Walau Avanza digusur Brio, Toyota masih pabrikan otomotif nomor wahid. Penguasaan pasar tetap bisa dipertahankan sepanjang 2020. Padahal perekonomian dihantam badai Covid-19. Coba saja bandingkan dengan kondisi normal 2019, retail sales menyentuh 332.800 unit. Sementara selama 2020 hanya membukukan torehan 182.665 unit. Artinya anjlok 45,11 persen. Namun pangsa pasar berada di level sama dari sebelumnya sekitar 31 persen. Avanza pun tetap ujung tombak dagangan.
“Walau situasi 2020 cukup menantang. Kami berkomitmen untuk tidak pernah berhenti memenuhi kebutuhan mobilitas masyarakat Indonesia. Tidak hanya dengan membawa lini produk lengkap. Tapi juga berbagai layanan. Kami bersyukur upaya dalam mendukung mobilitas mendapat sambutan baik dari pelanggan dan masyarakat luas. Terima kasih atas kepercayaan yang telah diberikan. Ke depan, kami terus berupaya untuk menciptakan mobility happiness for all,” ucap Susumu Matsuda, President Director Toyota Astra Motor (19/1).
Jika dibedah lebih perinci. Toyota mengantongi retail 66.599 unit di kuartal pertama (Q1) 2020. Sejalan dengan mulai mewabahnya Covid-19. Triwulan kedua (Q2) mereka terimbas penurunan sangat signifikan menjadi 26.366 unit. Atau 60,4 persen lebih rendah dari angka di kuartal pertama. Melihat itu, perusahaan tak mau berpangku tangan. Guna merangsang pasar, TAM merilis 13 produk baru.
Kemudian demi melicinkan penjualan, ditunjang sejumlah program inovatif yang menyesuaikan dengan kebutuhan pelanggan. Misalnya saja Toyota Spektakuler, Deal Cermat. Lantas layanan berbasis digital seperti Toyota Chatbot, mToyota, Halobeng, Toyota Virtual Expo. Tak ketinggalan KINTO, cara baru dalam langganan mobil tanpa repot servis. Usaha itu tidak sia-sia. Kuartal ketiga (Q3) Toyota mampu bangkit dengan membukukan penjualan retail 35.111 unit. Atau terungkit 33,2 persen dibandingkan kuartal kedua (Q2). Bahkan di kuartal keempat (Q4), pemasaran TAM meningkat secara signifikan. Angkanya menjadi 54.589 unit atau 55,5 persen kian baik dari kuartal ketiga.
Baca Juga: Toyota Indonesia Akan Produksi Model Hybrid pada 2022
Avanza dan Veloz yang bertengger di lahan low MPV masih jadi penyelamat penjualan. Mereka tersalur ke tangan konsumen sejumlah 40.728 unit. Sumbangsih kepada Toyota amat besar, yakni 38,7 persen di segmen mobil keluarga tujuh penumpang. Sementara Kijang Innova, sang medium MPV juga punya andil besar. Ia berkontribusi sebesar 28,5 persen atau 29.952 unit di sepanjang 2020. Secara keseluruhan, penjualan ritel T brand ditopang oleh segmen MPV dengan total 105.274 unit atau memberi kontribusi sebesar 57,6 persen.
Lalu beralih ke lahan SUV dengan penjualan 47.995 unit atau berkontribusi sebesar 26,8 persen dari total retail Toyota. Rush yang berada di wilayah LSUV menjadi penyumbang sebesar 34.528 unit atau 71,9 persen dari segmen SUV Toyota. Sama halnya dengan jenis mobil penumpang. Produk komersial juga turut terdampak dengan mewabahnya pandemi. Khususnya kuartal kedua (Q2) harus amblas ke level 45 persen. Namun secara bertahap kendaraan niaga mereka berangsur membaik. Lihat saja, kuartal ketiga (Q3) mulai naik 16 persen. Bahkan selama kuartal keempat (Q4) kembali alami kenaikan sebesar 62 persen dibandingkan triwulan ketiga.
Baca Juga: Toyota Innova Crysta 2.7L Pakai Mesin Buatan Indonesia
Tahun kemarin juga muncul kendaraan elektrifikasi yang disuguhkan TAM. Pada awal tahun, mereka telah membawa teknologi PHEV. Tepatnya kerja bareng perusahaan taxi online dengan menggunakan Toyota Prius PHEV. Selain itu, Toyota menghadirkan tambahan pilihan kendaraan HEV dengan harga lebih kompetitif dengan melansir Corolla Cross HEV. Kejutan lain untuk menutup tahun fiskal 2020, perusahaan menjualan mobil listrik murni (BEV) melalui brand premium, Lexus UX300e. Kalau ditotal, saat ini pabrikan memiliki 10 lini produk kendaraan elektrifikasi. Terdiri dari 8 Hybrid Electric Vehicle (HEV), 1 Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV) dan 1 Battery Electric Vehicle (BEV). Secara total sejak awal dikenalkan hingga Desember 2020, membukukan penjualan retail kendaraan elektrifikasi lebih dari 3.400 unit.
Saban tahun tren elektrifikasi Toyota dibilang terus meningkat. Misal 2009, rata-rata penjualan hanya dua unit per bulan. Kemudian pada 2015, meningkat menjadi rata-rata 15 unit tiap bulan. Sementara 2020, tambah signifikan menjadi rata-rata 86 unit dalam sebulan. Hal ini menandakan kalau masyarakat semakin menerima kendaraan elektrifikasi secara perlahan.
“Kami melihat pelanggan semakin memahami pentingnya kehadiran kendaraan elektrifikasi. Yakni sebagai salah satu pilihan sarana mobilitas. Oleh karena itu, kami berkomitmen untuk terus menyuhuhkan teknologi elektrifikasi yang lengkap untuk dipilih sesuai kebutuhan pelanggan. Mulai dari Hybrid Electric Vehicle (HEV), Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV) dan Battery Electric Vehicle (BEV). Tak lupa juga membangun ekosistem (market, Red) agar lebih banyak lagi masyarakat yang dapat merasakan pengalaman bermobilitas dengan kendaraan elektrifikasi,” pungkas Henry Tanoto, Vice President Director PT Toyota-Astra Motor dalam pernyataan resmi. (Alx/Odi)
Baca Juga: Rumor Toyota Fortuner Generasi Terbaru Ditenagai Hybrid Diesel, Meluncur 2022?
Hak Cipta © Zigwheels 2014-2024. Semua Hak Cipta Dilindungi.