Toyota sepertinya tidak mau ketinggalan momentum elektrifikasi di Indonesia. Setelah sukses dengan Veloz bermesin bensin konvensional, tahun depan disebut-sebut bakal hadir varian hybrid. Kehadiran MPV elektrifikasi ini bukan hanya memperluas portofolio Toyota, tapi juga mengisi ceruk pasar yang semakin identik dengan efisiensi dan kenyamanan keluarga. Dengan status sebagai Hybrid Electric Vehicle (HEV), Veloz baru diharapkan sanggup memberi konsumsi bahan bakar lebih irit dan emisi gas buang lebih rendah.
Sinyal kehadiran Veloz hybrid diperkuat oleh pernyataan langsung Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), Nandi Julyanto. Ia menuturkan, tingkat efisiensi MPV anyar itu bisa mendekati Yaris Cross Hybrid. “Efisiensi bahan bakar lebih baik (dibanding varian bensin, red). Kira-kira hampir mirip dengan Toyota Yaris Cross HEV,” jelasnya ketika ditemui beberapa pekan lalu di Jakarta Utara. Jika benar demikian, tentu menarik. Sebab Yaris Cross HEV yang sudah lebih dulu dijual terbukti hemat bahan bakar saat diuji coba di kondisi jalanan nyata.
Bagi Toyota, menghadirkan Veloz HEV bukan pekerjaan sulit. Pabrikan punya fleksibilitas platform TNGA dan DNGA yang bisa diadaptasi ke berbagai model, termasuk hybrid. Bahkan, mesin dan transmisinya kemungkinan besar berbagi dengan Yaris Cross HEV. Sebagai informasi, basis Veloz dan Avanza reguler sama-sama memakai mesin seri 2NR.
Diperkirakan Veloz Hybrid akan menggendong mesin 2NR-VEX 1.500 cc, empat silinder segaris, DOHC Dual VVT-i. Unit ini bekerja sama dengan motor listrik lewat teknologi Toyota Hybrid System generasi II. Secara teori, mesin konvensional menghasilkan 91 PS dan 120 Nm, sementara motor listrik menambah tenaga hingga 80 PS dan 141 Nm. Seluruh output disalurkan ke roda depan melalui transmisi e-CVT, dengan dukungan baterai lithium-ion.
Sebagai perbandingan, OTO.com pernah melakukan pengujian jarak jauh terhadap Yaris Cross HEV. Mobil dibawa menempuh perjalanan mudik 420 km dengan kondisi lalu lintas padat, bahkan sering merayap hingga 10 jam. Hasilnya, konsumsi BBM mencapai 18,12 km/liter dengan metode full to full. Padahal mobil hanya dipakai dalam mode Normal, tanpa upaya khusus untuk hemat bensin.
Pada perjalanan pulang yang lebih lancar, hasilnya makin mengejutkan. MID mencatat efisiensi 24 km/liter, sementara metode full to full menunjukkan 25 km/liter. Angka ini bisa jadi gambaran seberapa irit nantinya Veloz HEV. Tentu ada variabel lain yang ikut menentukan, mulai dari bobot kendaraan, rasio tenaga terhadap berat, hingga gaya mengemudi. Tapi secara umum, klaim bahwa Veloz hybrid bakal mendekati Yaris Cross HEV terasa cukup realistis.
Menariknya, rumor soal Veloz HEV bukan sekadar kabar burung. Berdasarkan data PKB Samsat Jakarta, model ini sudah tercatat dengan dua varian. Pertama, kode W102RE-LBVFJ 1.5 Q HV CVT dengan NJKB Rp264 juta. Varian kedua lebih lengkap dengan fitur Toyota Safety Sense (TSS), berkode W102RE-LBVFJ 1.5 Q HV CVT TSS, memiliki NJKB Rp284 juta.
Jika Toyota Astra Motor (TAM) mampu meracik harga jual on the road yang kompetitif, Veloz HEV berpotensi menjadi opsi menarik. Apalagi saat ini pasar Tanah Air juga dipenuhi pabrikan Cina yang agresif menawarkan kendaraan hybrid dengan banderol relatif terjangkau.
Kehadiran Veloz Hybrid jelas menambah warna baru di segmen MPV. Ia menyasar konsumen keluarga yang mencari mobil irit, ramah lingkungan, sekaligus tetap fungsional sebagai kendaraan harian. Dengan basis teknologi yang sudah terbukti di Yaris Cross HEV, Veloz Hybrid berpeluang kuat menjadi primadona baru Toyota di pasar Indonesia. Tinggal tunggu bagaimana banderol resminya saat dirilis tahun depan. (ALX)
Baca Juga:
Astra Daihatsu Motor Berhasil Cetak 9 Juta Kendaraan Selama Berkiprah di Indonesia
New XL7 Hybrid Alpha Kuro Sudah Tersedia di Seluruh Diler Resmi Suzuki Tanah Air
Chery Tiggo 9 CSH Tunjukkan Ketangguhan di Uji Tabrak Ekstrem Afrika Selatan
Hak Cipta © Zigwheels 2014-2025. Semua Hak Cipta Dilindungi.