Strategi dan Pendekatan Toyota Multi-pathway Strategy dalam Mewujudkan Netralitas Karbon

Toyota mencanangkan multi-pathway strategy untuk mencapai netralitas karbon. Pergerakannya dari berbagai arah dan pendekatan, untuk berkontribusi semaksimal mungkin mewujudkan visi itu. Dan berkontribusi membantu pemerintah dalam percepatan elektrifikasi di Indonesia.

Rencana yang sudah berjalan salah satunya adalah EV Smart Mobility. Proyek besar menciptakan ekosistem kendaraan listrik, terealisasi di kawasan-kawasan wisata ternama seperti Nusa Dua, Bali, dan wilayah Danau Toba serta Pulau Samosir, Sumatra Utara. Ini merupakan contoh konkret solusi mobilitas Toyota dalam mendukung pemanfaatan teknologi elektrifikasi bagi masyarakat luas. Sekaligus sebagai bentuk mewujudkan komitmen Toyota menciptakan Mobility Happiness for All.

EV Smart Mobility dimulai pertama kali di The Nusa Dua, Bali, Maret 2021 lalu. Total 30 unit kendaraan bisa digunakan oleh masyarakat dan turis. Terbagi atas tiga line up yang terdiri dari Toyota COMS sebanyak 20 unit dan lima unit C+Pod. Sementara model hybrid diwakili Prius PHEV. Proyek ini menerapkan green dan renewable energy. Kebutuhan listrik shelter atau stasiun tempat pengisian ulang baterai telah disokong panel surya.

Proyek di Bali berjalan sukses. Sejak tahun lalu, telah dinikmati lebih dari 1.300 pengguna dengan total pemakaian 91.501 kilometer. Kalau dihitung jumlah emisi CO2 dihasilkan, hanya sebanyak 94 ton dari mobil jenis Battery Electric Vehicle (BEV) dan Plug-in Hybrid Vehicle (PHEV). Perbedaan sangat jauh jika dibandingkan kendaraan konvensional yang mampu menghasilkan 13 ton. Terbukti mampu mengurangi emisi CO2 sebanyak 66%.

Proyek EV Smart Mobility berlanjut ke obyek wisata Danau Toba, Sumatra Utara, Juli 2022. Lini penggerak listrik Toyota disediakan di kawasan Pulau Samosir yang merupakan destinasi populer wisatawan lokal maupun mancanegara. Masyarakat dan turis bisa menggunakan kendaraan elektrifikasi untuk mengelilingi pulau seluas 630 km2.

Tersedia 10 unit mobil listrik Toyota C+Pod dan 1 unit Prius PHEV. Pengalaman menggunakannya serbadigital. Mulai dari pemesanan, pembayaran hingga mengaktifkan unit, semua hanya memakai smartphone. Infrastruktur pendukung berupa stockyard, stasiun pengisian listrik dan sub station disediakan. Semuanya terintegrasi agar 10 rute destinasi dapat dilintasi dengan aman.

Upaya nyata lainnya, Toyota akan terus melengkapi lini kendaraan elektrifikasi. Termasuk pilihan teknologi Hybrid Electric Vehicle (HEV), Plug-in Hybrid Vehicle (PEV) dan Battery Electric Vehicle (BEV). Di GIIAS 2022, pengunjung bisa melihat itu semua. Bahkan ada satu model listrik murni yang baru diperkenalkan perdana, yaitu Toyota bZ4X. Menjadi bintang selain rangkaian model elektrifikasi lain seperti, Corolla Cross HEV, Camry HEV, Corolla Altis HEV, C-HR HEV, Prius PHEV dan C+Pod.

"Toyota sepenuhnya mendukung langkah positif Pemerintah Indonesia dalam hadirkan kendaraan elektrifikasi sebagai upaya mendukung pemenuhan komitmen dalam pengurangan emisi karbon di Indonesia. Hal ini direalisasikan dengan menghadirkan berbagai pilihan komplit teknologi kendaraan elektrifikasi Toyota, termasuk mempertunjukkan Toyota bZ4X sebagai komitmen kami untuk lebih banyak memberikan pilihan kendaraan ramah lingkungan dan sebagai langkah awal dalam memperkenalkan lebih banyak lagi pilihan Battery EV di Indonesia kedepannya," kata Henry Tanoto, Vice President Director PT Toyota-Astra Motor (TAM).

Toyota berencana terus menambah pilihan kendaraan elektrifikasi. Serta tak berhenti melakukan upaya popularisasi teknologi ini. Tahun ini juga Toyota akan mulai memproduksi kendaraan elektrifikasi berteknologi Hybrid secara lokal untuk pertama kalinya.

"Sebagai perusahaan mobilitas yang berkomitmen untuk Produce Happiness for All, kedepannya kami akan terus menambah pilihan kendaraan elektrifikasi, serta berupaya untuk terus mempopulerkan dan mengedukasi masyarakat melalui berbagai program yang terkait dengan lineup elektrifikasi kami. Harapannya, masyarakat dapat lebih memahami dan turut berkontribusi dalam mendukung pemerintah mencapai netralisasi karbon di Indonesia," tambah Henry. (ADV)