Klub Moge DeBike Turing Midnight Ride ke Sariater
JAKARTA, 21 Agustus 2017 – Ada saja cara untuk melepaskan kepenatan dan rasa lelah bagi masyarakat di daerah perkotaan. Salah satunya adalah jalan-jalan ke daerah untuk melihat suasana yang berbeda dengan yang ada di daerah tempat tinggal.
Bagi penggila motor gede, salah satu cara untuk menghilangkan kepenatan dan mencari hiburan adalah dengan turing. Meskipun turing sebetulnya bukan untuk sekedar melepaskan kepenatan, melainkan sudah merupakan bagian dari jiwa bike enthusiast. Bikers akan senantiasa turing kapan pun mereka mau.
Tapi, tema turing yang diangkat klub penggila moge DeBike yang berbasis di Depok, Jawa Barat, ini cukup unik. Mereka melakukan turing pada malam hari dan menyebutnya “Midnight Ride”. “Kami sengaja turing pada tengah malam karena kalau siang hari jalanan cukup padat sehingga menyulitkan ruang gerak kami. Kalau malam hari, traffic tidak padat bahkan lancar sehingga ruang gerak kami agak bebas,” ujar Soni, salah seorang peserta turing.
“Memang resikonya ngantuk dan dingin, tapi kita juga tidak terlalu ngoyo. Kalau merasa ngantuk kita istirahat karena urusannya kan dengan keselamatan. Bagi kami, keselamatan di jalan raya adalah nomor satu,” ujar Soni yang juga punggawa bengkel Motorage di Jalan Juanda, Depok tersebut.
Rombongan turing yang terdiri dari 15 peserta berkumpul pada Jumat malam (4/8) di Motorage. Motor yang digunakan beragam, tidak fokus pada satu merek di antaranya Ducati, Harley, Kawasaki Ninja, BMW, Triumph dan lain-lain. Tujuannya adalah kawasan wisata Sariater di Bandung.
Selang satu jam kemudian setelah ngumpul, ke-15 rider yang tergabung dalam klub DeBike langsung meluncur. Keberangkatan mereka ke Sariater dibarengi oleh mobil storing plus mekanik tambahan untuk berjaga-jaga di jalanan.
Angin dingin tengah malam menyelinap ke sela-sela jaket riding, membuat badan terasa sejuk. Para rider akan merasakan ini selama hampir lima jam ke depan dengan menempuh jarak lebih dari 250 km dari Depok menuju Sariater. Namun, traffic yang tidak begitu ramai membuat perjalanan lebih menyenangkan karena para rider bisa menjaga konsistensi kecepatan.
Memang kegelapan cukup menghambat, tapi justru disitu tantangannya. Para rider dituntut harus bisa tetap konsentrasi dan fokus pada pengendaraan. Angin dingin dan suara berat dari mesin motor yang bersahutan justru menjadi musik merdu, dirijennya adalah alam.
Dari Depok para rider mengarah ke Bogor lalu masuk Puncak dan Cianjur. Di Puncak sempat istirahat sejenak menikmati malam yang pekat sambil ngobrol ngalor ngidul. Perjalanan masih sangat jauh, baru setengah jalan pun belum. Namun mengistirahatkan diri itu penting.
Setelah istirahat, rombongan gas lagi menuju Cianjur, kemudian Padalarang dan Lembang sebelum akhirnya finish di Sariater. Masuk Cianjur, rasa kantuk mulai sedikit menyerang namun rider bisa bertahan karena mereka sudah punya lokasi istirahat yang cukup ciamik untuk rombongan di Padalarang. Istirahat di Padalarang lumayan lama, sehingga rombongan bisa menutup mata sejenak sebelum melanjutkan perjalanan menuju Lembang dan.
Saat beristirahat di Padalarang, diisi dengan minum kopi, teh dan bahkan wedang jahe. Pokoknya yang hangat-hangat. Ada beberapa anggota rombongan yang makan untuk mengisi perut yang keroncongan. Rombongan sudah melewati setengah perjalanan, tinggal setengah lagi. Alhamdulilah lalu lintas pada dinihari sangat lengang sehingga waktu tempuh bisa diprediksi.
Akhirnya, kami masuk Lembang menjelang subuh dan finish di Sariater pukul 6.00. Lengkap sudah perjalanan kami yang sangat menyenangkan, tinggal rombongan memikirkan pulangnya saja. Pulang tinggal pulang, yang pasti akan senikmat perjalanan perginya. Kami nikmati Sariater dengan mancing, tidur sepuasnya dan jalan-jalan.
EKA ZULKARNAIN
Artikel Unggulan
- Terbaru
- Populer
Artikel yang direkomendasikan untuk anda
Motor Unggulan
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Artikel Motor dari Oto
- Berita
- Artikel Feature
- Advisory Stories
- Road Test