Mengenal Bahaya Aquaplanning
JAKARTA – Seorang teman bercerita pernah mengalami hal mendebarkan ketika berkendara saat hujan. Ia bercerita tengah melintasi jalan tol Ketika hujan deras turun. Tiba-tiba ia merasakan mobilnya tidak bisa dikendalikan. “Seperti melayang,” cerita dia pekan lalu. Apa yang dialami si teman, bahasa teknisnya disebut aquaplanning atau hydroplaning. Ini adalah kondisi ban mobil yang kehilangan penapakan (traksi) pada permukaan jalan saat melintasi genangan air.
Apa penyebabnya? Seperti dikutip dari laman pabrikan ban Pirelli, gejala ini muncul ketika kombinasi dari kecepatan, keausan ban, tekanan ban yang tidak tepat, atau ketinggian air di atas rata-rata, sehingga membuat ban kehilangan pijakannya. Intinya, lapisan air menciptakan barikade antara jalan dan ban mobil Anda. Barikade air ini dapat membuat Anda kehilangan traksi dan meluncur bebas di atas permukaan air.
Ketika hujan, ban mobil yang terawat kondisinya dapat terhindar dari aquaplaning karena bunga ban mampu membelah air dan membuangnya dari permukaan ban dengan baik. Akan tetapi jika ban mobil Anda dalam kondisi tidak terawat dan “botak”, dan Anda mengendarai mobil dalam kecepatan kurang dari 50 km/jam, aquaplaning dapat saja terjadi. Demikian pula dengan ban mobil yang tekanan anginnya tidak tepat.
Pada saat mobil melajut pada kecepatan tinggi (70 km/jam atau lebih), genangan air di depan ban mobil Anda membuat bantalan air sehingga mengakibatkan hilangnya traksi sehingga dapat membuat mobil tergelincir.
Cara Menghindari
Agar hal semacam itu tidak terjadi, Anda harus dapat mengurangi kecepatan mobil saat melintasi genangan air. Selain itu, jangan lupa untuk selalu memeriksa tekanan angin ban mobil anda sebelum berkendara. Pastikan bahwa tekanan ban mobil anda tidak lebih dan juga tidak kurang. Selain itu, jangan lupa untuk selalu menyesuaikan tekanan angin ban mobil sesuai standarisasi pabrikan.
Di sisi lain, para manufaktur ban secara berkesinambungan menciptakan teknologi ban yang membuat Anda aman berkendara di saat hujan deras. Namun, ban yang bagus tidak cukup untuk menyelamatkan kita.
Apa yang Harus Dilakukan Jika Mengalami Aquaplaning?
Pertama, Anda harus tetap tenang dan berkonsentrasi. Pilih gear netral untuk trasmisi manual dan otomatis, jangan tekan pedal kopling untuk mobil bertransmisi manual. Nyalakan lampu hazard, pegang kemudi dengan kuat dan arahkan ke posisi aman. Hindari mengerem atau berakselerasi. Cek pandangan ke belakang mobil melalui kaca spion.
Jangan pula menekan rem karena mobil Anda akan kehilangan kontrol. Anda juga tidak diperbilehkan untuk memutar kemudi seketika. Genggap kemudi dengan erat dan sekali lagi, jangan putar kemudi. Angkat kaki Anda dari pedal gas hingga mobil memelan dan kemudi kembali normal. Jika mobil Anda tidak memiliki ABS, lakukan pengereman dengan teknik memompa. Sebaliknya, jika mobil Anda memiliki ABS, maka tekan rem secara normal; komputer akan meniru gerakan/aksi memompa untuk menghentikan mobil.
Ikuti mobil di depan Anda. Mobil yang melintas di depan Anda akan secara otomatis menyibak genangan air. Manfaatkan ketinggian air yang berkurang sementara untuk melaju aman. (Reza/Raju)
Sumber: Pirelli
Artikel Unggulan
- Terbaru
- Populer
Artikel yang direkomendasikan untuk anda
Mobil Unggulan
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Artikel Mobil dari Carvaganza
Artikel Mobil dari Oto
- Berita
- Artikel Feature
- Advisory Stories
- Road Test