Tindakan Mencegah Kecelakaan Berkaca dari Kasus Airbag Tidak Mengembang

jeep grand cherokee summit crash

Sudah beberapa kali terjadi, airbag tidak mengembang kala terjadi kecelakaan. Bukan hanya mobil murah saja yang mengalami, mobil premium pun ada Seperti baru-baru ini, kasus tabrakan berat di Tol Kanci dialami Muhammad Al Abdullah (Bos Garansindo). Kantong udara Jeep Grand Cherokee Summit 2014 miliknya tidak mengembang sama sekali. Beruntung pengemudi selamat. Bahkan sistem keselamatan lain juga nirfungsi, seperti pengereman otomatis gagal bekerja. Melihat hal ini, Sony Susmana, Director Training Safety Defensive Consultant (SDCI) membagikan langkah preventif.

Ia menjabarkan, kuncinya ada di manajemen keselamatan sebagai salah satu upaya meminimalkan risiko kecelakaan parah. “Fitur-fitur canggih yang tersemat di kendaraan. Sebetulnya pengemudi tidak tahu itu terpasang atau berfungsi dengan baik. Jadi biasakan berfikir aman menggunakan akal sehat dan tidak terlalu mengandalkan perangkat itu,” terang Sony, yang juga acap melakukan investigasi kecelakaan.

Sony menyampaikan, airbag di kendaraan harus dipastikan dulu bahwa itu berfungsi. Caranya dengan memastikan SOP start engine-nya benar. Kemudian perlu dilihat sudut tabrakan serta kecepatan tabrakan. Sebab sangat mempengaruhi hal itu. Untuk lebih detail dari segi teknis, lanjut dia, harus menunggu hasil investigasi dan yang bisa menjawab adalah APM.

Baca Juga: Kenali Gejala dan Penyebab Mesin Mobil Overheat

woman driving

Tips Aman di Jalan

Ada sejumlah kiat-kiat yang dibagikan Sony Susmana supaya aman berkendara dan meminimalisasi risiko kecelakaan. “Mengacu pada kasus itu, memang semua pengemudi mempunyai trik dalam menghindari kecelakaan. Tapi disarankan jangan yang sifatnya reaktif dengan dampak risiko tinggi. Untuk melengkapinya, dibutuhkan beberapa tindakan proaktif. Mulai dari jaga kecepatan, jaga jarak, jaga emosi. Sehingga ketika mengantisipasi, si pengemudi memiliki ruang dan cukup waktu,” jelasnya.

Ketika situasi darurat, pengendara hanya membutuhkan waktu satu detik untuk bereaksi melihat potensi bahaya dan memindahkan kaki dari pedal gas ke pedal rem. Lalu pengereman bekerja menahan laju kendaraan dengan momen serta bobot yang besar. Membutuhkan waktu satu detik pula. Biasanya kendaraan saat berada di lajur kanan tol berarti dalam kondisi kencang. Di sisi lain, kondisi kelembaban udara serta jenis permukaan jalan membutuhkan waktu satu detik. Sony juga mengungkap, jenis ban all terrain (AT) bisa membuat jarak berhenti di jalan rata lebih panjang.

Nah, artinya dibutuhkan waktu berhenti 3-4 detik lebih. Belum lagi faktor pengemudi dalam menentukan ke arah mana kendaraan tersebut harus menghindar. Dalam hal ini ia menekankan, dibutuhkan ketenangan dalam berfikir dan bertindak di waktu yang sempit. Sangat besar potensi kecelakaan kalau jarak aman (empat detik) dari kendaraan di depan tidak dijaga. “Patuhi kecepatan kendaraan sesuai dengan aturan berlaku. Biasakan ketika hendak mendahului mobil lain, pikirkan kepentingan, keselamatan & kemampuannya. Kalau tiga hal ini sudah memenuhi syarat. Biasakan menghitung 20-30 detik saat mendahului di lajur kanan, kemudian segera kembali ke lajur kiri,” tegasnya.

Pentingnya Mata Bergerak saat Mengemudi

Bila salah menerapkan teknik berkendara atau tidak paham, bisa merugikan diri. Bahkan sesama pengguna jalan. Dibutuhkan penerapan cara mengemudi secara softskill, yang dapat memandu pengemudi. Tentu agar selamat sampai tempat tujuan, dengan mata terus bergerak. Ini juga salah satu tips aman selama berkendara, yang digagas oleh Director Training SDCI.

Mata terus bergerak, cara ini sangat efektif dan mudah. Pengemudi harus fokus selama mengemudi, sehingga diharapkan tidak cepat lelah. Kemudian tak mudah mengantuk dan mampu mengemudi maksimal empat jam. Semua anggota tubuh pengemudi kerja bareng untuk mengontrol serta menekan kecelakaan. Sehingga apabila dibutuhkan, kita mampu melakukan langkah antisipasi, bereaksi dengan cepat dan benar.

Caranya, lihat sekeliling Anda dan juga sesuaikan dengan kondisi lalu lintas. Kemudian pola pergerakan mata pengemudi dengan melihat: depan 2-3 detik -> (spion) belakang 1 detik –> depan 2-3 detik –> (spion) kiri dan kanan 1 detik. Kemudian lihat lagi ke depan 2-3 detik –> (spion) kanan/kiri 1 dtk –> depan 2-3 detik –> indicator 1 detik. Cara ini diulang terus selama kita mengemudi.

Keuntungan melakukan hal ini menurutnya, mengurangi rasa kantuk bagi pengemudi. Belum lagi menguap, kerap terjadi karena mata hanya terfokus melihat ke depan terus. Melalui metode ini, pengemudi mampu melakukan tindakan antisipatif terhadap bahaya yang terjadi dari luar. Misal near miss, serempetan, tabrakan dari samping atau mungkin orang jahat. Sehingga dampaknya dapat diminimalisasi. (Alx/Odi)

Baca Juga: Ganti Pelek Replika Tidak Dianjurkan, Baca Alasannya

Baca Semua

Artikel Unggulan

Artikel yang direkomendasikan untuk anda

Baca Semua

Mobil Unggulan

  • Yang Akan Datang

Artikel Mobil dari Carvaganza

  • MG4 EV Eks KTT ASEAN 2024 Dijual Tidak Sampai Rp300 Juta
    MG4 EV Eks KTT ASEAN 2024 Dijual Tidak Sampai Rp300 Juta
    Anjar Leksana . Hari ini
  • Di Jepang, Puluhan Tahun Jimny Dijual Resmi Pakai Logo Mazda
    Di Jepang, Puluhan Tahun Jimny Dijual Resmi Pakai Logo Mazda
    Muhammad Hafid . Hari ini
  • Modifikasi Maxfort TAC-ROV Sulap Hilux Jadi Kendaraan Taktis, Siap Gempur Pasar Global
    Modifikasi Maxfort TAC-ROV Sulap Hilux Jadi Kendaraan Taktis, Siap Gempur Pasar Global
    Muhammad Hafid . 17 Jun, 2025
  • Subaru Rex e-Smart Hybrid 2025 Debut di Jepang, Mesinnya Semakin Irit
    Subaru Rex e-Smart Hybrid 2025 Debut di Jepang, Mesinnya Semakin Irit
    Anjar Leksana . 17 Jun, 2025
  • Lexus Feast 2025: Perayaan Kuliner Eksklusif dan Layanan Premium untuk Konsumen
    Lexus Feast 2025: Perayaan Kuliner Eksklusif dan Layanan Premium untuk Konsumen
    Alvando Noya . 17 Jun, 2025

Artikel Mobil dari Oto

  • Berita
  • Artikel Feature
  • Advisory Stories
  • Road Test
  • Baterai Direndam Air Laut 48 Jam, Cara Chery Buktikan Keunggulan Tiggo 8 CSH
    Baterai Direndam Air Laut 48 Jam, Cara Chery Buktikan Keunggulan Tiggo 8 CSH
    Setyo Adi Nugroho . Hari ini
  • BAIC Resmikan Kehadiran X55 II di Medan, Plus Promo Menarik dan Layanan Lengkap
    BAIC Resmikan Kehadiran X55 II di Medan, Plus Promo Menarik dan Layanan Lengkap
    Muhammad Hafid . 17 Jun, 2025
  • Daihatsu Sempurnakan Gran Max 2025 dan Dilengkapi Fitur ADAS Sederhana
    Daihatsu Sempurnakan Gran Max 2025 dan Dilengkapi Fitur ADAS Sederhana
    Anjar Leksana . 17 Jun, 2025
  • Lexus Perkenalkan Lexus Feast 2025: Selebrasi Kuliner Mewah Bernuansa Omotenashi
    Lexus Perkenalkan Lexus Feast 2025: Selebrasi Kuliner Mewah Bernuansa Omotenashi
    Alvando Noya . 17 Jun, 2025
  • Harga Baru Jetour Dashing dan X70 Plus 2025 Semakin Terjangkau 
    Harga Baru Jetour Dashing dan X70 Plus 2025 Semakin Terjangkau 
    Anjar Leksana . 17 Jun, 2025
  • Wuling Alvez, Compact SUV Penuh Fitur Modern dengan Harga Setara Small SUV!
    Wuling Alvez, Compact SUV Penuh Fitur Modern dengan Harga Setara Small SUV!
    Ardiantomi . 17 Jun, 2025
  • Mazda AZ-Offroad: Si Kembaran Jimny yang Jarang Diketahui
    Mazda AZ-Offroad: Si Kembaran Jimny yang Jarang Diketahui
    Muhammad Hafid . 17 Jun, 2025
  • Ada Honda HR-V Baru, Ini Update Harga Segmen SUV Kompak Terkini
    Ada Honda HR-V Baru, Ini Update Harga Segmen SUV Kompak Terkini
    Setyo Adi Nugroho . 16 Jun, 2025
  • Mengapa Kebakaran Mobil Listrik Sulit Dipadamkan? Ini Penjelasannya
    Mengapa Kebakaran Mobil Listrik Sulit Dipadamkan? Ini Penjelasannya
    Zenuar Yoga . 13 Jun, 2025
  • Bedah Fitur dan Kelengkapan Varian Honda HR-V e:HEV Termurah
    Bedah Fitur dan Kelengkapan Varian Honda HR-V e:HEV Termurah
    Muhammad Hafid . 11 Jun, 2025
  • Tips Memilih Aksesori Tambahan untuk Kenyamanan Mengemudi Harian
    Tips Memilih Aksesori Tambahan untuk Kenyamanan Mengemudi Harian
    Setyo Adi Nugroho . 04 Jun, 2025
  • Waspada Keracunan Karbon Monoksida di Dalam Mobil, Ini Cara Mencegahnya
    Waspada Keracunan Karbon Monoksida di Dalam Mobil, Ini Cara Mencegahnya
    Setyo Adi Nugroho . 06 Mei, 2025
  • Rahasia Perawatan Aki Agar Tetap Prima
    Rahasia Perawatan Aki Agar Tetap Prima
    Setyo Adi Nugroho . 29 Apr, 2025
  • Pentingnya Ganti Oli Kompresor AC Mobil Secara Rutin
    Pentingnya Ganti Oli Kompresor AC Mobil Secara Rutin
    Muhammad Hafid . 15 Apr, 2025
  • Waspada Bahu Jalan dan Pahami Aturannya
    Waspada Bahu Jalan dan Pahami Aturannya
    Setyo Adi Nugroho . 28 Mar, 2025
  • Road Test Volvo EX30: Mobil Listrik Minimalis dengan Ambisi Maksimal
    Road Test Volvo EX30: Mobil Listrik Minimalis dengan Ambisi Maksimal
    Wahyu Hariantono . 16 Jun, 2025
  • Test Drive Xpeng X9: MPV Listrik Canggih dengan Rasa Mewah dan Fitur Masa Depan
    Test Drive Xpeng X9: MPV Listrik Canggih dengan Rasa Mewah dan Fitur Masa Depan
    Setyo Adi Nugroho . 04 Jun, 2025
  • Test Drive BYD Seal Performance di Mandalika: Sedan Listrik 522 HP dengan Teknologi DiSus-C
    Test Drive BYD Seal Performance di Mandalika: Sedan Listrik 522 HP dengan Teknologi DiSus-C
    Alvando Noya . 26 Mei, 2025
  • Test Drive Geely EX5: Perjalanan Jakarta-Bandung Terasa Tenang dan Nyaman!
    Test Drive Geely EX5: Perjalanan Jakarta-Bandung Terasa Tenang dan Nyaman!
    Muhammad Hafid . 22 Mei, 2025
  • Test Drive Nissan X-Trail e-Power e-4orce, SUV Tepat untuk Jalan-jalan ke Gunung Fuji
    Test Drive Nissan X-Trail e-Power e-4orce, SUV Tepat untuk Jalan-jalan ke Gunung Fuji
    Setyo Adi Nugroho . 22 Mei, 2025