Suzuki Fronx kembali menunjukkan performanya dalam sesi media drive yang digelar PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) di kawasan Bandung, 24–26 Juni 2025. Rute perjalanan yang didominasi tanjakan dengan ketinggian lebih dari 1.500 mdpl justru menjadi momentum pembuktian bagi compact SUV ini—terutama varian GX dan SGX yang ditenagai mesin K15C lengkap dengan teknologi SHVS.
Respons akselerasi di jalur menanjak terasa solid tanpa gejala keteteran, menjadi bukti bahwa bobot ringan dan manajemen torsi berperan penting dalam mendukung kelincahan mobil ini. Di balik performanya, Fronx membawa sederet keunggulan teknis yang membuatnya bukan hanya efisien, tapi juga menyenangkan dikendarai.
Menurut Harold Donnel selaku 4W Marketing Director PT SIS, perbedaan performa Fronx yang lebih responsif dibandingkan Grand Vitara meskipun menggunakan mesin yang sama, terletak pada bobot total kendaraan. Fronx dibangun dengan platform Heartect yang dikenal ringan dan kokoh, serta punya Gross Vehicle Weight (GVW) hanya 1.480 kg. Bandingkan dengan Grand Vitara yang meski memakai mesin serupa—yakni K15C—memiliki bobot kotor beberapa ratus kilogram lebih berat.
"Komposisi berat Fronx yang lebih ringan membuat performa mesinnya terasa optimal, terutama saat menanjak," ujar Harold. Platform Heartect juga berkontribusi pada efisiensi bahan bakar dan kestabilan kendaraan, sekaligus meminimalkan NVH (Noise, Vibration, Harshness).
Di balik performa Fronx varian GX dan SGX, terdapat mesin 1.5-liter K15C yang dipadukan dengan sistem hybrid ringan SHVS (Smart Hybrid Vehicle by Suzuki). Mesin ini menghasilkan tenaga hingga 100 PS pada 6.000 rpm dan torsi puncak 135 Nm di 4.400 rpm. Penyaluran tenaganya disalurkan ke roda depan melalui transmisi otomatis 6-percepatan yang halus dan responsif.
Teknologi SHVS memberikan dorongan tambahan melalui acceleration assist. Dalam kondisi tertentu—seperti saat start di tanjakan—motor ISG (Integrated Starter Generator) menyalurkan bantuan tenaga listrik untuk menghasilkan putaran awal mesin yang lebih ringan, sehingga akselerasi terasa lebih mantap dan tidak terbebani.
Selain performa mesin, pengalaman berkendara di rute menanjak juga semakin dimudahkan dengan kehadiran paddle shift di balik lingkar kemudi, khusus untuk varian GX dan SGX. Fitur ini memungkinkan pengemudi mengatur perpindahan gigi secara manual guna menyesuaikan putaran mesin saat dibutuhkan, terutama ketika menyalip atau mendaki.
Semua varian Fronx juga telah dibekali dengan Hill Hold Control—fitur yang menjaga kendaraan tetap berhenti sejenak ketika berada di tanjakan sebelum bergerak maju kembali. Fungsi ini sangat membantu pengemudi saat berada di kondisi stop-and-go di jalan menanjak tanpa khawatir mobil mundur.
Fronx membawa filosofi desain dan performa yang menggabungkan efisiensi dengan kesenangan berkendara. Meski bukan mobil performa tinggi, namun karakter mesinnya yang ringan, responsif, dan mudah dikendalikan di berbagai medan membuatnya jadi opsi menarik di segmen SUV kompak.
"Setiap elemen pada Suzuki Fronx, dari respons mesin hingga halusnya transmisi 6-percepatan, dirancang untuk menghadirkan pengalaman fun to drive yang istimewa," tambah Harold. Ia juga menyoroti bagaimana paddle shift di varian SGX dan GX memberi sensasi berkendara yang lebih engaging, sekaligus efisien dalam konsumsi bahan bakar. (Tom)
Baca Juga: Suzuki Fronx SGX Paling Laku karena Fitur Keselamatan Pintarnya
Hak Cipta © Zigwheels 2014-2025. Semua Hak Cipta Dilindungi.