itu dengan mobil yang masih dilengkapi dengan karpet, AC, power steering dan air suspension! (Ddn/Odi)

 

Baca Juga: Mobil Legendaris yang Terlahir dari Pabrikan Mainstream

Baca Semua

Artikel Unggulan

Artikel yang direkomendasikan untuk anda

Baca Semua

Mobil Unggulan

  • Yang Akan Datang

Artikel Mobil dari Carvaganza

  • Volvo Luncurkan Tiga SUV Elektrifikasi Sekaligus, Perluas Varian XC60 dan XC90
    Volvo Luncurkan Tiga SUV Elektrifikasi Sekaligus, Perluas Varian XC60 dan XC90
    Wahyu Hariantono . Hari ini
  • Isuzu Traga Expo 2025 di Sidoarjo Satukan Niaga, Edukasi, dan Hiburan dalam Satu Acara
    Isuzu Traga Expo 2025 di Sidoarjo Satukan Niaga, Edukasi, dan Hiburan dalam Satu Acara
    Zenuar Yoga . Hari ini
  • Jaecoo J5 Siap Meluncur Sebelum Akhir Tahun, Sudah Dipesan Ratusan Unit
    Jaecoo J5 Siap Meluncur Sebelum Akhir Tahun, Sudah Dipesan Ratusan Unit
    Setyo Adi . Hari ini
  • GWM Perluas Jaringan Dealer di Indonesia, Cabang ke-15 Hadir di Batam
    GWM Perluas Jaringan Dealer di Indonesia, Cabang ke-15 Hadir di Batam
    Muhammad Hafid . 15 Okt, 2025
  • Waspada Aquaplaning di Musim Hujan: Tips Aman Berkendara dan Teknologi Keselamatan Canggih
    Waspada Aquaplaning di Musim Hujan: Tips Aman Berkendara dan Teknologi Keselamatan Canggih
    Setyo Adi . 15 Okt, 2025

Artikel Mobil dari Oto

  • Berita
  • Artikel Feature
  • Advisory Stories
  • Road Test
  • Jeep Resmikan Diler Baru di Gading Serpong, Perkuat Layanan dan Hadirkan Model Terbaru
    Jeep Resmikan Diler Baru di Gading Serpong, Perkuat Layanan dan Hadirkan Model Terbaru
    Ardiantomi . Hari ini
  • Toyota Indonesia Raih Penghargaan atas Prestasi Mendorong Ekspor Industri Otomotif Nasional
    Toyota Indonesia Raih Penghargaan atas Prestasi Mendorong Ekspor Industri Otomotif Nasional
    Zenuar Yoga . Hari ini
  • Konsumen Daihatsu Sukses Bawa Pulang Mobil Modifikasi Ayla dan Gran Max
    Konsumen Daihatsu Sukses Bawa Pulang Mobil Modifikasi Ayla dan Gran Max
    Setyo Adi Nugroho . Hari ini
  • IIMS Garage Balikpapan 2025 Resmi Dibuka, Awali Kehadiran Ekosistem Otomotif IIMS di Kalimantan
    IIMS Garage Balikpapan 2025 Resmi Dibuka, Awali Kehadiran Ekosistem Otomotif IIMS di Kalimantan
    Zenuar Yoga . Hari ini
  • Program Suaramu Penentu Langkah Kami, Cara Baru VinFast Dekatkan Diri dengan Konsumen
    Program Suaramu Penentu Langkah Kami, Cara Baru VinFast Dekatkan Diri dengan Konsumen
    Anindiyo Pradhono . Hari ini
  • Perbandingan Eksterior Jaecoo J5 EV vs Chery E5: SUV Listrik dengan Dua Karakter Berbeda
    Perbandingan Eksterior Jaecoo J5 EV vs Chery E5: SUV Listrik dengan Dua Karakter Berbeda
    Setyo Adi Nugroho . Hari ini
  • Wuling Cortez Darion Siap Bermain di Segmen Medium MPV Sliding Door!
    Wuling Cortez Darion Siap Bermain di Segmen Medium MPV Sliding Door!
    Ardiantomi . 15 Okt, 2025
  • Fitur Chery Tiggo 9 CSH yang Menunjang Kenyamanan Perjalanan Jauh Bareng Keluarga
    Fitur Chery Tiggo 9 CSH yang Menunjang Kenyamanan Perjalanan Jauh Bareng Keluarga
    Anjar Leksana . 10 Okt, 2025
  • Ada Pembaruan Camry, Ini Daftar Model Sedan Terkini
    Ada Pembaruan Camry, Ini Daftar Model Sedan Terkini
    Setyo Adi Nugroho . 09 Okt, 2025
  • GWM Ora 03 Hatchback EV yang Menggemaskan, Tapi Masih Ada Ruang untuk Penyempurnaan
    GWM Ora 03 Hatchback EV yang Menggemaskan, Tapi Masih Ada Ruang untuk Penyempurnaan
    Wahyu Hariantono . 09 Okt, 2025
  • Memasuki Musim Hujan, Waspada Risiko Aquaplaning Saat Berkendara
    Memasuki Musim Hujan, Waspada Risiko Aquaplaning Saat Berkendara
    Setyo Adi Nugroho . Hari ini
  • Benarkah Melihat Penyakit Mobil Bisa Dilihat dari Warna Asap Knalpot Saja?
    Benarkah Melihat Penyakit Mobil Bisa Dilihat dari Warna Asap Knalpot Saja?
    Anjar Leksana . 14 Okt, 2025
  • Bingung Servis Mobil Berdasarkan Waktu atau Jarak Tempuh? Ini Penjelasannya
    Bingung Servis Mobil Berdasarkan Waktu atau Jarak Tempuh? Ini Penjelasannya
    Anjar Leksana . 08 Okt, 2025
  • Waspada Berburu Mobil Seken Murah, Ini Cara Cek Unit Bekas Tabrakan
    Waspada Berburu Mobil Seken Murah, Ini Cara Cek Unit Bekas Tabrakan
    Anjar Leksana . 01 Okt, 2025
  • Kenali Gejala Suspensi Mobil Mulai Rusak dan Langkah Jitu Merawatnya
    Kenali Gejala Suspensi Mobil Mulai Rusak dan Langkah Jitu Merawatnya
    Anjar Leksana . 15 Sep, 2025
  • First Drive Chery Tiggo 9 CSH AWD: SUV Keluarga Berjiwa Kencang!
    First Drive Chery Tiggo 9 CSH AWD: SUV Keluarga Berjiwa Kencang!
    Anjar Leksana . 15 Okt, 2025
  • Test Drive Aletra L8 EV: Tuntaskan 538 Km Jakarta-Magelang Hanya Dua Kali Charge
    Test Drive Aletra L8 EV: Tuntaskan 538 Km Jakarta-Magelang Hanya Dua Kali Charge
    Zenuar Yoga . 13 Okt, 2025
  • Test Drive Xpeng G6 Pro: Rasa dan Teknologi Canggih Bikin Kompetitor Minder!
    Test Drive Xpeng G6 Pro: Rasa dan Teknologi Canggih Bikin Kompetitor Minder!
    Ardiantomi . 03 Okt, 2025
  • First Drive Jaecoo J8 SHS ARDIS: SUV PHEV 7-Seater Serba Bisa
    First Drive Jaecoo J8 SHS ARDIS: SUV PHEV 7-Seater Serba Bisa
    Bangkit Jaya Putra . 03 Okt, 2025
  • First Drive Aion UT: Enak Buat Perkotaan dan Luar Kota
    First Drive Aion UT: Enak Buat Perkotaan dan Luar Kota
    Setyo Adi Nugroho . 25 Sep, 2025