FIRST RIDE: Kawasaki Ninja ZX-25R, Performa Buas!

SENTUL -- Kawasaki Ninja ZX-25R jadi hot stuff di pekan-pekan ini. Para penggila sepeda motor dan kecepatan penasaran dengan kemampuan motor 250 cc 4 silinder ini. Diklaim top speed Ninja ZX-25R bisa mencapai 187 km/jam. Angka yang tentunya menggugah, walau rasanya hampir tidak mungkin menjangkaunya di jalan raya. Barang baru dan juga kesempatan menjajal lebih maksimal diberikan PT Kawasaki Motor Indonesia (KMI). Pabrikan memberikan peluang media menjajal motor ini di Sirkuit Sentul, Bogor, Jawa Barat pertengahan pekan ini. Motor dengan performa tinggi di tempat yang ideal untuk mencobanya. Inilah kesempatan pertama motovaganza.com menjajal motor yang resmi diperkenalkan 10 Juli lalu. Rasa penasaran kami tak lagi soal tampilan, sudah banyak di dunia maya. Penasaran kami lebih pada performa dan juga pengendalian - sektor yang juga menjadi pertanyaan banyak orang. Terlebih kita pun tahu, jantung mekaniknya dibekali mesin DOHC 4-silinder berpelengkap 16 katup. Menjadikannya spesies Ninja 250 cc terbuas buatan Geng Hijau. Jangankan dari Ninja versi satu atau dua silinder. Di atas kertas, Ninja ZX-25R menjanjikan output jauh lebih besar ketimbang Kawasaki ZXR-250. Padahal boleh dikatakan, dialah cikal-bakal lahirnya Ninja ZX-25R. Meski memiliki rancangan mesin identik - sama-sama punya konstruksi empat silinder, kemampuannya melebihi sang pendahulu.

Performa

Sedikit pembanding, ZXR-250 sanggup mengail daya 45 hp @15.000 rpm dan torsi 25 Nm @11.500 rpm. Sementara semburan tenaga ZX-25R bisa menembus 50,2 hp. Sementara untuk momen puntir maksimal tembus 22,9 Nm, dijangkau pada putaran mesin 15.500 rpm. Torehan yang juga tercapai berkat racikan bore x stroke: 50 x 31,8 mm dan rasio kompresi 11.5:1. Tak semata-mata bermodal ouput serbabesar. Nyatanya, pihak pabrikan turut pula menyandingkannya dengan terapan modern. Sebut saja Kawasaki Traction Control (KTRC) dan Power Mode. Namun atas alasan mengejar performa, ada beberapa perlakukan terhadap keduanya. Jempol menitah fitur kontrol traksi dalam kondisi OFF. Sedangkan untuk pilihan daya - terdapat dua opsi yaitu Full (F) dan Low (L), disetel dalam kondisi paling tinggi. Penyetelannya mudah, tinggal ubah melalui tombol multifungsi di sebelah kiri setang. Usai menjalankan instruksi dari pihak PT KMI itu, kami langsung dilepas melewati pitlane. Entah sugesti atau bukan, ZX-25R begitu enteng saat pertama kali dilajukan. Padahal dalam benak, kepalang menancap bobot motor yang berat. Varian ZX-25R ABS SE yang kami uji ini misalnya, memiliki berat mencapai 182 kg. Signifikan gap-nya bila dibandingkan Ninja 250 dua silinder yang berbobot 167 kg saja. Kenyataannya, selisih itu sama sekali tak kami rasakan. Apalagi saat menemui tikungan-tikungan penghias layout lintasan. Pengendaliannya di sektor itu juga ringan. Bukan dalam artian liar dikendalikan, kemudahan itu kami rasa berasal dari kinerja suspensi depan. Peredam kejut upside down (USD) berdiameter 37 mm milik Showa itu berteknologi SFF-BP (Separated Function Fork - Big Piston) - punya konstruksi berbeda antara bagian kanan dan kiri. Tentu saja berkaitan erat dengan kinerja suspensi belakang. Dan, menurut kami inilah salah satu keunikan rancang bangun ZX-25R. Memakai suspensi tipe link, namun dengan peletakan horizontal (Horizontal Back-Link Rear Suspension). Sebuah hal baru karena model shock absorber demikian sebelumnya mungkin hanya ditemui pada moge Kawasaki Ninja ZX-10R.

Perangkat

Telisik punya telisik, penempatan ini juga yang berperan memberikan kestabilan ZX-25R. Utamanya saat bermanuver jelang masuk tikungan. Efek bumpy sama sekali tak terasa karena posisi shock berada di sekitaran Center of Gravity (CoG) motor. Dari kedua peredam kejut ini pula, efek positif terasa kala kami membetotnya di trek lurus Sentul - stabilitas yang ditimbulkan dari padu padan suspensi dan bobot tubuh. Anteng! Lepas 2 lap memahami karakternya, timbul hasrat untuk membuktikan nilai jual sesungguhnya dari bintang baru sport 250 cc ini. Lantaran Power Mode sudah diposisikan ke opsi 'F', otomatis penawaran outputnya ada di level maksimal. Ditambah lagi godaan dari jarum takometer yang disebut sanggup mencapai 17.000 rpm. Senada dengan racikan mesin berkarakter overbore-nya yang sanggup menorehkan daya dan momen puntir pada putaran tinggi. Lantas menjadi aktivitas wajib melakukan pergantian transmisi, sembari menunggu shifting light - fitur pemandu pergantian gigi menyala. Jarum analog penunjuk rpm bergerak cepat dan ditunjang oleh dukungan Electronic Throttle Valves (ETV) dengan kelengkapan high-spec ECU. Ini merupakan penamaan lain saja dari teknologi Ride-by-Wire ala Kawasaki. Kinerjanya demikian: mesin dapat mengontrol pasokan bahan bakar (via fuel injector) dan udara (dari throttle valves) yang dikirim ke ruang bakar. Ditambah lagi ketersediaan quick shifter. Ya, dengan fitur ini pergantian gigi ke atas (upshift) menjadi lebih instan, tanpa perlu lagi menekan tuas kopling. Dengan begitu, kami cukup fokus menjaga stabilitas dan arah motor, sambil melihat berapa catatan kecepatan kami. Dari panel meter digital itu, transmisi menunjukkan gigi 6 dan top speed sudah mencapai 170 km/jam. Itu pun kami dapati pada titik 200 m jelang tikungan pertama Sentul.

Kecepatan Maksimal

Butuh nyali lebih untuk menjangkau klaim pabrikan (187 km/jam). Walaupun setidaknya kami bisa merasakan bagaimana center ram air (pipa udara) yang terletak di atas head lamp ZX-25R bekerja. Sesuai klaim pabrikan, bagian ini aktif ketika kecepatan motor berada di 100 km/jam, di mana tenaga yang terlontar pun melonjak hingga 50,2 Hp/15.500 rpm. Lagi-lagi, konsentrasi kami hanya terfokus kepada mengarahkan laju ZX-25R memasuki tikungan pertama Sentul. Di sini hanya perlu menurunkan satu gigi (ke gigi 5), dan tanpa perlu menekan kopling. Ya, selain upshift, quick shifter pada ZX-25R ini juga berlaku untuk downshift. Sama halnya ketika kami mesti memindahnya ke gigi lebih rendah seperti di 'S' kecil. Di sini, perpindahannya harus dilakukan dengan cepat. Yang artinya memaksa kopling bekerja ekstra. Namun, tak ada sedikit pun gejala roda belakang menghentak saat deselerasi. Itu karena bagian ini sudah dilengkapi dengan fitur Assist and Slipper Clutch. Ujung-ujungnya berkaitan juga dalam hal kestabilan. Namun tetap punya efek suara bak sebuah moge. Terlepas buasnya performa, ZX-25R terbilang bersahabat untuk dikendarai. Pendukung kestabilannya dikerjakan secara maksimal oleh para insinyur Kawasaki. Dimensi: 1.980 x 750 x 1.110 mm (P x L x T), menjadikan ZX-25R punya rancang bangun ideal. Memiliki ketinggian jok 785 mm dan ground clearance 125 mm. Apakah ia juga ramah dikantong? Pertanyaan inipun terjawab dari ludesnya pre-order awal Kawasaki Ninja ZX-25R sebanyak 200 unit. Padahal dari segi harga, banderolnya jauh di atas kompetitor sekelas. ZX-25R tipe standar (non-ABS) saja dijual Rp 96 juta. Terlebih lagi unit tes kami (tipe ABS SE), dipatok Rp 112,9 juta. Apakah ini merupakan indikasi kesuksesan sport 250 4-silinder? Jika demikian adanya, mestinya rugi jika pemegang merek lain hanya berdiam diri. ARY DWINOVIANSYAH | RAJU FEBRIAN

Baca Semua

Artikel Unggulan

Artikel yang direkomendasikan untuk anda

Baca Semua

Motor Unggulan

  • Yang Akan Datang

Artikel Motor dari Oto

  • Berita
  • Artikel Feature
  • Advisory Stories
  • Road Test
  • Deret Motor Listrik yang Bisa Dicoba di PEVS 2025
    Deret Motor Listrik yang Bisa Dicoba di PEVS 2025
    Zenuar Yoga . Hari ini
  • United E-Motor Serah Terima MX1200 Edisi Khusus ke Ojol, Sekali Cas 180 Km
    United E-Motor Serah Terima MX1200 Edisi Khusus ke Ojol, Sekali Cas 180 Km
    Bangkit Jaya Putra . Hari ini
  • Beli Maka Motors di PEVS 2025 Ada Cashback Rp2 Juta
    Beli Maka Motors di PEVS 2025 Ada Cashback Rp2 Juta
    Zenuar Yoga . Hari ini
  • Dharma Polimetal Bawa Produk Kebutuhan Ekosistem Kendaraan Listrik di PEVS 2025
    Dharma Polimetal Bawa Produk Kebutuhan Ekosistem Kendaraan Listrik di PEVS 2025
    Zenuar Yoga . 01 Mei, 2025
  • New XL750 Transalp Mendapat Peremajaan Desain dan Honda RoadSync
    New XL750 Transalp Mendapat Peremajaan Desain dan Honda RoadSync
    Zenuar Yoga . 30 Apr, 2025
  • Pilih Skutik 125 cc Ideal: Yamaha Fazzio, Honda Vario 125, atau Suzuki Burgman Street 125EX?
    Pilih Skutik 125 cc Ideal: Yamaha Fazzio, Honda Vario 125, atau Suzuki Burgman Street 125EX?
    Zenuar Yoga . 28 Apr, 2025
  • Bujet Terbatas? Ini Pilihan Motor Murah yang Tetap Fungsional
    Bujet Terbatas? Ini Pilihan Motor Murah yang Tetap Fungsional
    Zenuar Yoga . 24 Apr, 2025
  • Ketahui Harga Promo CFMoto Papio XO-2 dan Detail Spesifikasinya
    Ketahui Harga Promo CFMoto Papio XO-2 dan Detail Spesifikasinya
    Anjar Leksana . 23 Apr, 2025
  • 8 Fitur Unggulan Yamaha Gear Ultima yang Layak Dipertimbangkan
    8 Fitur Unggulan Yamaha Gear Ultima yang Layak Dipertimbangkan
    Zenuar Yoga . 22 Apr, 2025
  • WMoto Swiftbee 125 cc Desainnya Menarik! Harga Lebih Murah dari Scoopy
    WMoto Swiftbee 125 cc Desainnya Menarik! Harga Lebih Murah dari Scoopy
    Anjar Leksana . 22 Apr, 2025
  • Tips Rawat Baterai Motor Listrik Agar Awet ala United E-Motor
    Tips Rawat Baterai Motor Listrik Agar Awet ala United E-Motor
    Bangkit Jaya Putra . 21 Apr, 2025
  • Wajib Lakukan Ini Bila Motor Ditinggal Mudik Lebaran
    Wajib Lakukan Ini Bila Motor Ditinggal Mudik Lebaran
    Zenuar Yoga . 27 Mar, 2025
  • Biar Aman, 7 Komponen Ini Wajib Diperiksa Sebelum Mudik Menggunakan Motor
    Biar Aman, 7 Komponen Ini Wajib Diperiksa Sebelum Mudik Menggunakan Motor
    Zenuar Yoga . 27 Mar, 2025
  • Terpaksa Mudik Pakai Motor, Perhatikan Hal Ini Sebelum Berangkat
    Terpaksa Mudik Pakai Motor, Perhatikan Hal Ini Sebelum Berangkat
    Zenuar Yoga . 18 Mar, 2025
  • Tips Mudah Menjaga Keawetan Cat Doff pada Motor
    Tips Mudah Menjaga Keawetan Cat Doff pada Motor
    Alvando Noya . 10 Mei, 2024
  • Test Ride Maka Cavalry: Jadi Standar Skutik Listrik Lokal yang Ideal
    Test Ride Maka Cavalry: Jadi Standar Skutik Listrik Lokal yang Ideal
    Bangkit Jaya Putra . 04 Mar, 2025
  • First Ride 4 Model QJMotor: Mana yang Cocok untuk Anda?
    First Ride 4 Model QJMotor: Mana yang Cocok untuk Anda?
    Zenuar Yoga . 03 Mar, 2025
  • Test Ride New Honda PCX 160 Roadsync: Teknologi Tepat Guna untuk Berkendara Nyaman
    Test Ride New Honda PCX 160 Roadsync: Teknologi Tepat Guna untuk Berkendara Nyaman
    Setyo Adi Nugroho . 27 Feb, 2025
  • First Ride Yamaha Aerox Alpha: Pembuktian Matic Sport Bukan Cuma Gimik
    First Ride Yamaha Aerox Alpha: Pembuktian Matic Sport Bukan Cuma Gimik
    Bangkit Jaya Putra . 16 Jan, 2025
  • First Ride Honda CUV e: Senyap dan Bertenaga
    First Ride Honda CUV e: Senyap dan Bertenaga
    Zenuar Yoga . 02 Jan, 2025