Deretan Naked Bike yang Tampil Memukau pada 2020

Kawasaki Z900

Penikmat motor setang telanjang di Indonesia tak ubahnya kaum minoritas. Bukan hanya kalah lini, harga yang ditawarkan pun terbilang mahal. Belum lagi soal pengoperasian, tidak seefektif produk berkopling basah. Meski begitu, tak lantas membuat pemegang merek urung menawarkannya kepada khalayak. Tahun ini saja, beberapa produk sudah dirilis para pemegang merek. Berikut kaleidoskop peluncuran naked bike sepanjang 2020.

Yamaha MT-09 2020

Di tengah pandemi COVID-19, PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) justru merilis Yamaha MT-09 2020. Naked bike berstatus big bike ini datang menggantikan model usang yang sudah hadir sejak 2015 silam. Secara desain jelas berbeda meski tema dari sang 'Master of Torque' masih dipertahankannya. Namun terdapat penguatan karakter semisal ubahan pada bentuk lampu depan. Meski lebih menimalis, sorot tegas tetap tersaji via sematan empat buah LED di penerangan utama tersebut.

Disebut pihak produsen, bentuk ini terinspirasi dari Yamaha MT-10, selaku pemilik strata paling atas naked bike Yamaha. Pembeda lain juga terlihat dari bentuk lampu sein. Bukan lagi bersanding mengapit lampu depan, melainkan sudah bersarang di area di sebelah radiator. Di sekitarnya pun kini terdapat pelindung (cover) untuk sistem pendinginnya itu.

Teruntuk setang, masih tetap sama dan tinggi layaknya kemudi ala street fighter. Pun bentuk cover tangki bensin dan airscoop. Hanya ada sedikit ubahan yakni decal bertulis MT-09, menjadi lebih kecil dari si pendahulu. Sementara perbedaan besar lain bisa dirasakan pada area buritan. Lampu belakang, khususnya sein tidak lagi terpisah (sebelumnya berlokasi di sepatbor). Pada MT-09 2020, sinyal itu sudah menyatu dengan bodi belakang, mendampingi lampu rem jenis diode.

Hal itu menjadi pembeda utama antara MT-09 baru dan lama. Sementara pada jantung mekanik, tetap bergantung kepada racikan mesin tiga silinder crossplane crankshaft yang konon hasil adopsi dari Yamaha M1 (motor balap MotoGP). Dengan racikan crank pin 120 derajat, bore x stroke: 78,0 x 59,1 mm dan rasio kompresi: 11,5:1, membuat mesin 847 cc sanggup melontarkan ouput 113,4 Hp/10.000 rpm dan 87,5 Nm/8.500 rpm.

Pengendara bisa mengeksplorasi performa MT-09 secara berjenjang dengan memanfaatkan fitur mode berkendara (D-Mode). Terdapat tiga setelan, mulai dari Mode Standard. Dapat dimanfaatkan untuk menempuh perjalanan dengan ragam kondisi jalan. Lalu Mode A, dipakai jika pemilik ingin mengeksploitasi kebuasan mesin, terutama di putaran mesin bawah hingga menengah. Jikapun merasa Mode Standard maupun Mode A kepalang liar, sila alihkan ke Mode B. Inilah mode paling lembut dari kedua set up tadi.

Kinerja mode berkendara MT-09 juga diselaraskan melalui pengaplikasian sistem kontrol throttle bernama yamaha Chip Controlled Throttle. Secara umum, serupa teknologi Throttle by Wire, bertujuan mendapatkan bukaan gas dan output menjadi lebih presisi. Sistem tersebut kemudian bersanding pula dengan quick shifter. Dengan begitu, penunggang dapat melakukan perpindahan gigi tanpa harus menekan tuas kopling. Sayang, sematan ini masih berupa upshift alias untuk perpindahan gigi lebih besar saja. Walau begitu, pembeli MT-09 2020 tak perlu khawatir soal kinerja downshift. Memang ada sedikit effort - karena harus menekan kopling. Tapi, MT-09 sudah dilengkapi Assist & Slipper Clutch.

Dukungan buat pengendara juga dapat dilihat pada rancang bangun. Peredam guncangan depan ditopang fork upside down (USD) 41 mm dengan jarak main 137 mm. Di belakang tertanam suspensi tunggal travel 130 mm. Termasuk keselamatan karena ketersediaan Traction Control System (TCS) dan sistem pengereman ABS (antilock braking system). Keduanya memiliki tingkat pengaturan. Untuk konsumen di Indonesia, Yamaha MT-09 dijual Rp 290 juta on the road Jakarta - lebih mahal Rp 40 juta dari model pendahulu. Ia ditawarkan dengan tiga opsi warna yakni Ice Fluo, Icon Blue, dan Tech Black.

Sayang, di luaran malah sudah beredar Yamaha MT-09 2021. Di bagian muka, penerangan kuartet tak lagi dipakai. Melainkan berganti satu buah lampu LED projector , berukuran lebih besar. Lampu jenis serupa jua diaplikasinya pada bagian riting. Tak lagi bohlam seperti pemilik kode produksi 2020. Selebihnya, ada pahatan baru pada tubuh. Tetap menonjolkan karakter agresif.

Revolusi justru terjadi sepenuhnya di sektor mesin. Kubikasi enjin tiga silinder 847 cc membengkak jadi 890 cc. Soal output, sudah pasti meningkat dari versi sebelumnya. Dikatakan oleh Visordown, sekarang dia sanggup melontarkan daya sebesar 120 Hp (sebelumnya cuma 114 Hp). Sudah semestinya pula terjadi pada catatan momen puntir. Satu lagi, ia sudah kedapatan fitur quick shifter two-way - pengoperasian down shift dan upshift tanpa harus menekan tuas kopling. Besar kemungkinan, peluncuran MT-09 2021 menjadi molor di Indonesia, mengingat belum lama pula MT-09 2020 hadir.

Yamaha MT-07 2020

Fenomena ini pun sepertinya bakal terjadi untuk Yamaha MT-07 2021. Sementara di Indonesia, YIMM merilis MT-07 2020 bersamaan MT-09. Kendati begitu, ada satu catatan menarik lantaran inilah kali pertama YIMM menawarkan naked bike 700 cc itu kepada konsumen Tanah Air. Lepas penyajian fasad, bumbu-bumbu MotoGP ikut dijualnya lewat mesin berkonsep crossplane crankshaft. Mesin DOHC dua silinder berkapasitas 689 cc miliknya diklaim mampu melontar daya dan torsi masing-masing 73,7 Hp di putaran 9.000 rpm dan 68 Nm/6.500 rpm.

Berkat output tadi, pengendalian terhadap moge ini harusnya memadai. Rancang bangunnya tak intimidatif. Berdemensi total: 2.085 x 745 x 1.090 mm, jarak sumbu roda 1.400 mm dan memiliki bobot 183 kg. Ia akomodatif bagi pemilik tubuh 173 cm untuk menapakan kedua kaki dengan sempurna ke aspal. Ketinggian jok serta ground clearance-nya adalah 805 mm dan 140 mm. Secara keseluruhan, MT-07 masih layak dijadikan 'jembatan' bagi motoris yang baru naik ke segmen big bike.

Agak menyayangkan karena sokongan kaki-kaki terutama fork depan masih berupa teleskopik. Untung, selongsong peredam kejut itu berdiameter 41 mm dan punya penyetelan. Sama halnya pada suspensi belakang monoshock jenis link, kini ketambahan fitur pengatur rebound - dua hal baru yang tak ditemui pada MT-07 generasi sebelumnya. Keduanya lantas bertugas memberikan redaman dari ban berukuran 120/70-17 dan 180/55-17 (depan-belakang). Setiap roda dilengkapi cakram ganda 282 mm dan 245 mm. Dan, untuk penghenti laju terpasang sistem rem sensor (ABS).

Memang minim fitur untuk sebuah naked bike bermesin besar. Tapi, MT-07 hanya dipatok Rp 243 juta saja. Masih jauh lebih murah ketimbang salah satu kompetitor seperti Honda CB650R yang dilepas 292,2 juta. MT-07 jua disodorkan dalam tiga opsi kelir, terdiri dari Ice Fluo, Icon Blue dan Tech Black.

Yamaha XSR 155

Tak cuma lini penghias etalase CBU saja. Akhir 2019 lalu, Yamaha Indonesia sebenarnya meluncurkan naked bike anyar bertajuk XSR 155. Walau punya bekalan mesin serupa unit eksis, penawaran model satu ini jelas menggoda. Yap, apalagi jika bukan karena sosok retro-modern yang diusung. Maka itu, pamornya selaku naked bike anyar, mencuat tahun ini. Balutan tema klasik berpadu modernitas membuatnya punya nilai lebih untuk dipilih. Lampu bulat di depan maupun belakang, menggunakan penerangan LED. Lalu, informasi kendaraan yang dipresentasikan secara digital. Penunjuknya juga lengkap, dari posisi gear hingga semua aspek fundamental. Secara bersamaan, bentuknya tetap bergaya lama – bulat dibingkai besi.

Gaya lawas diterjemahkan melalui pemilihan setang gaya fatbar. Begitu jua dengan tangki bahan bakar dengan rancangan sedikit membulat. Ada lekukan tegas di bagian ujung, persis naked bike bergaya klasik. Mampu memuat 10 liter bahan bakar. Warnanya nampak seperti aluminium, namun nyatanya terbuat dari resin alias hanya cover. Unsur heritage ala jenama, difinalisasi via bentuk jok datar berwarna coklat atau hitam. Lengkap dengan jahitan bak potongan pada sepaket roti tawar.

XSR 155 mengusung rangka Delta Box yang dikenal sangat kuat. Cocok digunakan untuk menopang blok mesin, serta memberi kesan tangguh sekaligus bertotot. Sesuai konsep, tidak ada air shroud untuk mengisi area bawah tangki bensin. Hanya ada aksen kotak di ujung rangka dekat segitiga, agar tidak terlalu kosong.

Dia punya panjang 2.000 mm, lebar 805 mm dan tinggi 1.080 mm. Sumbu rodanya 1.330 mm. Memiliki ground clearance 170 mm dan tinggi tempat duduk 810 mm. Lumayan jenjang bagi tubuh 172 cm. Pun soal penempatan setang - lumayan jauh dari jangkauan tangan, sehingga memaksa pengendara agak membungkuk saat berkendara. Kaki-kakinya kekar lantaran memakai suspensi depan pakai upside down, swing arm model banana dengan single shock. Mengusung pelek racing berdiameter 17 inci, baik depan maupun belakang. Bentuk palangnya serupa dengan MT-15. Kedua rodanya dibalut ban tipe tubeless dual purpose, memiliki ukuran 110/70 depan dan 140/70 belakang. Rem depannya cakram, dijepit dengan kaliper 2 piston. Belakang juga sudah cakram, namun dikawal kaliper 1 piston - tanpa pengereman ABS.

Kebaruan jua dibawa XSR 155 dalam hal teknis. Mesin injeksi 155 cc SOHC berpendingin cairan, dengan teknologi VVA (Variable Valve Actuation) dipakai - pembuktian efektivitas mesin satu platform. Output maksimal juga sama persis dengan MT-15, 19 Hp/10.000 rpm dan torsi 14,6 Nm/8.500 rpm. Soal distribusi tenaga, gearbox 6-speed ditugaskan menyalurkan ke roda belakang. Perlu dicatat, terdapat Assist and Slipper Clutch pada komponen ini. Selain membuat kopling dan perpindahan gigi jadi ringan, proses downshift juga lebih halus. Gejala ban terkunci saat engine brake terminimalisir. Harga Yamaha XSR 155 terbaru adalah Rp 36,580 juta (OTR Jakarta).

Honda Rebel

Sepakat jika Anda mengatakan pabrikan berlambang Garpu Tala paling agresif soal peluncuran naked bike. Toh, salah satu kompetitor seperti Honda masih bertahan dengan senjata lama. Di laman situs khusus motor besar, naked bike yang diniagakan PT Astra Honda Motor (AHM) masih terdiri dari Honda CB 500 F dan CB 650 R edisi lama. Meski begitu, tetap ada produk baru dari kubu Sayap Kepak. Walau diklasifikasikan sebagai cruiser, toh Honda Rebel punya identifikasi naked bike dengan setang telanjangnya.

Pasca tiga tahun bertahan dengan model lama, Rebel kini hadir di Indonesia dengan wajah jauh lebih segar. Penerangan utama berupa daymaker, tetap identik. Tapi, jenis lampunya sudah LED. Penyegaran dituangkan pabrikan pada desain lampu belakang. Kini lebih pipih dan disejajarkan dengan sinyal belok (sein).

Bagian spidometer Rebel serbadigital jua disempurnakan, meski punya pahatan serupa model lama. Ukuran panel instrumen menjadi lebih besar. Penampang umum seperti indikator BBM, kecepatan, jam, ABS maupun engine check tetap tersedia. Bahkan tersedia panduan soal gear position. Menariknya lagi ditampilkan via LCD negatif dengan backlight biru. Atraktif dan informatif.

Jantung pacu Honda Rebel serupa dengan Honda CBR500R. Memakai mesin 471 cc 8 valve, DOHC, parallel twin-cylinder, liquid-cooled, dengan padu padan transmisi manual 6-percepatan. Cuma beda di pengaturan PGM-FI saja. Hasil pembakaran memberi tenaga maksimal 45 Hp pada 8.500 rpm dan torsi 43,6 Nm di 5.500 rpm. Ukuran bore dan stroke: 67 x 66,8 mm serta rasio kompresi 10,7:1.

Karakter output tersebut menerangkan, Rebel dibuat responsif pada putaran bawah hingga menengah. Umumnya karakter motor cruiser. Rebel generasi baru pun dibekali Assist and Slipper Clutch. Beda dengan pendahulunya, kinerja kopling kini jadi lebih ringan 30 persen. Tak cuma kemudahan peoperasian saat perpindahan transmisi.

Honda Rebel baru cocok jua cocok untuk pemula. Punya desain jok rendah, hanya 690 mm. Kompatibel untuk postur orang Indonesia, karena kaki mudah menapak dengan baik. Plus posisi pijakan kaki rileks -menawarkan sebuah sensasi yang umum ditemui pada cruiser racikan Harley-Davidson. Termasuk model stang tinggi dan lebar serta tangki bensin selevel dada pengendara. Soal handling, Honda Rebel punya nilai lebih karena bobotnya hanya 191 kg. Jauh lebih ringan ketimbang kuda besi asal negeri Paman Sam. Tinggal siapkan uang 169,2 juta (OTR Jakarta) jika meminati Honda Rebel 2020.

Kawasaki Z900 2020

Masih di bulan yang sama, PT Kawasaki Motor Indonesia (KMI) mengenalkan Kawasaki Z900 2020. Tak ada seremoni lantaran pemberitahuan tersebut hanya disebar via rilis. padahal, naked bike ini alami perubahan lumayan besar. Dimulai dari wajah, bentuk headlamp-nya kini sedikit pesek. Meski begitu tetap agresif, lantaran cover lampu model lama dengan garis dan sudut tajam masih dipertahankan. Di bagian dalam, penerangan LED menjadi terapan paling baru. Sama pula seperti lampu sein.

Tarikan tegas pun menyasar area shroud. Bagian ini dibuat lebih besar, namun tetap aerodinamis. Sementara kebaruan paling kentara adalah desain under cowl baru. Sedangkan bagian lain seperti cover engine justru dibuat simple.

Hal baru kedua Z900 2020 terletak pada penampang informasi kendaraan. Terdapat panel instrumen model TFT full colour, berukuran 10,9 inci. Layarnya bisa disetel sesuai keinginan, menjadi negative maupun positive display. Atau bisa juga di setel otomatis. Layar berubah seketika, mengikuti kondisi cahaya sekitar. Isinya serbadigital, ada posisi gigi, shift light, tripmeter, jam, RPM, serta indikator Eco, sebagai pemandu berkendara hemat bahan bakar.

Nah, terapan ketiga inilah yang menjadi awal kecanggihan Z900. Kini ia menyediakan fitur konektivitas gawai berbasis Bluetooth. Pemilik dapat mengetahui kondisi motor via aplikasi Kawasaki Own Rideology dari smartphone-nya.

Kebaruan sepertinya tak berdampak dari performa. Terlebih jika menilik bekalan mesin yang dirancang senada pendahulu - mesin DOHC berkonfigurasi 4-silinder 948 cc, bertenaga 123 Hp/9.500 rpm dan torsi maksimal 98,6 Nm di putaran 7.700 rpm. Namun, berkat pengaturan ulang clutch damper spring dan setting injeksi, akselerasi dan deselerasi jadi lebih halus. Pabrikan mengklaim ada sedikit ubahan pada komponen saluran buang. Konstruksi pre-chamber dan silencer dirancang ulang agar keluaran suaranya makin berisik. Bukan cuma lantang, sekarang si kuda besi pun sudah memenuhi standar emisi Euro 5. Dipenuhinya berkat peningkatan catalytic converter.

Sasis tubular serta swingarm telah diperkuat. Alhasil, berdampak pula pada pengaturan ulang suspensi depan maupun belakang. Sebagai penyempurna lantaran Z900 anyar kini kedapatan fitur mode berkendara. Terdapat 4 penyetelan: Sport, Road, Rain dan Manual untuk pengendara. Sajian ini kemudian dipadukan lagi dengan KTRC (Kawasaki Traction Control). Berfungsi mengontrol traksi roda belakang agar tidak selip.

Juga tak ketinggalan, pembeli Z900 paling baru mendapatkan sepasang ban New Dunlop Sportmax Roadsport 2. Karet bundar itu diklaim dapat memenuhi kebutuhan riding untuk berbagai kondisi, baik dalam maupun luar kota bahkan rute pegunungan. Atas daftar pembaruan tersebut, Z900 2020 bisa ditebus dengan nominal Rp 250 juta (Jabodetabekser). Naik Rp 15 juta dari Z900 2019. Tak ada opsi soal warna. Peminat hanya dapat membawa pulan kelir Metallic Graphite Gray / Metallic Spark Black saja.

Kawasaki Z H2 SE

Ada lagi sebetulnya produk anyar yang sudah dirilis Kawasaki tahun ini. Sebut saja Kawasaki Z H2 SE. Versi telanjang Ninja H2 punya keutamaaan ihwal impresi berkendara. Sudah dipasang suspensi pintar, Showa Skyhook EERA (Electronically Equipped Ride Adjustment). Sesuai penamaan, item ini merupakan suspensi elektronik semi-aktif yang mendampingi suspensi bawaannya yakni BFRC (Balance Free Rear Cushion). Diterangkan via situs resmi Kawasaki Europe, peredam yang diberikannya bakal menyesuaikan dengan kondisi jalan dan berkendara secara real time. Dalam artian, memberikan redaman secara ideal (otomatis) sesuai kebutuhan.

Berkat pengaplikasian ini, konsumen diklaim bakal lebih percaya diri dalam menghadapi berbagai kondisi jalan. Termasuk mengakomodir kebutuhan berkendara agresif di tikungan. Itu dapat dilakoni karena suspensi tadi membuat ban selalu maksimal memberikan cengkeraman terhadap aspal. Tak cuma itu, dengan suspensi jenis ini pula pengendara Z H2 SE lebih tenang meski berkendara dalam kondisi aspal basah atau hujan.

Mengenai cara kerjanya, suspensi Showa akan bekerja sama dengan IMU rancangan Bosch beserta sensor-sensor lain. Pada praktiknya, IMU bakal menginformasikan suspensi terkait beberapa hal. Baik itu ketika berakselerasi, melambat, kecepatan bahkan sudut kemiringan roda depan dan belakang. ECU ditugaskan khusus memantau kecepatan kedua roda.

Sistem pengereman ABS sebagai kelengkapan standar Z H2 SE, ikut memberitahukan pula kepada suspensi, tentang seberapa banyak tekanan yang harus diterima kaliper rem depan. Hingga akhirnya suspensi tersebutlah yang bakal menerjemahkan peredamannya. Unik sekaligus cerdas. Kendati begitu, output dari suspensi Skyhook juga tergantung oleh pemilihan mode berkendara si motor.

Lebih canggih dibanding Kawasaki Z H2. Pasalnya, sang pemilik basis hanya dimodali fork SFF-BP, berikut penyetelan compression, rebound serta preload saja. Sementara untuk kelengkapan pengereman, terdapat kaliper dual radial monobloc empat piston Brembo. Ditugaskan mengawal cakram semi floating berukuran 320 mm. Diameter serta model disc brake demikian tetap dipakai Kawasaki Z H2 SE. Hanya saja kaliper monobloc-nya sudah menggunakan kepunyaan Stylema - diklaim lebih kuat dalam pengereman.

Lepas dari itu, tak ada lagi diferensiasi yang ditawarkan Kawasaki Z H2 SE. Desain tetap sama seperti versi basic. Pun kelengkapan semacam Kawasaki Launch Control Mode (KLCM), Kawasaki Cornering Management Function (KCMF), Kawasaki Engine Brake Control (KEBC), Sport-Kawasaki Traction Control (S-KTRC) Power Modes, Quick Shifter, Assist & Slipper Clutch, Electronic Cruise Control hingga konektivitas gawai.

Tentu pula pasokan mesin empat silinder segaris supercharger. Jantung mekanik berkapasitas 998 cc dengan bore x stroke: 76 x 55 mm membuat Z H2 SE sanggup melontarkan daya 197,2 Hp/11.000 rpm. Sementara momen puntirnya adalah 137 Nm, dicapai sejak putaran 8.500 rpm. Meski begitu, belum ada indikasi Kawasaki Z H2 SE masuk Indonesia hingga penghujung tahun ini. Toh versi Z H2 pun belum tersedia di pasar Tanah Air.

BMW F 900 R

BMW F 900 R menjadi lini anyar BMW Motorrad di Indonesia. Pemegang merek, PT Maxindo Moto Nusantara meniagakannya dengan banderol Rp 380 juta (off the road Jakarta). Tersedia dalam tiga pilihan warna, yaitu Black storm metallic, Hockenheim silver metallic/Racing red, San Marino blue metallic. Penetapan harga jualnya jauh lebih mahal daripada kompetitor sekelas seperti Yamaha MT-09 atau Kawasaki Z900.

Desain menjadi modal utama yang dibawa brand asal Jerman. Ciri khas seorang petarung jalanan (street fighter), diterjemahkannya melalui rancang bangun nan kompak. Namun berkarakter agresif berkat desain cover tangki bensin berotot. Belum lagi keberadaan shroud sebagai pengawal radiator. Bagian ini juga memiliki fungsi ganda yaitu tempat bersarangnya lampu sein mungil jenis LED. Masih di bagian depan, terdapat pula fork up side down (USD) berdiameter 43 mm. Menjanjikan kestabilan di berbagai medan.

Muka F 900 R justru dibuat kompak. Tengok saja bentuk windscreen yang melindungi panel meter. Kemudian desain headlight-nya. Berukuran tidak terlalu besar, namun punya pendaran maksimal berkat penggunaan lampu dioda. Komposisi penerangannya terbagi menjadi dua bagian. Di tengah adalah DRL, sedangkan pada area atas merupakan lampu jauh (high beam).

Ada catatan menarik dari sektor ini. Pasalnya, BMW Motorrad sudah menerapkannya dengan teknologi adaptive headlight. LED tersebut bakal bekerja otomatis ketika motor berada dalam kemiringan di atas 10 derajat, minimal kecepatan 10 km/jam dan kondisi jalan dalam keadaan gelap. Hasilnya visibilitas berkendara semakin baik, terutama saat menunggangi motor di malam hari. Teknologi adaptive cornering headlight biasa ditemukan pada mobil-mobil mewah. Bedanya pada F 900 R, yang bergerak adalah bagian reflektornya.

Posisi berkendaranya cenderung agresif dengan setang ala naked bike. Terlihat dari bagaimana motor ini mengajak penunggangnya untuk menunduk. Apalagi dengan posisi foot step yang agak ke belakang. Walau begitu, cukup nyaman untuk pengendara lantaran bentuk jok yang cukup lebar dan panjang. Sebaliknya, porsi lebih kecil pasti dirasakan oleh si penumpang.

F 900 R menawarkan keharmonisan rancang bangun dan performa. Bobotnya memang terbilang berat, dimensinya pun cukup besar. Itu kenapa ia punya suspensi depan berukuran besar. Sementara peredam kejut belakang, mendapat kelengkapan fitur Dynamic Electronic Suspension Adjustment (Dynamic ESA). Berguna untuk membuat berkendara lebih nyaman sesuai kebutuhan. Preload, compression serta rebound suspensi belakangnya dapat beradaptasi otomatis menyesuaikan kondisi jalan dan gaya berkendara.

Guna mendorong tubuhnya tadi, F 900 R mengandalkan mesin dua silinder segaris berkubikasi 895 cc. Diracik dengan bore x stroke: 86 mm x 77 mm dan rasio kompresi tinggi (13,1:1), alhasil membuat capaian daya 105 Hp pada 8.750 rpm dan torsi maksimal 92 Nm tersedia pada 8.500 rpm. Output tersebut tersalur melalui girboks enam percepatan. Sangat responsif di putaran mesin rendah.

Motor ini sudah dilengkapi teknologi Automatic Stability Control. Untuk menunjang keselamatan berkendara, sudah ditambahkan pula sistem pengereman ABS, kontrol traksi (Dynamic Traction Control), slipper clutch dan drag torque control yang disebut dengan MSR. Belum lagi menyoal ketersediaan Riding Modes Pro: Rain, Road, Dynamic dan Dynamic Pro. Terdapat pula tombol 'Menu' guna melihat informasi dasar motor, memakai multi controler di area handle grip. Semua penyajiannya terpampang secara digital via layar TFT berukuran 6,5 inci. Dan, yang tak kalah canggih, panel meter ini bisa dikoneksikan dengan gawai melalui BMW Motorrad Connectivity.

Moto Guzzi V7 III

Produk dagangan PT Piaggio Indonesia menutup kaleidoskop peluncuran motor naked bike sepanjang 2020. Moto Guzzi V7 III menjadi salah satu motor yang ditunggu keberadaannya. Ia merupakan lini paling kompak dari daftar produk Guzzi, sekaligus termurah. PT Piaggio Indonesia selaku APM Moto Guzzi baru akan merilisnya pekan depan (15/12).

V7 dihadirkan dalam banyak varian. Dari mulai Stone 750 yang paling basic, Stone Night Pack dan Stone S 750. Sementara dua lagi punya interpretasi lain. Rough 750 dikemas semi Scrambler, serta seri Racer X Anniversary yang menganut pakem motor balap lawas.

Menyoal dapur pacu semua seragam. Memangku mesin Transversal 90 derajat V-Twin 744 cc. Bertenaga 50 Hp/6.500 rpm serta torsi 60 Nm muncul mulai 4.900 rpm. Padanan silinder khas Guzzi ini memang dikenal kuat melontar daya sejak putaran bawah, walaupun agak overbore. Sekaligus memiliki karakter suara khas nan intimidatif.

Bagian unik lain, translasi tenaga bukan diprakarsai rantai. Melainkan model gardan mirip kepunyaan flagship BMW. Selain mudah perawatan, model seperti ini dikenal responsif menerjemahkan tenaga. Lantas girboksnya sendiri, memiliki enam tingkat percepatan.

Tak banyak fitur canggih, sebab memang interpretasinya motor klasik. Tapi paling tidak, hal fundamental sudah disediakan. Seperti kontrol traksi, hingga rem dengan sensor ABS dua kanal. Vendor peranti deselerasi pun sepenuhnya dibuat Brembo. Menyoal harga dan detail spesififikasi, tunggu ulasan kami pasca peluncuran resmi! (Ano/Odi)

Baca Juga: Rekap Skuter Baru 2020 di Tanah Air, Diramaikan Merek Jepang hingga Eropa

Baca Semua

Artikel Unggulan

Artikel yang direkomendasikan untuk anda

Baca Semua

Motor Unggulan

  • Yang Akan Datang

Artikel Motor dari Oto

  • Berita
  • Artikel Feature
  • Advisory Stories
  • Road Test
  • IMOS 2024: TVS Pamer Skuter Listrik Iqube Varian Standar, Klaim Harga Lebih Murah
    IMOS 2024: TVS Pamer Skuter Listrik Iqube Varian Standar, Klaim Harga Lebih Murah
    Muhammad Hafid . Hari ini
  • NJS Helmet Luncurkan Dua Helm Berbahan Karbon di IMOS 2024, Harga Mulai dari Rp2,8 juta
    NJS Helmet Luncurkan Dua Helm Berbahan Karbon di IMOS 2024, Harga Mulai dari Rp2,8 juta
    Zenuar Yoga . Hari ini
  • Bersama FIFGroup, Moxa Hadirkan Promo Bundling di IMOS 2024
    Bersama FIFGroup, Moxa Hadirkan Promo Bundling di IMOS 2024
    Zenuar Yoga . Hari ini
  • TVS Perlihatkan Naked Bike Apache RTR 310 di IMOS 2024
    TVS Perlihatkan Naked Bike Apache RTR 310 di IMOS 2024
    Setyo Adi Nugroho . Hari ini
  • IMOS 2024: Polytron Jagokan Fox 500, Tawarkan Banyak Promo dan Test Ride
    IMOS 2024: Polytron Jagokan Fox 500, Tawarkan Banyak Promo dan Test Ride
    Muhammad Hafid . Hari ini
  • Pilihan Skutik Simpel Minim Fitur Canggih
    Pilihan Skutik Simpel Minim Fitur Canggih
    Zenuar Yoga . 23 Okt, 2024
  • Tak Mau Merek Cina, Ini Pilihan Motor Listrik dari Brand Jepang
    Tak Mau Merek Cina, Ini Pilihan Motor Listrik dari Brand Jepang
    Zenuar Yoga . 14 Okt, 2024
  • Daftar Harga Skuter Matik Murah Tak Sampai Rp20 Juta di Indonesia
    Daftar Harga Skuter Matik Murah Tak Sampai Rp20 Juta di Indonesia
    Anjar Leksana . 24 Sep, 2024
  • Ini Bedanya Nmax Turbo dengan Nmax Turbo Tech Max
    Ini Bedanya Nmax Turbo dengan Nmax Turbo Tech Max
    Zenuar Yoga . 02 Sep, 2024
  • Ada Model Baru, Mana Skutik Maxi Yamaha 155 Paling Enak Dipakai Harian?
    Ada Model Baru, Mana Skutik Maxi Yamaha 155 Paling Enak Dipakai Harian?
    Zenuar Yoga . 22 Agu, 2024
  • Bedakan Busi Asli dan Palsu Sangat Mudah, Ini Caranya!
    Bedakan Busi Asli dan Palsu Sangat Mudah, Ini Caranya!
    Zenuar Yoga . 24 Jun, 2024
  • Tips Mudah Menjaga Keawetan Cat Doff pada Motor
    Tips Mudah Menjaga Keawetan Cat Doff pada Motor
    Alvando Noya . 10 Mei, 2024
  • Agar Tetap Optimal, Lakukan Hal Ini Setelah Motor Dipakai Mudik
    Agar Tetap Optimal, Lakukan Hal Ini Setelah Motor Dipakai Mudik
    Zenuar Yoga . 16 Apr, 2024
  • Supaya Vespa Matic Anda Tetap Bugar saat Ditinggal Mudik, Lakukan Ini
    Supaya Vespa Matic Anda Tetap Bugar saat Ditinggal Mudik, Lakukan Ini
    Zenuar Yoga . 08 Apr, 2024
  • Cara Mudah Merawat Sistem Pengereman Sepeda Motor
    Cara Mudah Merawat Sistem Pengereman Sepeda Motor
    Zenuar Yoga . 27 Mar, 2024
  • Test Ride Yamaha NMax "Turbo": Pembuktian 560 Kilometer Bali-Lombok
    Test Ride Yamaha NMax "Turbo": Pembuktian 560 Kilometer Bali-Lombok
    Bangkit Jaya Putra . 12 Agu, 2024
  • First Ride Yamaha Nmax "Turbo": Pembuktian Performa dan Fitur Terbaru
    First Ride Yamaha Nmax "Turbo": Pembuktian Performa dan Fitur Terbaru
    Setyo Adi Nugroho . 01 Jul, 2024
  • Test Ride Aprilia SR-GT 200 Replica: Lincah dan Punya Balans Bagus di Jalan Pegunungan
    Test Ride Aprilia SR-GT 200 Replica: Lincah dan Punya Balans Bagus di Jalan Pegunungan
    Eka Zulkarnain . 20 Jun, 2024
  • First Ride All New Honda Beat Street: Ubahan Bikin Pengendalian Lebih Asyik!
    First Ride All New Honda Beat Street: Ubahan Bikin Pengendalian Lebih Asyik!
    Zenuar Yoga . 06 Jun, 2024
  • Test Ride Suzuki V-Strom 250SX: Jajal Kapabilitas Motor Tualang di Lintasan Off-Road!
    Test Ride Suzuki V-Strom 250SX: Jajal Kapabilitas Motor Tualang di Lintasan Off-Road!
    Setyo Adi Nugroho . 08 Mar, 2024