Ini Jurus Pembalap Astra Honda Merawat Wearpack
JAKARTA -- Musim balap 2020 memang masih rehat lantaran pandemi COVID-19 yang belum juga reda. Meski demikian para pembalap muda yang tergabung Astra Honda Racing Team (AHRT) selalu mempersiapkan diri. Mulai dari kebugaran tubuh, mental, hingga pernik pendukung lain. Tak terkecuali merawat wearpack alias baju balap yang lama menggantung.
Baju balap menjadi salah satu hal penting yang harus dipersiapkan karena merupakan pelindung tubuh para pembalap seandainya terjadi kecelakaan. Karena lama tak dipakai, penutup tubuh tersebut tetap harus terap terawat, nyaman dan siap pakai, serta tentu saja bersih. Nah, para pembalap AHRT ternyata punya trik atau cara khusus sendiri-sendiri.
Herjun Atna Firdaus, pembalap 15 tahun asal Pati, Jawa Tengah, mengaku punya tiga jurus agar baju balapnya siap pakai setiap saat. Selain menjemurnya setelah pemakaian, dia menyiapkan tempat penyimpanan khusus yang tidak lembab, dengan harapan jamur menjauh. ”Saya juga selalu menyemprotnya dengan pewangi,” ucap Herjun yang tahun ini terjun di Asia Road Racing Championship (ARRC) kelas Asia Production (AP) 250 itu.
Leather Lotion Care
Cara yang lebih kompleks dilakukan Lucky Hendriansya. Pembalap yang juga turun di ARRC kelas AP250 tersebut rajin melakukan beberapa hal terkait wearpack agar tetap nyaman dan selalu siap pakai. Menjadi kebiasaan pemuda asal Sidrap, Sulawesi Selatan itu untuk tak mencuci baju balap. Dia hanya membersihkannya menggunakan lap basah setelah pemakaian.
”Tapi sebelumnya, saya selalu menyemprot angin (bertekanan tinggi atau menggunakan kompresor pada bagian dalamnya. Setelah itu, bahan kulitnya dibersihkan pakai leather lotion care. Kalau jeda lama seperti sekarang, saya simpan di ruangan yang tak terkena matahari langsung dan tak lembab,” jelas Lucky.
Mengeringkan
Trik hampir sama dilakukan Rheza Danica Ahrens. Pembalap yang tahun ini kembali turun di kelas SS600 ajang ARRC. Langkah pertama yang selalu dilakukannya adalah sebisa mungkin mengeringkan bagian dalam yang terkena keringat. Bisa dengan cara didiamkan atau dijemur, atau bisa juga dengan memberi semprotan angin bertekanan tinggi.
Langkah lain yang membedakan cara Rheza dengan yang lain adalah membersihkan bagian luar yang berbahan kulit dengan bahan khusus agar debu atau jamur tak menempel. Caranya bisa dengan dilap atau disikat pelan.
”Setelah semua proses itu, kalau tidak dipakai lama seperti saat ini, saya selalu memberinya pelembab agar bagian kulit tetap lentur saat akan dipakai. Nah, bagian dalamnya setelah kering disemprot dengan pewangi dan anti bakteri,” ujar Rheza. (Hrf/Raju)
Artikel Unggulan
- Terbaru
- Populer
Artikel yang direkomendasikan untuk anda
Motor Honda Unggulan
- Terbaru
- Populer
Artikel Motor Honda dari Oto
- Berita
- Artikel Feature
- Road Test