Di Malaysia, tersedia MPV tujuh penumpang bernama Perodua Alza. Sudah waktunya ia bertransformasi tubuh dan teknologi. Berbagi platform DNGA (Daihatsu New Global Architecture) merupakan cara jitu perusahaan untuk mempermudah pengembangan. Maka All New Xenia yang ada sekarang siap menjadi penerus Alza. CEO Perodua, Datuk Zainal Abidin Ahmad berterus terang mengenai hal itu. Namun waktu peluncuran belum dipastikan, walau ada indikasi dilakukan tahun depan.
“Jika saya mengatakan tidak, maka saya berarti berbohong. Pasti ada satu FMC (perubahan model penuh) tahun depan. Tetapi waktunya saya tidak dapat memastikan sekarang, karena masih ada larangan perjalanan dan aturan Covid-19. Ya (Perodua Alza, Red) akan ada perubahan tapi saya tidak bisa beritahu kapan, karena beberapa item masih kami finalkan,” ujar dia, seperti dilansir Paultan.
Baca Juga: Cek Kelengkapan dan Fitur yang Dimiliki All New Daihatsu Xenia Termurah 1.3 M M/T
Zainal menegaskan bahwa Perodua memiliki kemampuan mengenalkan satu model FMC dan dua MC (minor change alias facelift) per tahun. “Pertama, kami melihat kemampuan kami. Berdasarkan R&D kami dan jumlah orang yang dimiliki, jumlah insinyur di R&D yang kami miliki. Saat ini kami dapat memiliki satu model FMC dan dua MC dalam setahun. Untuk Perodua, setiap tahun kami akan memiliki satu FMC, bergiliran,” tambahnya.
Seperti yang dilaporkan bulan lalu, produksi Alza harus berakhir setelah 12 tahun berkiprah. Sisa produksi akhir 1.100 unit pada Januari 2022. Bagi mereka, pasar MPV tetap penting. Sebab Perodua mendapat pemesanan stabil setiap bulan. “Alza adalah model yang sangat unik bagi kami. Alza saat ini masih mendapatkan 1.500 pesanan per bulan. Ia memiliki pengikutnya sendiri. Sudah 13 tahun, dibandingkan dari model biasa, enam atau tujuh tahun. Jika satu tahun usia mobil setara dengan delapan tahun manusia, Alza seperti 160 tahun! Tapi tetap sangat populer,” kata Zainal.
Besar kemungkinan Perodua membuat penerus Alza sendiri di Serendah, Malaysia. Sebab mereka memang memiliki fasilitas produksi untuk kebutuhan market domestik. Kalau di Indonesia, Daihatsu Xenia pakai dua tipe pemacu. Pertama 1.329 cc di varian menengah ke bawah, kemudian enjin 1.496 cc tersedia di trim R. Jika menyesuaikan market sana, mesin dipakai hanya bervolume 1,5 liter. Lantas opsi penyaluran tenaga menggunakan transmisi manual lima percepatan atau D-CVT terbaru.
“Kalau dilihat dari segi bisnis. Saya tidak akan mengubah (modelnya), karena sudah diamortisasi penuh, dan masih bisa mendapatkan 1.500 pesanan per bulan. Itu jika mengacu keputusan bisnis. Namun, Perodua adalah perusahaan mobil nasional yang bertanggung jawab. Saya ingin memastikan orang Malaysia memiliki fitur keselamatan dan pelanggan kami menikmati teknologi baru,” pungkas Zainal. (Alx)
Sumber: Paultan
Baca Juga: Bedah Varian Mitsubishi Xpander Exceed 2022 Senilai Rp240 Jutaan
Hak Cipta © Zigwheels 2014-2024. Semua Hak Cipta Dilindungi.