Motor jenis tualang sedang menjamur di Indonesia. Perwakilannya tak hanya merek Jepang, tapi juga brand Eropa pun menyediakan. Paling terjangkau, ada dua model ini: KTM 390 Adventure dan BMW G310 GS. Selain gengsi merek papan atas, keduanya mampu menjawab kebutuhan rider untuk sebuah compact adventure yang bisa dipakai harian, adventure touring, bahkan offroad. Bila dibandingkan, mana yang lebih ideal untuk dipilih?
KTM dan BMW mengusung desain dan konsep sama, adventure. Tentu saja menyangkut selera. Bagi Anda yang suka corak ekspresif, serta pahatan motor serbatajam, pastinya mudah tergoda tubuh 390 Adventure. Mukanya beringas, senada 790 Adventure. Mata split berhias DRL hampir identik dengan kakaknya itu.
BMW G310 GS punya tampilan depan lebih dinamis. Memiliki 'paruh' di bawah lampu utama dengan desain menajam. Agresif dan mencirikan GS series BMW. Sisi modern diterjemahkan lewat penggunaan lampu utama jenis LED. Komponen itu terbagi menjadi dua bagian - split atas dan bawah. Masih dari sektor pencahayaan, sinyal belok alias sein dipendarkan oleh lampu dioda, serta bentuk yang lebih minimalis. Letaknya berada di sisi headlamp.
Area sisi fairing sampai bodi belakang KTM masih dalam satu benang merah. Komponen-komponen plastik yang menempel memiliki sudut tajam dan lebih ringkas dibanding lawannya. Plus, ada aksesori pelindung ala penggaruk tanah. Misal di area bawah mesin, dilindungi plat besi kombinasi plastik dengan aksen berlubang berwarna metal grey. Lengkap dengan embos KTM di area situ, serta melekuk tegas. Menguatkan unsur sporty. Kemudian tapered handlebar, turut dipasang handguard untuk melindungi tangan dari empasan benda keras. Wind shield pun bisa diatur ketinggiannya, dengan mengubah titik pemasangan mounting. Masih manual.
Sementara bodi GS terkecil sedikit lebih kaku, namun tetap memberikan kesan tangguh. Bagian tangki lebih mengembung dibanding lawannya. Ditambah shroud yang mengapit penampung bensin mengarah ke depan. Di bagian itu dibuat menjadi menjadi tiga bagian. Lebih menarik, ia pakai suspensi upside down berwarna emas. Dirinya juga punya pelindung bawah mesin. Sementara area fatbar justru dibiarkan polos tanpa handguard. Meski demikian, keduanya sama-sama disematkan reflektor di sepatbor depan.
Masing-masing memiliki ciri sama, yakni bagian frame tengah terpampang jelas. Selain lebih maskulin, model seperti itu juga memberikan kesan kokoh. Tawaran semacam itu juga mengesankan gaya sporty.
Jok 390 Adventure pakai model dua bagian. Untuk pengendara dibuat lebih sempit agar mudah menjangkau tanah dan memudahkan pengendalian. Busanya tebal buat memberikan rasa nyaman. Buntutnya ramping, lengkap dengan behel pegangan yang bisa dialihfungsikan sebagai bracket box. Kompetitornya gunakan kursi model menyatu. Berkonsep sama, mengerucut di bagian pengemudi. Tapi bagian belakang GS lebih lebar. Ditambah dengan dudukan yang sudah bisa langsung diaplikasikan dengan boks penyimpanan.
Baca Juga: Rekomendasi Motor Adventure 2021, dari Bebek sampai Moge
Kerangka teralis ringan dan kuat 390 Adventure terinspirasi dari 450 Rally. Memberikan stabilitas dan pengendalian yang mumpuni. Keseimbangan kelenturan dan kekakuannya, menunjukkan tata letak yang berorientasi offroad. Musuhnya pakai tipe Tubular Steel Frame in grid structure with bolt-on rear frame. Menyodorkan konsep motor adventure dengan gaya desain gagah dan elegan. Sama seperti varian GS BMW lainnya.
Tangki bahan bakar si adventure KTM sebesar 14,5 liter. Bentuknya menawarkan ergonomi yang baik dengan area lutut sempit. Sementara lawannya hanya 11 liter. Dirancang melekuk tegas dan tajam untuk memperkuat kesan agresif.
Secara dimensi, 390 Adventure memiliki panjang 2.054 mm, lebar 900 mm, dan tinggi 1.430 mm. Kemudian untuk wheelbase 1.430 mm dipadukan ground clearance 200 mm. Musuhnya 2.075 x 880 x 1.230 mm (PxLxT), sementara jarak sumbu roda 1.420 mm. Lalu tinggi jok KTM mencapai 855 mm, cukup tinggi dan kurang ramah bagi postur standar Indonesia. Meski bobotnya cukup ringkas, 158 kg. BMW menawarkan posisi duduk lebih rendah (835 mm), berikut ada opsi sadel lebih pendek lagi. Beratnya pun tak jauh, 169,5 kg.
Struktur teralis khas KTM dipadu fork WP Apex 43 mm. Jarak mainnya lumayan panjang sampai 170 mm. Cocok untuk medan tak rata dan dijamin tidak bakal bottoming alias mentok. Kompoenen itu diberikan setelan compression dan rebound yang berbeda di tiap tabungnya. Diadopsi langsung dari seri Adventure terbesar, 790. Mekanisme pergantiannya juga mudah, tinggal putar knob di bagian atas tabung suspensi. Pilihannya ada comfort, standar, sport dan full payload. Belakangnya juga pakai WP Apex dengan setelan rebound dan preload, serta memiliki jarak main 177 mm. Otomatis rasa pengendalian motor lebih mudah disesuaikan kondisi jalan dan beban pengendara.
Sedangkan GS dibekali fork upside down dan diameternya lebih kecil dari KTM, yakni 41 mm. Tapi ia punya travel lebih panjang, 180 mm. Dan monoshock belakang dengan pengaturan preload, terpasang pada rangka tubular steel frame. Meski begitu, koordinasi pegas dan peredam di kedua suspensinya mampu memberi kenyamanan berkendara, stabilitas dan keamanan di setiap perjalanan.
Untuk peranti deselerasi KTM, rem depan pakai cakram tunggal 320 mm dengan kaliper 4 piston radial dari Bybre. Kalau belakang gunakan cakram 230 mm dikawal kaliper 1 piston. Masing-masing roda telah disematkan ABS dan terkoneksi dengan cornering ABS. Urusan karet bundar, ia pakai ukuran 100/90-19 dan belakang 130/80-17. Ban lansiran Metzeller Tourance yang punya tapak ban dual purpose.
Lawannya dibekali dengan rem cakram tunggal berdiameter 300 mm di depan dengan kaliper 4 piston radial. Belakang pakai cakram 240 mm yang dijepit kaliper 1 piston. Sudah dilengkapi dengan teknologi rem ABS, memberikan hasil pengereman mumpuni dan optimal di aspal maupun medan offroad. Sementara rodanya pakai pelek Cast Aluminium Wheels berukuran 19 inci (depan) dan 17 inci (belakang). Dibungkus dengan ban 110/80 dan 150/70.
Baca Juga: 5 Motor Paling Layak Menyandang Status Bintang Panggung Sepanjang 2020
Dari sektor jantung mekanis, KTM 390 Adventure berkonfigurasi silinder tunggal 373,2 cc DOHC empat katup, dengan ukuran diameter silinder 89 mm dan langkah 60 mm. Karakternya overbore. Biarpun begitu, raihan tenaga ada di putaran tak terlalu tinggi. Daya 43 Hp dapat keluar di 9.000 rpm serta torsi 37 Nm memuncak pada 7.500 rpm. Output daya itu disalurkan lewat transmisi 6-percepatan dengan teknologi Ride-by-Wire.
Sementara BMW G310 GS menggendong mesin 313 cc DOHC injeksi, dengan tipe mesin overbore (80 x 62,1 mm). Hasil ekstraksi tenaga kudanya lumayan, melontarkan tenaga sebesar 33,5 Hp pada 9.500 rpm serta torsi 28 Nm di putaran 7.500 rpm. Keseluruhan output dapur pacu disalurkan lewat transmisi manual 6-percepatan.
Menyoal fitur, KTM 390 Adventure harus diakui lebih banyak opsi. Lampu depan maupun belakang sudah menggunakan teknologi dari sinar LED. Kemudian dia dibekali dengan panel instrumen TFT 6,5 inci, yang bisa membaca banyak hal. Salah satunya koneksi Bluetooth ke handphone. Mereka menyebutnya KTM My Ride. Software ini memungkinkan Anda melakukan panggilan telepon, mendengarkan musik, serta opsi navigasi dengan tampilan semacam piktogram. Fasilitas begini jelas membantu saat berkendara sekaligus menghibur.
Sajian data di bagian kokpit itupun komplet. Informasi terkait trip meter, waktu jelajah, kecepatan rata-rata, serta konsumsi bahan bakar dicatat rapi. Berikut tanggal, voltase aki, temperatur mesin dan data fundamental menyoal kondisi motor. Menu home screen turut bisa diganti sesuai yang Anda perlukan.
Paket elektronik disediakan mekanisme buka tutup gas elektronik (throttle-by-wire) membantu mendistribusi bahan bakar lebih presisi, sesuai dibutuhkan. Karena itu, 390 dilengkapi Motorcycle Traction Control (MTC). Alhasil translasi tenaga mesin ke roda belakang tetap terjaga, alias tak berlebihan sehingga menyebabkan spinning.
Lalu ada assist dan slipper clutch yang senantiasa menjaga proses engine brake tak terlampau keras dan membahayakan (ban mengunci), serta memperhalus proses pindah gigi. Bagusnya lagi, tuas kopling mestinya terasa ringan berkat adanya assist clutch.
Disisipkan pula perangkat quick shifter serta auto blipper – memungkinkan Anda mencongkel dan menginjak pedal gigi tanpa harus menarik kopling. Saat hendak bermanuver liar di medan tanah, tak perlu lagi pusing mengatur momentum Tarik tuas. Cukup fokus menggenggam stang dan mengarahkan laju.
Kompetitornya pun dilengkapi fitur canggih untuk menambah kenyamanan pengguna. Semua sektor pencahayaan sudah mengandalkan sinar dari lampu LED. G310 GS juga sudah berpelengkap electronic throttle grip. Setiap bukaan gas bakal diterjemahkan secara presisi.
Disebutkan pula pada area kopling, dilengkapi perangkat semacam Assist & Slipper Clutch. Ini ditujukan untuk mengemilinir gejala roda belakang terkunci, akibat efek engine brake atau proses perpindahan gigi (down shift) secara cepat. Bukan cuma kopling, peningkatan dalam hal kenyamanan berkendara turut menyentuh bagian pengereman. Khususnya pada tuas rem depan kini memiliki tiga tahapan penyetelan. Selebihnya tak ada perubahan pada spesifikasi pengereman, begitu pula sistem pengereman anti-lock braking system (ABS) yang sudah menjadi perlengkapan standar.
Kecanggihan di dalam panel instrumen kurang lebih sama, menyajikan informasi komplet. G310 GS juga mengadopsi model digital, hanya beda tampilan. Data terkait konsumsi bahan bakar real time, rata-rata, fuel range, serta semua fundamental tersaji.
KTM 390 Adventure punya dua pilihan warna, putih dan jingga (orange). Dirinya dibanderol lebih murah dari lawannya, yakni Rp 139 juta OTR Jakarta. Sementara untuk mahar BMW G310 GS, Rp 133 juta untuk tipe Standard dan mencapai Rp 142 juta buat versi tertinggi. Harga segitu dalam status off the road yang ditawarkan kepada konsumen. Untuk varian reguler dan pelengkap tualang tersedia warna; Racing red, Cosmic Black, dan Pearl White Metalic. Sementara kelir baru ada Style Rallye, Polar White dan 40 Years GS Edition.
Kehadiran KTM 390 Adventure jelas begitu mengancam. Jenama Austria ini sanggup membeberkan serangkai teknologi canggih. Mendukung perjalanan jauh jadi lebih terkontrol, sekaligus dihibur menu-menu lengkap ala fitur masa sekarang. Apalagi harganya lebih murah dibanding G310 GS.
Tapi produk dari Bavaria sangat ideal untuk touring maupun aktivitas petualangan lintas alam. Tampilan eksteriornya gagah dan didesain dengan penuh presisi. Itu karena dirinya membawa DNA yang dimiliki BMW G1200 GS. Tentu pilihannya kembali ke Anda. (Bgx/Odi)
Baca Juga: Komparasi All New Honda CBR150R vs Suzuki GSX-R150, Apakah Harga Tetap Kekuatan Utama?
Hak Cipta © Zigwheels 2014-2024. Semua Hak Cipta Dilindungi.
