Ini 3 Produk Suzuki Yang Masih Laris di Pasar Ekspor
JAKARTA – Pandemi corona (COVID-19) berdampak parah pada banyak sektor industri, termasuk otomotif. Sejak Maret hingga Mei lalu, penjualan kendaraan di Indonesua merosot tajam. Namun, PT Suzuki Indomobil Motor (SIM) mengumumkan adanya pertumbuhan yang signifikan dari sektor ekspor Completely Built Up (CBU).
Suzuki menyebutkan selama Januari hingga Mei 2020, pertumbuhan ekspor mobil CBU Suzuki lebih tinggi 22% dibanding tahun sebelumnya. Hal ini membuat ekspor Suzuki secara keseluruhan tumbuh di saat neraca ekspor industri otomotif turun.
Keberhasilan PT Suzuki Indomobil Motor tersebut dikarenakan permintaan ekspor yang besar dari negara tetangga. Dari beberapa produk yang diekspor oleh Suzuki, tiga produk andalannya berhasil memberikan kontribusi terbesar dalam peningkatan di tengah masa pandemi ini.
“Sebetulnya kami optimistis pertumbuhan ekspor mobil CBU Januari-Mei bisa lebih tinggi dari 22%. Tapi mengingat saat ini kita dihadapkan pada pandemi COVID-19 dan penurunan produktivitas dari berbagai sektor, angka itu adalah sebuah pencapaian positif. All New Ertiga dan New Carry masih menjadi lini produk yang memberikan kontribusi tertinggi, disusul XL7 yang mendorong ekspor Suzuki tumbuh secara positif,” kata Aris Yuliyantoro, Assistant Dept. Head Production Planning Control PT SIM.
Trio Laris
Ketiga produk yang menjadi andalan antara lain adalah Suzuki Ertiga, New Carry dan Suzuki XL7 yang belum lama diluncurkan di Jakarta. Suzuki Ertiga memberikan kontribusi ekspor sebesar 7.880 unit selama periode Januari sampai Mei 2020. Di periode yang sama Suzuki New Carry memberikan kontibusi sebesar 3.339 unit.
Sedangkan produk terakhir yang menjadi kontributor terbesar diberikan oleh Suzuki XL7. Produk yang baru diluncurkan pada beberapa waktu lalu di Jakarta, berhasil memberikan torehan positifnya dengan mengemas angka ekspor sebesar 2.169 unit selama periode Februari sampai Mei 2020.
Jika merujuk data Gaikindo, total ekspor yang dicatatkan Suzuki hingga saat ini adalah 14.479 unit. Mobil yang diekspor Suzuki lainnya dari Indonesia adalah APV dan dan Karimun Wagon R.
Aris mengatakan raihan ini membuat Suzuki optimistis. Sebagai informasi, di awal tahun, Suzuki menyebutkan target ekspor mereka di tahun ini adalah sebanyak 69.000 unit.
“Peningkatan ekspor ini membangun optimisme Suzuki untuk kembali beroperasi setelah menghentikan sementara kegiatan pabrik. Saat ini pasar internasional dalam masa pemulihan, dan untuk memenuhi permintaan ekspor, secara bertahap kami kembali berproduksi. Kami harap industri otomotif dan lainnya cepat pulih dan bangkit bersama agar bisa memberikan kontribusi positif untuk Indonesia,” kata Aris.
Catatan Ekspor 2019
Untuk pembanding, sepanjang 2019 Suzuki telah mengapalkan 66.433 unit mobil ke 52 negara tujuan, antara lain negara-negara di Asia, Afrika, Amerika Latin, Oseania, dan Karibia. Ekspor ini terdiri dari 26.820 unit completely knock-down (CKD) serta 39.613 unit completely built-up (CBU).
Kinerja ekspor itu ditopang oleh empat produk, yakni APV, All New Ertiga, Karimun Wagon R, dan New Carry. Kontribusi terbesar dipimpin oleh Ertiga dengan 27.318 unit CBU atau 41,1 persen dari total ekspor Suzuki, diikuti Karimun Wagon R yang berkontribusi 21.936 unit CKD atau 33 persen. Sementara itu, APV berkontribusi sebanyak 5.080 unit sedangkan New Carry yang baru rilis pada April tahun lalu mencatatkan ekspor dengan estimasi 7.213 unit. (Hrf/Raju)
Artikel Unggulan
- Terbaru
- Populer
Artikel yang direkomendasikan untuk anda
Mobil Suzuki Unggulan
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Artikel Mobil Suzuki dari Carvaganza
Artikel Mobil Suzuki dari Oto
- Berita
- Artikel Feature
- Road Test