Royal Enfield Moto Himalaya 2017, Perjalanan Melelahkan ke Puga Sumdo
TSO MORIRI, 19 Agustus 2017 – Perjalanan Special Duty Editor Motovaganza, Ariya Sradha, sudah memasuki hari ke-8 dari sekitar 10 hari total perjalanan. Rute yang dilalui Royal Enfield Moto Himalaya 2017 kali ini cukup menegangkan karena kami harus melalui berbagai macam jalan. Ini ceritanya.
Hari ini kami sampai Desa Puga Sumdo. Kita re-group di dekat desa ini, minum teh di tenda dan memesan mie instan. Perjalanan ke desa ini juga cukup melelahkan, karena sejak dari makan siang di Debring menuju ke lokasi ini, bisa dibilang tidak ada jalan beraspal. Hanya jalan berbatuan dan pasir, menanjak dan turun. Non stop 20 km seperti itu.
Selain itu, kami pun harus berbagi jalan dengan konvoi truk militer yang sedang membawa pasukan menuju daerah Himachal Pradesh. Wilayah ini memang sering dilalui militer karena bersebelahan dengan Pakistan yang rawan dengan konflik batas negara. Sekitar 20 truk militer harus kami lewati karena otomatis laju motor lebih cepat daripada truk. Kami harus melewati truk-truk tersebut dengan hati-hati karena kami adalah tamu dan mereka adalah pihak militer. Heheheheh….
Selain jalan yang sempit serta berbatu, debu pasir akibat roda-roda besar truk tersebut harus kami alami.
Setelah lepas dari konvoi truk tersebut, kami agak bisa lebih cepat memacu motor tapi tetap saja maksimal dengan 50 km/jam saja di atas jalan berbatu dan berpasir.
Sesampainya di Desa Puga Sumdo, kami beristirahat minum teh dan memesan mie instan di kedai teh pinggir jalan yg berbentuk seperti tenda putih besar, sambil melakukan regroup. Sekitar 30 menit beristirahat, kami kembali melanjutkan perjalanan menuju Tso Moriri.
Masih sama, perjalanan pun dilalui dengan jalan bebatuan dan berpasir. Kami melewati Padang Garam yang ditambang untuk keperluan konsumsi. Jadi bukan garam laut ya.
Setelah dari Tambang Garam, kami melewati danau kecil yg bernama Thadsang Karu Lake. Danau yang kecil bila dibandingkan dengan Tso Moriri. Namun sangat indah karena kami tiba disana sekitar pukul 4.30 sore, ketika matahari mulai menyinari hanya sebagian gunung es yang mengelilinginya.
Kami memutari danau tersebut dan menuju danau besar yang menjadi tujuan utama kami: Tso Moriri.
ARIYA SRADHA (TSO MORIRI)
Artikel Unggulan
- Terbaru
- Populer
Artikel yang direkomendasikan untuk anda
Motor Unggulan
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Artikel Motor dari Oto
- Berita
- Artikel Feature
- Advisory Stories
- Road Test