Ineos Grenadier, Lahirkan Kembali Land Rover Defender Klasik
LONDON – Ineos. Mungkin Anda lebih kenal nama ini sebagai perusahaa petrokimia. Tapi divisi Ineos Automotive punya gawean. Mereka tengah menggarap Ineos Grenadier 4x4, sebuah mobil serba bisa. Mobil pertama mereka ini tampil mirip gaya klasik Land Rover Defender.
Grenadier secara garis besar berusaha menyerupai persis Defender. Hanya saja tersemat beragam detail pembeda. Interpretasi ikon 4x4 Inggris ini merupakan ide dari founder Ineos, Sir Jim Ratcliffe. Sebagai pemuja Land Rover Defender versi lampau, ia berniat melanjutkan produksi setelah Defender disuntik mati pada Januari 2016. Namun upaya itu gagal karena Jaguar Land Rover tidak mau menjual peralatan atau desain kepada Ratcliffe. Tidak menyerah, menciptakan versi lain diambil sebagai jalan keluar.
Untuk itu Ineos Automotive dibentuk. Toby Ecuyer, seorang desainer superyacht, ditunjuk memimpin tim desain. Sementara mantan chemical engineer Dirk Heilmann menjabat sebagai CEO Ineos Automotive. Tugasnya adalah menciptakan paket mekanikal bersama para insinyur di fasilitas Magna Steyr, Graz, Austria.
“Idenya sederhana. Kami merancang desain mobil 4x4 yang modern, fungsional, dan tangguh, serta berfokus pada fungsinya,” kata Toby Ecuyer, Head of Design, INEOS Automotive. “Desain yang mudah dimengerti, tanpa kerancuan terhadap peran Grenadier dalam kehidupan. Hadir untuk memenuhi semua kebutuhan Anda. Tanpa fitur yang tidak perlu. Teknik rekayasa dan produksi modern memastikan Grenadier tangguh, namun kami tetap mempertahankan esensi untuk menciptakan kendaraan serbaguna yang mampu bertahan diterpa waktu.”
Baca juga: Range Rover Berpintu Dua Dihidupkan Kembali oleh Desainer Niels van Roij
Desain
Hasilnya, siluet ikonik mengotak Ineos Grenadier persis menyerupai Defender. Tapi kalau ditilik lagi lebih detail, Grenadier menunjukkan ciri tersendiri. Di wajah jelas membedakan, terutama pada komposisi grille dan lampu. Seperti mengadopsi topeng memanjang, berisi empat sumber cahaya lingkaran yang diposisikan sejajar. Dipastikan LED karena seolah sudah menjadi standar masa kini untuk mengenakan penerangan dioda.
Lalu pada detail pahatan tubuh, sekilas mungkin tampak persis. Tapi ternyata, kesamaan itu hanya sampai di shoulder line, menggaris tegas dari depan ke belakang. Lekuknya berbeda. Ecuyer membentuk kurvatur pada berbagai permukaan dan tekukan panel dan sehingga menciptakan kesan modern.
Bagian Atap
Ada pula ciri lain yang membuat Grenadier terlahir dengan segudang kepraktisan. Bagian atap bisa dimanfaatkan untuk mengangkut barang tanpa perlu memasang roof rack tambahan. Lalu, garis hitam di bagian pintu dan di bawah kaca baris ketiga bukan sekadar hiasan. Disebut “utility rails”, komponen ini berguna sebagai rel dudukan, untuk lampu eksternal saat camping misalnya. Juga di buritan, komposisi dua pintu terpisah memudahkan pengguna mengakses kompartemen peralatan – tidak perlu membuka pintu utama dengan dudukan ban cadangan.
Belum ada bocoran mengenai rancangan kabin karena masih dalam tahap finalisasi. Namun dijelaskan tidak akan kuno dan ketinggalan jaman, tetap mengusung teknologi konektivitas dan layar monitor.
Baca juga: Range Rover Fifty Dirilis Sebagai Perayaan Eksistensi Setengah Abad
Mesin
Jantung enam silinder bensin dan diesel termutakhir dari BMW menjadi senjata Ineos Grenadier. Lalu, distribusi putaran ke roda menjadi tanggung jawab transmisi otomatis ZF delapan percepatan. Banyak probabilitas output kalau mengacu aplikasi BMW, mulai dari 265 PS (261 bhp) hingga 406 PS (400 bhp).
Meski performa di atas kertas bakal terkesan hebat di aspal, prioritas utama tetaplah kapabilitas off-road. Grenadier menganut rancang bangun body-on-frame disokong suspensi rigid live axle beserta coil spring. Terdengar usang, tapi racikan ini memang sudah terbukti tangguh di segala medan.
Peluncuran
“Proyek Grenadier dimulai karena ada celah pasar yang diabaikan oleh banyak produsen, yaitu kendaraan off-road serbaguna. Kesempatan ini memberi kami cetak biru teknis untuk mobil 4x4 yang tangguh, tahan banting, dan bisa diandalkan untuk menghadapi medan paling sulit di dunia. Komponennya juga harus dipertimbangkan. Seperti yang akan Anda lihat hari ini, Toby dan timnya berhasil mempersembahkan desain yang khas sekaligus serbaguna,” kata Sir Jim Ratcliffe, Chairman INEOS.
Sudah dibocorkan bukan berarti akan meluncur dalam waktu dekat. Diperkirakan baru 18 bulan lagi ia mengaspal. Saat ini Ineos tengah melakukan serangkaian pengujian serta membangun dua pabrik baru. Satu di Portugal untuk pembuatan sasis dan satu lagi di South Wales sebagai tempat perakitan akhir. (Krm/Raju)
Sumber: Ineos, Autocar UK
Artikel Unggulan
- Terbaru
- Populer
Artikel yang direkomendasikan untuk anda
Mobil Unggulan
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Artikel Mobil dari Carvaganza
Artikel Mobil dari Oto
- Berita
- Artikel Feature
- Advisory Stories
- Road Test