Nissan Magnite menawarkan mesin turbo tapi tetap bertenaga. Ukurannya memang kecil, hanya bervolume 1,0 liter dengan tiga silinder. Dimensi bore stroke 72,2 mm x 81,3 mm, diklaim hemat bahan bakar mencapai 20 km/liter. Angka efisiensi itu mirip kendaraan LCGC. Walau berenjin mungil, ia tetap memiliki lontaran daya dan momen puntir cukup besar. Bahkan didalamnya tersisip teknologi yang dipinjam dari sportscar macam GT-R.
Mesin berkode HRA0 turbo ini mengadopsi teknologi mirror bore cylinder coating dari mobil sport kondang seperti Nissan GT-R. Menurut pabrikan, formulasi itu sanggup mereduksi resistensi di dalam mesin. Bisa mengurangi bobot, meningkatkan manajemen panas dan pembakaran. Sehingga memberi akselerasi tangkas nan mulus. Plus, efisiensi dalam menengak bahan bakar.
Enjin mungil ini dilengkapi enam peningkatan teknis agar emisi gas buang CO2 kian rendah, hingga menyentuh level 118,5 g/km. Selain tuurt diklaim akselerasi responsif dan lebih cepat. Banyak hal telah disempurnakan menyoal kebisingan, getaran dan kekasaran. Jadilah kondisi kabin makin tenang, juga nyaman. Mesin HRA0 1,0 liter turbo dikatakan memberikan akselerasi hingga 50 persen lebih baik dibandingkan dengan jantung mekanis yang disedot secara alami (naturally aspirated). Terutama dari kondisi mulai bergerak dan menyalip kendaraan lain.
Baca Juga: Tengok Spesifikasi Detail Nissan Magnite, Crossover Kompak nan Kaya Fitur
Sabuk elastis mesin HRA0 turbo terbuat dari bahan khusus. Yang memungkinkannya bekerja tanpa penegang, mengurangi bobot dan gesekan. Kepala silinder dirancang lebih presisi dan kompak. Kemudian dilengkapi dengan manifold buang dan penutup plastik terintegrasi. Kalau dari segi visual, tatanan itu memberikan pengemasan mesin kian baik. Dan mengurangi jumlah saluran untuk pemanasan katalis yang lebih bagus maupun cepat.
Pemompa daya ini memberikan tenaga maksimum 100 PS di 5.000 rpm dan torsi maksimum 160 Nm sejak 2.800 rpm. Baik untuk pasar India maupun Indonesia disambungkan dengan opsi girboks lima percepatan serta CVT X-TRONIC. Di sisi lain, sisipan cruise control pada varian matik. Memberi kinerja Nisan Magnite yang mulus untuk berselancar, sembari menjaga putaran mesin optimal. Lalu ia memiliki perangkat lunak D-STEP logic control computer. Sistem menggunakan berbagai input dinamis. Amsal kecepatan kendaraan, posisi pedal akselerator dan kecepatan untuk menentukan rasio gigi ideal yang diperlukan. Sehinga menyuguhkan sensasi berkendara menyenangkan, kata mereka.
“Renault Nissan Automotive India Pvt Ltd (RNAIPL) bangga telah memulai produksi HRA0. Yakni mesin pertama pertama dari segmen ini yang menawarkan kinerja yang begitu kuat. Sungguh, Nissan Magnite yang baru adalah bukti DNA SUV global Nissan atas inovasi tanpa henti, teknologi canggih dan Japanese engineering,” ucap Biju Balendran, MD & CEO, Renault Nissan Automotive India Pvt Ltd.
Baca Juga: NJKB Nissan Terra Facelift 2021 Tertera di Samsat DKI, Kapan Meluncur?
Terlepas dari mesin yang dibilang mumpuni. Urusan safety selayaknya diapresiasi di kelas crossover mungil di bawah 4 meter. Versi Indonesia memiliki dual airbags sebagai peranti dasar. Penghela laju kendaraan pakai imbuhan Anti-lock Braking System (ABS) dan Electronic Brake Distribution (EBD). Hebatnya, Magnite disisipi Vehicle Dynamic Control (VDC) dan Traction Control System (TCS) guna mengurangi sejumlah risiko selip. Selain itu, terpasang Hill Start Assist (HAS). Bantu pengemudi dalam kondisi stop and go di tanjakan.
Di sini, Magnite ditawarkan dalam enam varian. Harga termurah Upper MT, Single Tone Rp 208,8 juta. Lantas kasta tertinggi, Premium CVT Two Tone dilepas Rp 240,8 juta. "Berani tampil beda ada dalam DNA Nissan kami. Debut all new Nissan Magnite di Indonesia menunjukkan komitmen kami. Khususnya untuk menghadirkan produk dan teknologi yang berbeda dan inovatif kepada pelanggan di Tanah Air," ucap Presiden Direktur PT Nissan Motor Distributor Indonesia, Evensius Go. (Alx/Odi)
Sumber: Nissan
Baca Juga: Nissan Magnite Raih Empat Bintang ASEAN NCAP
Hak Cipta © Zigwheels 2014-2024. Semua Hak Cipta Dilindungi.
