Royal Enfield Moto Himalaya 2017, Melihat Yak Dari Dekat
LEH, 11 Agustus 2017 – Perjalanan Special Duty editor Motovaganza, Ariya Sradha yang mengikuti Moto Himalaya 2017, mulai menemukan rute menantang. Mulai dari jalan tanah dan kerikil juga ada sungai. Ini ceritanya.
Pada Selasa, 8 Agustus 2017, kami melakukan perjalanan menuju Pangong Tso. Tso dalam bahasa lokal berarti danau. Jadi kami menuju Danau Pangong dengan rute yang lumayan jauh yaitu 165 km. Rutenya dari Leh – Changla Pass – Tsang Tse – dan Pangong Tso.
Perjalanan cukup melelahkan karena banyak yang masih banyak perbaikan di jalan utama dan berbatuan serta berpasir. Gokil sih emang kalau pakai motor model Royal Enfield Bullet 500. Hehehehe...
Ada yang asik buat saya kali ini. Saya bisa dari dekat melihat Yak dan kuda liar. Kalau melihat kuda mungkin sudah biasa, nah melihat Yak dari dekat tentunya hal yang baru bagi saya.
Yak, dalam bahasa Latin (Bos grunniens) adalah sejenis sapi yang banyak ditemukan di Tibet dan wilayah sekitar Himalaya di Asia Tengah. Yak liar mempunyai tinggi sekitar dua meter yang gampang dikenal dengan bulunya yang panjang untuk melindungi mereka dari kedinginan.
Yak liar umumnya berwarna hitam atau coklat. Mereka banyak dimanfaatkan untuk susu dan dagingnya. Susunya sendiri berwarna merah jambu. Selain itu, mereka juga digunakan untuk mengangkut barang melewati medan-medan yang berat seperti pegunungan.
Jalan setelah dari Changla Pass menuju Tang Tse hanya sebagian kecil yang beraspal, aspal berlubang, sebagian besar berbatuan dan berpasir.
Di Pangong Tso kami betistirahat sebentar untuk makan siang meski jam sudah menunjukkan waktu sekitar pukul 14.30-an. Tempat makan berupa kedai. Namun cukup asik karena lokasinya berada di tepi Danau Pangong. Saya juga sempat berfoto dengan pemilik kedai makan.
ARIYA SRADHA (LEH)
Artikel Unggulan
- Terbaru
- Populer
Artikel yang direkomendasikan untuk anda
Motor Unggulan
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Artikel Motor dari Oto
- Berita
- Artikel Feature
- Advisory Stories
- Road Test