Rekomendasi Motor Sport Full Fairing 250 cc ke Atas

Honda CBR1000RR-R Fireblade

Motor sport fairing memang memberi sensasi balap. Rata-rata juga dilengkapi mesin bertenaga yang mampu menghadirkan akselerasi cepat. Tak hanya pabrikan Jepang saja, produsen roda dua asal Eropa juga ikut meramaikan pasar motor sport Indonesia. Harga yang ditawarkan pun bervariatif, mulai dari puluhan juta hingga mendekati satu miliar. Berikut rekomendasi sport bike full fairing 250 cc ke atas.

Honda CBR1000RR-R Fireblade

Pilihan pertama jatuh kepada supersport CBR1000RR-R. Unit ini didapuk menjadi kasta tertingi di kelas sport bike full fairing dari Honda. Harga yang ditawarkan pun sangat mahal, tipe standarnya saja mendekati satu miiliar rupiah. Tak salah jika motor ini disebut sebagai kendaraan ‘sultan’.

Untuk pasar Indonesia, dia ditawarkan dalam dua varian, tipe STD dengan warna hitam (Pearl Morion Black), dan tipe SP dengan warna khas Honda Tricolor. Keduanya dipasarkan dengan harga Rp 990 juta (Standar) dan Rp 1,1 Miliar untuk tipe SP (OTR DKI Jakarta).

Lantaran mengusung nama baru, terdapat banyak pengembangan dari model sebelumnya. Evolusi yang dilakukan terhadapnya bahkan terbilang masif dan radikal. Penyajian demikian tentu tak lagi sama dengan Fireblade model lawas. CBR Triple R didesain lebih agresif. Tengok saja tampilan muka dengan bentuk lampu utama LED yang menatap bengis ini. Ditambah lagi penempatan ram air (lubang udara) besar di bagian tengah - menjanjikan pendinginan optimal ke airbox. Apalagi sudah terdapat teknologi Built-in Bottom Bypass, yang mampu mengalirkan air radiator ke komponen utama mesin disebut 'water jacket'. Lalu, terdapat pula New Multi-point Piston Jet guna menyemprotkan pelumas pendingin pada piston dari berbagai arah. Tugasnya menjaga temperatur piston dan mengurangi gesekan berlebih di sektor mesin.

Rombakan besar tampang jelas tertuju pada bagian fairing. Terdapat tiga buah winglet menyatu dengan tubuh. Inspirasinya berasal dari terapan serupa RC213V versi 2018. Meski tak bisa dibongkar, fungsinya tetap sama, yakni mendapatkan aerodinamika serta downforce maksimal kala melaju di kecepatan tinggi maupun keluar-masuk tikungan. Satu penanda perihal DNA MotoGP tadi juga dituangkan lewat pengaplikasian logo HRC (Honda Racing Corporation).

Honda CBR1000RR-R Fireblade

Ubahan tubuh ini nyatanya wujud penyelarasan lantaran terjadi pula pengembangan pada sektor mesin. Kapasitas mesin masih DOHC 4-silinder segaris 999,9 cc. Namun jantung mekanis CBR1000RR-R telah diracik layaknya kuda besi Marc Marquez dengan Bore x stroke kini 81 x 48,5 mm. Tenaga maksimal mampu menjangkau 214,5 Hp/14.500 rpm. Meningkat dari Fireblade lama yang berkemampuan 189 Hp/14.500 rpm - dengan diameter dan langkah piston: 76 x 55,1 mm.

Disebut oleh pihak AHM, jeroan CBR1000RR-R Fireblade kedapatan Piston berbahan aluminium tempa (Forged Aluminium). Dengan masing-masing komponen (terdapat 4 buah) berbobot lebih ringan 5 persen dibandingkan model sebelumnya, sekaligus menaikkan kekuatan serta ketahanannya.

Sementara untuk camshaft, diberi lapisan khusus disebut Diamond Like Carbon (DLC). Ditujukan untuk mengurangi friksi hingga 35 persen ketimbang komponen non-DLC. Kemudian Connecting rods (konrod), memakai material titanium, sehingga bagian ini bobotnya berkurang 50 persen. Meskipun perubahan di jantung mekanis ini tak berdampak pada momen puntir. Torsi CBR1000RR-R Fireblade masih sama dengan model terdahulu yaitu 113 Nm pada 12.500 rpm.

Keseluruhan output CBR1000RR-R Fireblade bersanding dengan perangkat elektronik komplet. Sebut saja Throttle by Wire yang menyajikan bukaan gas presisi. Kemudian Sensor advance Inertia Measurement Unit (IMU) 6-Axis yang bertugas mengukur posisi sepeda motor dalam enam axis (sumbu). Peranti ini bekerja bersama Honda Electronic Steering Damper (HESD). Fitur ini memiliki tiga mode pengaturan (hard, medium, soft), berguna untuk menentukan stabilitas berkendara pada kecepatan tinggi dan menikung.

Ia pun dibekali tiga mode berkendara. Pilihannya Mode 1,2 dan 3. Nantinya dapat diatur sendiri besaran tenaga, kontrol torsi HSTC, engine brake, wheelie kontrol dan suspensinya. Masing-masing fitur dapat diatur secara individu sesuai kebutuhan pengendara. Untuk output tenaga terdapat 5 penyetelan, HSTC (Honda Selectable Torqure Control) 9 setelan, engine brake 3 pilihan, termasuk wheelie control dan suspensi yang juga menyediakan tiga level.

Untuk sistem rem ABS-nya, juga bisa diatur. Pilihan Sport dapat dipakai untuk penggunaan jalanan. Sedangkan mode Track untuk memenuhi kebutuhan di lintasan balap. Hal ini masih ditambah lagi dengan Rear Lift Control yang meniadakan potensi ban belakang terangkat karena rem terlalu dalam.

Khusus perangkat rem, CBR1000RR-R Fireblade dibekali Nissin Dual Front Disc Brake Radial 4-piston diameter 330 mm dan Brembo 2 piston (depan-belakang). Sementara pada tipe SP, rem depannya memakai Brembo Dual Front Disc Brake Radial 4 piston dengan padu padan merek serupa di belakang (Brembo 2-piston).

Satu hal lagi yang menjadikan Honda CBR1000RR-R Fireblade semakin naik kelas, adanya Start Mode. Fitur ini menjaga putaran mesin (rpm) tetap konstan saat melakukan start, memungkinkan pengendara berkonsentrasi pada pengoperasian kopling agar start semakin optimal. Peranti ini mampu membatasi putaran mesin di 6.000-10.000 rpm saja.

CBR1000RR-R Fireblade juga disematkan fitur Assist & Slipper Clutch sebagai standar. Dengan begitu, pengoperasian kopling menjadi lebih ringan dan menghilangkan efek ban terkunci saat terjadi engine brake karena pengurangan gigi. Khusus pada tipe SP, dibekali Quick Shifter yang membuat perpindahan transmisi naik-turun semakin cepat.

Perubahan juga menyasar kepada rancang bangun. Sasis model twin-spar berbahan aluminium tetap dipertahankan demi rigiditas. Cuma jarak sumbu roda (wheelbase) dibuat lebih panjang, 1.455 mm dari sebelumnya 1.405 mm. Berpengaruh lantaran ia sudah memakai swingarm aluminium baru yang lebih panjang 30,55 mm dari versi lama.

Penyajian peredam kejut di kedua tipe CBR1000RR-R jua tak sama. Untuk CBR1000RR-R Fireblade Standar dipasangi model Inverted Telescopic atau upside-down (USD) dan tipe Pro-Link with Gas Chamber kepunyaan Showa (depan-belakang). Semuanya bisa di-setting manual, mulai dari sisi preload, rebound, hingga kompresinya. Sementara tipe SP dibekali fork USD merek Ohlins Smart-EC dan tipe Pro-Link with Gas Chamber Ohlins Smart-EC di belakang. Keduanya dapat diatur via mode berkendara.

Ketersediaan tersebut dapat dilihat langsung melalui layar TFT. Bukan cuma menyetel fitur terkait penyesuaian kebutuhan berkendara, pemilik CBR1000RR-R Fireblade juga bisa memilih lima mode display di panel meter digital ini. Mulai dari tampilan digital, analog, praktis, bar dan no-rev. Selain itu, kedua tipe sudah mendapatkan knalpot buatan Akrapovic.

Baca Juga: Pilihan Motor Edisi Spesial, Moge dan Listrik yang Meluncur pada 2020

Kawasaki Ninja ZX-25R

Kawasaki Ninja ZX-25R

Pilihan selanjutnya ada Kawasaki Ninja ZX-25R. Motor ini menjadi produk sport bike yang kami rekomendasikan di 2020. Bukan tanpa sebab. Hal itu tentu saja tak lepas dari mesin 250 cc 4 silinder segaris yang dibawanya. Tidak cuma itu, fitur canggih yang disematkan juga menjadi daya tarik tersendiri.

Amunisi utama pastinya tentang dapur pacunya. Berkapasitas 249,8 cc, inline 4, DOHC 16 katup dan pendingin cairan. Ia menjadi satu-satunya pemain di kelas 250 cc yang pakai 4 silinder segaris, sehingga layak disebut revolusioner. Rangkaian bore dibuat besar, sementara stroke sangat pendek (50 mm x 31,8 mm). Alhasil piston mengayun lebih cepat, buas di putaran tinggi.

Daya maksimalnya mencapai 49,3 Hp pada putaran 15.500 rpm dan bisa menyentuh 50,3 Hp saat center ram air aktif di atas 100 kpj. Sementara torsi puncak juga tak kalah mengerikan, 22,9 Nm di 14.500 rpm. Bahkan putaran mesin masih bisa teriak sampai 17.000 rpm dan kecepatan maksimum diklaim 187 kpj. Impresif.

Makin menarik soal perangkat pendukungnya. Girboks enam percepatan dipadu teknologi Kawasaki Quick Shifter (KQS), memungkinkan pengendara upshift atau downshit tanpa kopling, selama di atas 2.500 rpm. Rasanya hal ini menjadi dambaan semua orang yang suka motor sport bukan?

Tentu tak cuma itu. Ada pula assist dan slipper clutch untuk membuat rasa berkendara lebih nyaman. Tuas kopling pastinya terasa ringan, ditambah lagi ada lever clutch. Serta yang juga penting, slipper clutch menjaga ban tidak selip atau terkunci saat prosesi turun gigi. Hal ini cukup penting ada di sebuah motor performa.

Fitur dan komponen pengendaliannya patut diacungi jempol. Electronic Throttle Valves (ETV) misalnya, mengontrol jumlah bahan bakar dan udara ke mesin secara presisi. Alhasil bukan hanya tepat sasaran, Anda pun bisa memilih opsi power modes, yang sistem kerjanya mirip dengan mode berkendara. Tinggal sesuaikan saja ingin memacu liar atau santai. Masing-masing berpengaruh ke respons putaran gas.

Perangkat elektronik tadi turut mengatur kerja Kawasaki Traction Control (KTRC). Terdapat tiga tingkatan kontrol traksi, guna disesuaikan dengan medan yang dilalui. Jika sewaktu-waktu merasa tak butuh, sistem bisa dimatikan total.

Ia memiliki rangka teralis yang rancang bangunnya diadopsi dari ZX-10RR, tunggangan tim Kawasaki di ajang World Superbike. Karakter handling dikatakan tangkas di dalam kota, sekaligus agresif di sirkuit. Lengan ayun panjang dan posisi silencer pendek juga sengaja dibuat agar memiliki titik tengah gravitasi terbaik.

Makin menarik, komponen pendukungnya berspesifikasi tinggi.Bagian depan ditopang fork upside down 37 mm dengan internal SFF-BP (Separate Function Fork – Big Piston) buatan Showa. Sementara belakangnya mengenakan horizontal back-link suspension, atau biasa disebut shock tidur. Perdana di kelas 250 cc dan disebut mumpuni untuk melintasi sirkuit, maupun penggunaan sehari-hari.

Peranti deselerasi tentu optimal, mengingat lajunya kencang. Disc brake semi floating 310 mm dijepit kaliper empat piston, sementara belakangnya 220 mm berkaliper satu piston. Lengkap dengan ABS dua kanal (varian atas).

Berikutnya ban Dunlop GPR 300 radial membungkus pelek lima palang. Ukurannya 150/60 17 inci di belakang, serta 110/70 17 inci di depan. Selain optimal mencengkram aspal, ban ini dikatakan cukup ringan.

Ninja ZX-25R dijual dalam dua paket. Varian paling murah dilego RP 96 juta OTR Jabodetabekser. Kemasan hanya tersedia dalam warna Metallic Spark Black. Dan selain performa buas mesin empat silinder, Anda belum bisa menikmati fitur quick shifter dan peranti ABS

Honda CBR250RR SP QS

First Ride Honda CBR250RR SP

Kemudian kami memberi rekomendasi terhadap motor sport fulll fairing dari Honda, ya CBR250RR SP QS. Beda dengan versi sebelumnya, untuk unit ini ia ketambahan fitur Quick Shifter serta Assist/Slipper Clutch. Hal ini sekaligus menjadi varian tertinggi yang ditawarkan pihak pemegang merek kepada konsumen di Tanah Air.

Honda CBR250RR SP Quick Shifter dibekali mesin terbaru yang menghasilkan tenaga, torsi, dan kecepatan puncak lebih optimal baik untuk jalur perkotaan maupun sirkuit. Quick shifter misalnya, ditujukan untuk memudahkan pengguna saat melakukan pergantian gigi, tanpa harus menekan tuas kopling. Fitur ini juga punya empat pengaturan. Yaitu, mode yang mengaktifkan Quick Shifter untuk menaikkan dan menurunkan gigi, untuk menaikkan gigi saja, untuk menurunkan gigi saja dan mode Quick Shifter off. Semua mode Quick Shifter yang dihadirkan dapat mengikuti keinginan berkendara sesuai dengan DNA Total Control yang diusungnya.

Ya, lebih beragam ketimbang penawaran quick shifter milik Kawasaki Ninja ZX-25R - hanya upshift dan downshift saja dan tanpa pengaturan. Selain itu, PT AHM menetapkan standar baru sebagai motor sport 250 cc dua silinder pertama di Indonesia yang memiliki kelengkapan quick shifter. Klaim ini tentu sahih, soalnya, meski Kawasaki Ninja ZX-25R jadi 250 cc yang pertama, ia punya jumlah silinder 4 buah, sementara CBR250RR hanya 2.

Perangkat itu lantas didampingi Assist and Slipper Clutch, berfungsi membuat pengoperasian kopling lebih ringan serta mereduksi gejala roda belakang terkunci ketika pengguna CBR20RR SP Quick Shifter menurunkan gigi secara agresif saat pengereman.

Honda CBR250RR SP Quick Shifter mengusung mesin berperforma terbaru yang terbaik hasil produksi anak bangsa, mesin 250cc 2-silinder DOHC 8-katup yang compact ini dapat menghasilkan tenaga maksimal 40,2 Hp pada 13.000 rpm dan 25 Nm di putaran mesin 11.000 rpm. Tak cuma itu, rasio kompresinya pun turut dinaikan dari 11,5:1 menjadi 12:1. Otomatis pula mendongkrak catatan akselerasinya dibanding versi pandahulu. PT AHM mengklaim CBR250RR 2020 hanya butuh waktu 8,65 detik untuk mencapai jarak 0-200 meter. Sementara kecepatan puncak adalah 172 km/jam.

Tak ketinggalan, Throttle By Wire yang menjadi pendobrak standar baru saat Honda CBR250RR pertama kali diluncurkan. Untuk memaksimalkan fungsinya, ia dilengkapi riding mode selector sehingga pengendara dapat menikmati berkendara di berbagai kondisi jalan, mulai berkendara secara agresif di sirkuit hingga jalanan padat perkotaan. Memiliki tiga pilihan yaitu Comfort, Sport dan Sport +. Bisa diatur sesuai preferensi pengendara. Tentunya pula CBR250RR SP Quick Shifter ini disemati sistem pengereman anti-lock braking system (ABS).

Untuk pasar Indonesia, CBR250RR SP Quick Shifter ditawarkan dalam tiga opsi warna. Meliputi Bravery Red Black, Honda Racing Red dan Special Edition Garuda x Samurai sebagai warna spesial memperingati hari Kemerdekaan Republik Indonesia. Masing-masing dijual Rp 76,7 juta (Bravery Red Black) dan Rp 77,3 juta (Racing Red) dan Rp 77,7 juta (Special Edition).

Baca Juga: Impresi Dua Sport Fairing Seperempat Liter di Lintasan Pacu, Begini Hasil Pengujian Kami

All New Yamaha R25

Yamaha R25

Selain ketiga motor di atas, ada pula pilihan lain yang menjadi rekomendasi kami, yaitu All New R25. Seperempat liter dari Yamaha dibekali mesin berkapasitas 249 cc DOHC 2 silinder berpendingin cairan. Tenaga yang mampu dihembuskan sebesar 36 Hp pada 12.000 rpm dan torsi puncak 23,6 Nm di putaran 10.000 rpm. Harganya saat ini dijual Rp 61,665 juta OTR Jakarta.

Tampang depan R25 persis kepunyaan sang kakak yang berkapasitas 600 cc, karena memang masih satu gen YZF series. Mengandalkan Dual Headlight yang dipisahkan oleh ram air, yang mengarahkan aliran udara dari depan menuju radiator. Tangki dan fairing samping dibuat ringkas agar lebih nyaman dijepit paha. Sementara bagian dari tengah ke belakang masih sama dengan pendahulunya.

Pada bagian dasbor masing-masing telah memakai panel instrumen full digital dengan tampilan modern. Yamaha menyajikan semua informasi motor dalam sebuah layar LCD monokromatik berukuran kotak besar. Disematkan fitur gear shift timing light, untuk memberikan sinyal kepada pengendara lewat kedipan lampu bulat kecil di sisi kanan. Orientasinya agar sang rider bisa mengetahui kapan waktu yang tepat saat berpindah gigi transmisi.

KTM RC250

KTM RC250

KTM RC250 bisa menjadi alternatif selain motor sport buatan Jepang yang lebih familiar di jalan raya. Motor ini mengusung mesin 248,8 cc DOHC silinder tunggal dengan sistem pendingin cairan. Ia mampu mengeluarkan tenaga sampai 32 Hp pada 9.000 rpm dan torsi maksimumnya 24 Nm di 7.250 rpm. Daya tersebut kemudian dikawinkan dengan transmisi 6-speed.

Tampilannya mencerminkan khas sport bike Eropa. Lampu utama diberikan dua buah, mengadopsi pencahayaan dari Halogen. Instumentny sudah digital, termasuk untuk menampilkan informasi seperti indikator bensin dan speedometer.

Untuk menjaga tampilan sporty, KTM merancang jok pembonceng agar tampak menyatu dengan garis-garis bodinya. Ini membuatnya sekilas terlihat seperti memiliki satu jok saja. Padahal, tetap bisa membonceng pasangan di belakang.

Motor sport dari brand asal Austria ini menggunakan suspensi depan upside-down dari WP, serta suspensi belakang monoshock yang juga garapan WP. Dan sudah dibekali ABS (Anti-lock Braking System), dari Bosch dan dan Slipper Clutch (Anti Hoping Clutch).

KTM RC250 tergolong cukup menarik di kelasnya. Harganya Rp 50,9 juta OTR Jakarta. Bisa dibilang, banderol tersebut sangat kompetitif untuk bersaing dengan motor-motor dari pabrikan Jepang.

Kawasaki Ninja 250SL

Kawasaki Ninja 250

Selain Ninja 250 4 silinder, Kawasaki juga punya produk lagi di kelas midle yakni Ninja 250SL. Tapi ia hanya berkonfigurasi satu silinder. Harga jualnya pun terjangkau, cuma Rp 29,9 juta saja (selama promo berlangsung). Namun perlu diingat, dia dijual masih berstatus off the road. Sehingga Anda perlu mempertimbangkan tambahan budget untuk Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) hingga menjadi on the road.

Ninja 250SL merupakan motor sport berkapasitas 250 cc berkonfigurasi 1 silinder DOHC berpendingin cairan. Jantung pacunya diklaim mampu mengeluarkan tenaga sebesar 28 hp di 9.700 rpm dan torsi puncak 22,6 Nm di putaran 8.200 rpm. Dayanya disalurkan ke roda belakang melalui transmisi manual enam percepatan.

Tak seperti sang kaka, ia punya dimensi lebih kecil. Tercatat 1.935 x 685 x 1.075 mm (PxLxT). Model lampu depannya pun berbeda dengan yang dua silinder, ia pakai headlamp tunggal dan masih pakai lampu bohlam biasa. Meski bodinya ramping, kesan racy khas motor sport Kawasaki tetap dipertahankan. Untuk kapasitas penampung bahan bakar disediakan 11 liter dan bobotnya cuma 151 kg.

Dirinya menggunakan setang model trilpe calm. Aura sportnya terpancar dari jok model split atau terpisah. Bagian buritan meruncing dan tidak ada handgrip untuk pembonceng. Paling mencolok yang ada pada dirinya yaitu pemakaian rangka model teralis yang terpampang jelas. Ditambah dengan warna yang eye catching, kontras dengan bodi. Komponen itu berbahan dasar high-tensile steel yang diklaim ringan dan kuat.

Elemen modern pada dirinya setara dengan sport 150 cc lain. Panel instrumen pakai model serbadigital, elegan dan informatif. Selain menunjukkan kecepatan dan perihal fundamental, tertera informasi posisi gigi/gear, tripmeter, dan jam digital. (Bgx/Odi)

Baca Juga: Opsi Skutik Termurah Awal 2021, Tak Sampai Rp 17 Juta

Baca Semua

Artikel Unggulan

Artikel yang direkomendasikan untuk anda

Baca Semua

Motor Unggulan

  • Yang Akan Datang

Artikel Motor dari Oto

  • Berita
  • Artikel Feature
  • Advisory Stories
  • Road Test
  • Bangkitkan Nilai Sejarah Balap, Yamaha Rilis XSR900 GP
    Bangkitkan Nilai Sejarah Balap, Yamaha Rilis XSR900 GP
    Anjar Leksana . 23 Apr, 2024
  • Ducati Indonesia Gelar Program Check-Up Gratis dan Diskon 70 persen Suku Cadang
    Ducati Indonesia Gelar Program Check-Up Gratis dan Diskon 70 persen Suku Cadang
    Zenuar Yoga . 23 Apr, 2024
  • Michelin Indonesia Gelar Safety Riding Class untuk Pengendara Perempuan
    Michelin Indonesia Gelar Safety Riding Class untuk Pengendara Perempuan
    Anindiyo Pradhono . 23 Apr, 2024
  • Honda Giorno+ 2024 Special Edition Bercorak Donald Duck
    Honda Giorno+ 2024 Special Edition Bercorak Donald Duck
    Anjar Leksana . 22 Apr, 2024
  • Aprilia SR-GT 200 Replica, Jadi Teman Liburan Asyik Berkat Ragam Keunggulannya
    Aprilia SR-GT 200 Replica, Jadi Teman Liburan Asyik Berkat Ragam Keunggulannya
    Bangkit Jaya Putra . 21 Apr, 2024
  • Adu Varian Tertinggi Yamaha Lexi LX 155 dengan Honda Stylo 160, Siapa Unggul?
    Adu Varian Tertinggi Yamaha Lexi LX 155 dengan Honda Stylo 160, Siapa Unggul?
    Zenuar Yoga . Hari ini
  • Update Motor Sport Yamaha 150 cc Pasca Lebaran 2024, Termurah Rp20 jutaan
    Update Motor Sport Yamaha 150 cc Pasca Lebaran 2024, Termurah Rp20 jutaan
    Zenuar Yoga . 22 Apr, 2024
  • Setelah Lebaran 2024 Mau Cari Skutik 125 cc Seharga Rp20 jutaan? Ini Pilihannya
    Setelah Lebaran 2024 Mau Cari Skutik 125 cc Seharga Rp20 jutaan? Ini Pilihannya
    Zenuar Yoga . 19 Apr, 2024
  • Pilihan Skutik Maxi dan Classy Yamaha Pascalebaran 2024
    Pilihan Skutik Maxi dan Classy Yamaha Pascalebaran 2024
    Zenuar Yoga . 18 Apr, 2024
  • Suka Jadi Perhatian? Ini Motor Ikonik Honda yang Layak Dipilih
    Suka Jadi Perhatian? Ini Motor Ikonik Honda yang Layak Dipilih
    Zenuar Yoga . 15 Apr, 2024
  • Agar Tetap Optimal, Lakukan Hal Ini Setelah Motor Dipakai Mudik
    Agar Tetap Optimal, Lakukan Hal Ini Setelah Motor Dipakai Mudik
    Zenuar Yoga . 16 Apr, 2024
  • Supaya Vespa Matic Anda Tetap Bugar saat Ditinggal Mudik, Lakukan Ini
    Supaya Vespa Matic Anda Tetap Bugar saat Ditinggal Mudik, Lakukan Ini
    Zenuar Yoga . 08 Apr, 2024
  • Cara Mudah Merawat Sistem Pengereman Sepeda Motor
    Cara Mudah Merawat Sistem Pengereman Sepeda Motor
    Zenuar Yoga . 27 Mar, 2024
  • Perhatikan Hal ini Sebelum Mudik Menggunakan Sepeda Motor
    Perhatikan Hal ini Sebelum Mudik Menggunakan Sepeda Motor
    Zenuar Yoga . 21 Mar, 2024
  • Biar Aman dan Nyaman di Jalan, Ini Tips Berkendara saat Berpuasa
    Biar Aman dan Nyaman di Jalan, Ini Tips Berkendara saat Berpuasa
    Zenuar Yoga . 20 Mar, 2024
  • Test Ride Suzuki V-Strom 250SX: Jajal Kapabilitas Motor Tualang di Lintasan Off-Road!
    Test Ride Suzuki V-Strom 250SX: Jajal Kapabilitas Motor Tualang di Lintasan Off-Road!
    Setyo Adi Nugroho . 08 Mar, 2024
  • First Ride Yamaha Lexi LX 155: Lincah, Irit dan Fungsional Jadi Satu
    First Ride Yamaha Lexi LX 155: Lincah, Irit dan Fungsional Jadi Satu
    Bangkit Jaya Putra . 07 Feb, 2024
  • First Ride Honda Stylo 160: Desain Retro Tapi Ada Rasa yang Sama
    First Ride Honda Stylo 160: Desain Retro Tapi Ada Rasa yang Sama
    Setyo Adi Nugroho . 04 Feb, 2024
  • First Ride Suzuki Burgman Street 125EX: Desain Nyentrik, Handling Pas
    First Ride Suzuki Burgman Street 125EX: Desain Nyentrik, Handling Pas
    Anindiyo Pradhono . 01 Feb, 2024
  • Test Ride Harley-Davidson Pan America 1250 Special: Sang Penantang Baru di Segmen Tualang
    Test Ride Harley-Davidson Pan America 1250 Special: Sang Penantang Baru di Segmen Tualang
    Zenuar Yoga . 27 Okt, 2023