Ekspor Otomotif Indonesia Dijegal Kebijakan Safeguard Filipina, Apa Tanggapan Kemenperin?

pelabuhan patimban

Filipina resmi terapkan bea masuk sementara atau safeguard. Aturan itu berlaku atas impor mobil penumpang maupun kendaraan niaga ringan. Penetapan sengaja dijalankan, akibat masuknya impor otomotif yang menyebabkan kerugian serius di pasar domestik. Dalam sebuah pernyataan resmi, Sekretaris Departemen Perdagangan dan Perindustrian (DTI) Ramon Lopez mengumumkan besarannya.

Bea masuk berjumlah PHP 70.000 per unit (Rp 20,2 juta) untuk mobil penumpang. Sementara itu bagi kendaraan komersial ringan PHP110.000 (Rp 31,8 juta) per unit. Melihat aksi pemerintah Filipina, Kementerian Perindustrian menilai posisi industri otomotif Indonesia masih di atas Negeri Lumbung Padi. Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita menyampaikan. Perkembangan ini membuktikan daya saing industri otomotif Tanah Air sangat tinggi. “Penerapan safeguard ini menunjukkan bahwa Industri otomotif Indonesia di atas Filipina,” ujarnya di Jakarta (12/1).

Adapun pengenaan bea masuk sebagai tindak pengamanan terhadap kendaraan impor, dalam bentuk uang tunai. Dan berlaku selama 200 hari sejak dikeluarkannya perintah oleh Komisioner Bea Cukai Filipina. Lalu perihal ini masih dalam pantauan Tariff Commison sana. Kebijakan safeguard dimulai 15 hari setelah publikasi resmi pada 5 Januari 2021. “Upaya pengamanan sementara (safeguard) bisa memberikan ruang bernapas bagi industri dalam negeri. Khususnya yang menghadapi lonjakan impor merek pesaing. Untuk memperjelas, impor tidak dilarang dan konsumen tetap memiliki opsi untuk memilih. Tetapi model kendaraan impor tercakup dalam aturan tetap mendapat bea masuk safeguard,” papar Lopez.

Baca Juga: Pandemi COVID-19 Belum Membaik, IIMS 2021 Mundur Lagi

The Philippine Metalworkers Alliance (aliansi pekerja logam) sebelumnya mengajukan petisi. Ini yang membuat DTI meluncurkan penyelidikan. Temuannya menunjukkan bahwa impor mobil penumpang meningkat rata-rata 35 persen selama periode investigasi (POI) dari 2014 hingga 2018. Sedangkan porsi impor melebihi produksi dalam negeri dari 295 persen pada 2014 menjadi 349 persen pada 2018.

ekspor otomotif

Untuk diketahui. Impor kendaraan komersial ringan, termasuk truk pikap, meningkat secara signifikan selama POI dari 17.273 unit pada 2014 menjadi 51.969 unit pada 2018. Besarannya terhadap produksi dalam negeri juga meningkat secara signifikan. Dari 645 persen pada 2015 menjadi 1.364 persen pada 2018. Sedangkan di lahan mobil penumpang. Penguasaan pasar pabrikan lokal secara domestik hanya berkisar antara 22 hingga 25 persen. Filipina mengklaim, impor menguasai lebih dari 70 persen pasar.

“Pengamanan ini (safeguard) dilakukan demi melindungi manufaktur dan produsen lokal. Juga untuk mencegah perusahaan lain meninggalkan negara ini. Jika diingat kembali. Penghentian produksi Isuzu D-Max pada Juli 2019. Kemudian penutupan pabrik perakitan Honda Motors Filipina pada kuartal pertama 2020. Memberi dampak pada lapangan pekerjaan lokal dan perekonomian Filipina. Langkah ini juga dapat menarik pabrikan kendaraan lain untuk beroperasi di negara ini. Sehingga menciptakan lebih banyak pekerjaan,” imbuh DTI Secretary.

Baca Juga: Kemenperin Incar Investasi Manufaktur Hingga Rp 323,56 Triliun

Industri kendaraan bermotor merupakan salah satu yang didorong pengembangannya di Tanah Air. Hal ini karena sektor ini menunjukkan pertumbuhan berkesinambungan. Serta mendukung perekonomian nasional. Kontribusi ini dapat dilihat dari kinerja ekspor produk otomotif yang masih menunjukkan capaian signifikan. Meskipun dalam kondisi pandemi. Produksi kendaraan roda empat Indonesia pada 2019 mencapai 1,286,848 unit. Angka tersebut sangat jauh dibandingkan dengan produksi Filipina yang hanya mencapai 95,094 unit. Lebih lanjut, Menteri Perindustrian mengutarakan, perkembangan otomotif Indonesia menunjukkan tren yang menggembirakan. “Dalam catatan saya, setidaknya bakal masuk investasi senilai lebih dari Rp 30 triliun ke Indonesia. Khusus untuk sektor otomotif,” klaim Menperin Agus Gumiwang.

Selain itu, industri otomotif di sini memiliki global value chain yang tinggi. Sehingga perbedaan harga antarnegara relatif rendah. Dalam hal ini, Indonesia diuntungkan karena saat ini telah mampu mengekspor produk otomotif ke lebih dari 80 negara. Adapun capaian rata-rata 200.000 unit saban tahun. Hal ini menunjukkan, RI makin terintegrasi dengan pasar dunia.

Catatan ekspor dari Januari hingga November 2020. Indonesia telah mengapalkan sebanyak 206.685 unit kendaraan Completely Build Up (CBU). Kemudian 46.446 unit Completely Knock Down (CKD) serta 53,6 juta buah komponen kendaraan. Terakhir, Menperin menekankan kalau Filipina harus membuktikan jika memang terjadi tekanan pada industri otomotif di sana. Khususnya akibat impor produk sejenis dari Tanah Air. Sehingga perlu mengambil kebijakan penerapan safeguard bagi kendaraan impor. “Ini disebabkan karena penerapan safeguard memiliki konsekuensi di World Trade Organization (WTO),” pungkasnya. (Alx/Odi)

Baca Juga: Optimisme 2021, Perlahan Kembali ke Jalur Semula

Baca Semua

Artikel Unggulan

Artikel yang direkomendasikan untuk anda

Baca Semua

Mobil Unggulan

  • Yang Akan Datang

Artikel Mobil dari Carvaganza

  • KALEIDOSKOP 2025: Mobil-Mobil Cina Paling Dicari di Indonesia
    KALEIDOSKOP 2025: Mobil-Mobil Cina Paling Dicari di Indonesia
    Muhammad Hafid . 26 Des, 2025
  • KALEIDOSKOP 2025: Deretan Mobil Listrik Baru Ramaikan Pasar Indonesia
    KALEIDOSKOP 2025: Deretan Mobil Listrik Baru Ramaikan Pasar Indonesia
    Setyo Adi . 26 Des, 2025
  • Hyundai Andalkan Stargazer Maksimalkan Segmen Fleet di Indonesia
    Hyundai Andalkan Stargazer Maksimalkan Segmen Fleet di Indonesia
    Muhammad Hafid . 26 Des, 2025
  • GAC Group Siap Produksi Baterai Solid-State di 2027, Bikin EV Bisa Tempuh 1.000 Km Lebih
    GAC Group Siap Produksi Baterai Solid-State di 2027, Bikin EV Bisa Tempuh 1.000 Km Lebih
    Anjar Leksana . 24 Des, 2025
  • Mendekati Target 2025, Chery Resmikan Dealer ke-69 di Bintaro
    Mendekati Target 2025, Chery Resmikan Dealer ke-69 di Bintaro
    Bangkit Jaya . 24 Des, 2025

Artikel Mobil dari Oto

  • Berita
  • Artikel Feature
  • Advisory Stories
  • Road Test
  • Kaleidoskop 2025: Lima Merek Cina Paling Diminati di Indonesia
    Kaleidoskop 2025: Lima Merek Cina Paling Diminati di Indonesia
    Muhammad Hafid . 26 Des, 2025
  • Kaleidoskop 2025: Model EV Terus Datang, Dominasi Pasar Lewat Produk Beragam
    Kaleidoskop 2025: Model EV Terus Datang, Dominasi Pasar Lewat Produk Beragam
    Setyo Adi Nugroho . 26 Des, 2025
  • Mitsubishi Sediakan Program Diler Siaga Natal & Tahun Baru 2026
    Mitsubishi Sediakan Program Diler Siaga Natal & Tahun Baru 2026
    Anjar Leksana . 26 Des, 2025
  • Toyota Operasikan 3 Posko Siaga 24 Jam Selama Masa Mudik Nataru 2025/2026
    Toyota Operasikan 3 Posko Siaga 24 Jam Selama Masa Mudik Nataru 2025/2026
    Anjar Leksana . 26 Des, 2025
  • Kaleidoskop 2025: Teknologi Hybrid Makin Merakyat, Tawaran Model Makin Beragam
    Kaleidoskop 2025: Teknologi Hybrid Makin Merakyat, Tawaran Model Makin Beragam
    Setyo Adi Nugroho . 26 Des, 2025
  • Ford Everest XLT Next-Gen: Varian Tengah yang Serbaguna
    Ford Everest XLT Next-Gen: Varian Tengah yang Serbaguna
    Muhammad Hafid . 26 Des, 2025
  • Review Kabin Volkswagen ID.Buzz Bozz Edition: Definisi Kemewahan 'Silent Luxury' untuk Para Bos
    Review Kabin Volkswagen ID.Buzz Bozz Edition: Definisi Kemewahan 'Silent Luxury' untuk Para Bos
    Anindiyo Pradhono . 23 Des, 2025
  • Kijang Lovers, Pilih Toyota Innova Reborn 2.4 Diesel atau Zenix 2.0 G CVT?
    Kijang Lovers, Pilih Toyota Innova Reborn 2.4 Diesel atau Zenix 2.0 G CVT?
    Anjar Leksana . 23 Des, 2025
  • 5 Merek Mobil Baru yang Ramaikan Pasar Indonesia Sepanjang 2025
    5 Merek Mobil Baru yang Ramaikan Pasar Indonesia Sepanjang 2025
    Anjar Leksana . 22 Des, 2025
  • 5 Hal yang Bikin Kijang Innova Reborn 2.4 Diesel Masih Laku di Indonesia
    5 Hal yang Bikin Kijang Innova Reborn 2.4 Diesel Masih Laku di Indonesia
    Anjar Leksana . 19 Des, 2025
  • Cara Mengoptimalkan EV untuk Perjalanan Keluarga
    Cara Mengoptimalkan EV untuk Perjalanan Keluarga
    Setyo Adi Nugroho . 24 Des, 2025
  • Kondisi Ban Mobil Jadi Hal Penting saat Perjalanan Mudik Nataru Musim Hujan
    Kondisi Ban Mobil Jadi Hal Penting saat Perjalanan Mudik Nataru Musim Hujan
    Anjar Leksana . 24 Des, 2025
  • Jelang Libur Akhir Tahun, Simak Tips Maksimalkan Bepergian dengan Mobil Hibrida
    Jelang Libur Akhir Tahun, Simak Tips Maksimalkan Bepergian dengan Mobil Hibrida
    Setyo Adi Nugroho . 19 Des, 2025
  • Beberapa Langkah Perawatan Aki di Kendaraan Elektrifikasi
    Beberapa Langkah Perawatan Aki di Kendaraan Elektrifikasi
    Setyo Adi Nugroho . 25 Okt, 2025
  • Memasuki Musim Hujan, Waspada Risiko Aquaplaning Saat Berkendara
    Memasuki Musim Hujan, Waspada Risiko Aquaplaning Saat Berkendara
    Setyo Adi Nugroho . 16 Okt, 2025
  • Test Drive Bentley Continental GT PHEV: Grand Tourer Atletis Memasuki Era Elektrifikasi
    Test Drive Bentley Continental GT PHEV: Grand Tourer Atletis Memasuki Era Elektrifikasi
    Wahyu Hariantono . 04 Des, 2025
  • Test Drive Wuling Darion PHEV: MPV Keluarga Irit, Bisa Tempuh 1.200 Km Tanpa Isi Ulang!
    Test Drive Wuling Darion PHEV: MPV Keluarga Irit, Bisa Tempuh 1.200 Km Tanpa Isi Ulang!
    Ardiantomi . 20 Nov, 2025
  • Test Drive Offroad Chery J6T: Traksi Brutal iWD Tembus Batu, Lumpur, dan Genangan Dalam
    Test Drive Offroad Chery J6T: Traksi Brutal iWD Tembus Batu, Lumpur, dan Genangan Dalam
    Muhammad Hafid . 17 Nov, 2025
  • First Drive All New Honda Prelude: Senyaman Civic Hybrid, Sestabil Type R!
    First Drive All New Honda Prelude: Senyaman Civic Hybrid, Sestabil Type R!
    Bangkit Jaya Putra . 10 Nov, 2025
  • First Drive Changan Lumin L DC: Proporsional untuk Mobilitas Harian di Kota
    First Drive Changan Lumin L DC: Proporsional untuk Mobilitas Harian di Kota
    Anjar Leksana . 07 Nov, 2025